Home / Romansa / Suamiku seorang Mata-Mata / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Suamiku seorang Mata-Mata: Chapter 51 - Chapter 60

210 Chapters

Bab 51: Bayu payah bermain bola

Nala memutuskan mengantarkan Bayu ke sekolah hari ini. Tidak dengan mobil, namun menggunakan vespanya. Blue belum pulang dari semalam, yang tentu tak membuat wanita itu khawatir. Perasaannya masih sama riangnya seperti kemarin.Sedangkan kari yang dimakan Bayu hari ini, sudah bergejolak di dalam perut. Otot perut bocah itu menegang, sejalan dengan kegugupannya menghadapi hari-harinya di sekolah.Nala yang masih bersemangat, melewatkan perubahan yang terjadi pada anaknya.“Bayu besok mau kari lagi?” tanya Nala, setengah berteriak. Tak sama saat bercakap-cakap di dalam mobil, telinga mereka harus bertarung pula menangkap suara di antara desing motor dan angin kencang jalanan.“Aku juga mau sus cokelat!!” teriak Bayu. Meskipun mulutnya terasa pahit.“Bilang pamanmu, kalau itu.”“Sudah, semalam.”Begitu mereka sampai di depan gerbang sekolah, Bayu turun. Nala membantunya melepaskan helm.“Apa sekolahmu lancar?”
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

Bab 52: Misi pertama Nala: Menembak pendingin ruangan

Nala tidak tahu kalau hari ini Anya masuk. Bahkan, putri bling-bling itu sudah leha-leha dan petantang petenteng menaikkan kedua kakinya di meja komputer sambil mengagumi kukunya yang dihias cantik dan berkilau. Pakaiannya menyembul di balik jas dokternya yang panjang, sebuah terusan celana berwarna merah muda dan bertabur gliter.Nala bertanya-tanya dalam hati. Mungkinkah sehari tanpa berpenampilan bling-bling membuat Anya sesak nafas?“Oh, hai!” Anya menyapa Nala yang terbengong-bengong di depan pintu. “Masuk aja, jangan sungkan.”“Eh, iya, dok.”Nala bergegas melewati Anya. Ia mencari May dan seseorang yang berjaga pagi ini. Di ruang ganti, ia mendapati Daniar dan May sedang bercakap-cakap.“Sedang apa kalian disini?” tanya Nala, sambil mengganti bajunya.“Mengobrol, kurang lebih.” jawab Daniar, sekenanya. Ia menggelengkan kepala, seolah memberi isyarat kalau sudah muak dengan keberadaan Anya yang menyabotase ruang admin sambi
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

Bab 53: Penggemar nomer satu Bayu: Aldo

Bayu mempertanyakan keahliannya dalam merencanakan sesuatu. Deduksi dan analisisnya selalu benar, atau mendekati setidaknya. Blue hanya pernah menambahi dan mengoreksi sedikit apa yang pernah Bayu selesaikan ketika mereka sedang menjalankan sebuah misi.Tentu saja, merusak harpa mahal dalam satu kali tendangan jarak jauh langsung masuk daftar panjang kesuksesan bocah itu. Membuat Bayu misuh-misuh.“Alih-alih mengumpat..” ujar Aldo, yang tiba-tiba menyembul dari belakang Bayu. “.. aku pasti akan menangis sih.”“Kau ingin aku bereaksi apa dengan lelucon itu?”“Aku tidak sedang melucu, Bay. Tapi aku lebih menyukai..” bocah gembul itu mengayunkan tangannya di depan wajahnya. “..ya, sepertinya, ada bagusnya kalau kau operasi wajah saja.”“Oh, waw, bagus. Aku kehabisan kata-kata.”“Kau pasti tidak pernah tahu kekejaman apa yang akan terjadi di dalam ruang kepala sekolah kita.”Bayu terhenyak. Ia memperhatikan raut wajah Aldo yang pucat, seolah ia yang sudah bersalah melakukan hal bodoh tak
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

Bab 54: Misi kedua Nala: Merusak tirai

Mula-mula, seluruh ruangan berteriak panik. Setelah pelaku tumbang (alasan terbesarnya karena bobot pendingin ruangan), sorak sorai menyelimuti IGD. Ada dua wanita tua yang ikut bertepuk tangan meriah padahal sudah dipasangi penghalimun.Saat Ferdian mendekati Nala, beberapa satpam dengan cekatan meringkus pelaku.“Kau tidak apa-apa?” bisiknya. Ia memperhatikan setiap jengkal tubuh istrinya dengan hati-hati, khawatir setetes darah tiba-tiba mengalir. “Aku bisa membuatnya hidup dalam kesakitan selamanya kalau terjadi hal yang tidak-tidak padamu.”Nala mengangguk, mengisyaratkan kalau keadaannya cukup stabil. Meskipun degup jantungnya tak beraturan karena ini pertama kalinya ia menggunakan senjata api, ekspresinya masih bisa ia kontrol. Wajahnya juga kemerah-merahan melihat Ferdian begitu dekat dengannya.Sambil menarik Nala menepi, Ferdian membersihkan sisa bubuk residu yang menempel di pakaian istrinya itu. Sebuah hal yang sia-sia, namun secara im
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

Bab 55: Cara cepat mengerjakan trigonometri: Pingsan

Bayu meraih tangan gurunya. Tanpa sengaja, ia meremasnya agak kuat sampai menarik perhatian pemilik jemari.“Kau takut?”Bu Dewi memelankan langkah kakinya. Mereka melewati lorong sekolah yang sepi menuju gedung kepala sekolah.“Apa bu guru pernah dengan penuh kesadaran berjalan mendekati tartarus?”Senyum tipis menghiasi wajah wanita itu. Ia menggigit bibir.“Ibu tidak pernah berniat mati untuk pergi ke tartarus.”“Semua aparat keamanan akan mati di dalam tartarus.” Bayu bersikeras. “Tempat penuh api yang menakutkan, dengan monster yang sanggup menguliti setiap manusia dengan rasa sakit dan penderitaan. Tanahnya bisa membakar setiap jengkal jaringan di dalam tubuh sampai menghitam sebelum menjadi abu. Dan akan terus begitu dalam keabadian.”Bu Dewi menghentikan langkahnya. Bola matanya menyelami kedua mata Bayu yang gemetaran. Wanita itu mencium rasa takut dari tubuh kecil itu.“Kenapa kami harus mati di dalam
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

Bab 56: Makhluk paling dungu yang Sky cintai

Nala berdiam diri agak lama di ruangannya. Seluruh pekerjaannya sudah selesai dikerjakan. Tak ada pemeriksaan yang belum atau sedang dalam pengerjaan. Kalau dalam sepuluh menit tak ada pasien baru yang masuk dan diharuskan menginap, Nala bisa pulang.Tidak. Seharusnya sudah sepuluh menit yang lalu ia bisa meninggalkan rumah sakit. Bahkan, Anya sudah tak diketahui keberadaannya sesaat setelah istirahat makan siang dimulai. May dan Daniar juga sudah tengah bersiap-siap pergi, dan Syahrul juga sudah datang dan sedang bermain game di ruang ganti.Nala, masih mengenakan pakaian ruangan, masih meratapi layar komputer. Perasaannya kalut.“Kau tidak pulang?” May muncul dari pintu pemeriksaan menenteng tas. Daniar mengekor di belakangnya.“Aku.. ya. Setelah ini.” Nala menekan perutnya, berpura-pura menahan sakit. “Aku agak sembelit.”Kedua rekannya mengangguk seolah mengerti, dan berlalu. Kedua bola mata Nala mengikuti bayangan mereka menghilang d
last updateLast Updated : 2024-05-05
Read more

Bab 57: Kuncian mematikan beraroma mawar

“Apa yang terjadi padanya?” Blue kelabakan. Ia lantas memeluk Bayu yang tengah terbaring lemas sambil sayup-sayup mengerjapkan mata. Bibirnya tampak pucat, dan sesekali menyedot ingus. Bu Dewi berdiri di samping ranjang bocah itu sambil membenarkan posisi infus.“Karena ketahuan merusak harpa, Bayu dipanggil kepala sekolah, Pak. Saat Bu Anggi berteriak, saya sudah mendapati anak bapak tergeletak tak berdaya di atas karpet.”Blue menghela nafas. Ia jengkel dengan kelakuan kakaknya yang dengan sengaja menyeret bocah berusia sepuluh tahun pada misi berbahaya sendirian.“Kau tidak apa-apa, kan, jagoan?” suara Blue membelai telinga Bayu yang lemah. Bocah itu menatap pamannya lekat-lekat.“Aku tidak apa-apa, sih..” gumamnya. “Tapi, jangan beritahu pria itu, oke?”“Terlambat. Aku sudah menghubunginya.”Mata Bayu membulat. “Tapi, kan, Ayah.. maksudku, ya.. itu.. kan sedang sibuk bekerja.”Blue merapikan selimut dan menata bantal Bayu. Bocah itu menurut. Ia tak terlalu kesal atas keputusan sep
last updateLast Updated : 2024-05-06
Read more

Bab 58: Mari anggap Nala belum pernah berkencan

Nala tak banyak bersuara. Kini ia berada di dalam mobil bersama pria dengan wajah asing namun familiar. Aroma kayu hangat mengusik hidung wanita itu, membuat jantungnya berdebar. Tak ada satu kata pun yang mampu ia utarakan. Entah bagaimana menjelaskan perasaannya yang campur aduk.“Kau tidak apa-apa?”“Eh?” Nala tersentak. “Ya. Aku.. baik..”Senyum pria di sampingnya mengembang. Meskipun sedang fokus menyetir, sudut matanya berkedut, tampak memperhatikan tindak tanduk istrinya yang gugup.“Kau lucu.”“Aku?”“Seperti saat pertama kali bertemu saja. Aku tahu kau menyukaiku di pertemuan pertama kita.”Mendengar dirinya dipermalukan, Nala tersulut.“Jadi, yang pertama menyukai itu aku ya? Kau tidak merasakan apapun saat mata kita berpandangan? Oh, pantas saja rasanya selama ini rasa cintaku yang lebih besar daripada milikmu.”Pria itu cekikikan. Mobilnya ia atur agar bisa auto pilot, sedangkan tangannya si
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

Bab 59: Blue dan perasaannya

Semilir angin membangunkan tidur Bayu. Bau daging panggang menyambutnya. Ia bertanya-tanya sedang berada di mana, dan merunut kejadian yang terjadi belakangan di otaknya. Setelah beberapa saat, Bayu sadar kalau ia sedang berada di sofa ruang tamu, masih lengkap dengan seragam yang belum diganti.“Paman..” erangnya. Bocah itu berjalan limbung ke dapur, dan duduk di kursi makan.Blue yang sedang memasak, teralihkan. Senyumnya mengembang.“Halo, jagoan. Nyenyak tidurnya?”“Sudah berapa lama aku tidur?”Blue terdiam, mencoba mengakurasi waktu yang ia butuhkan untuk membawa Bayu pulang ke rumah.“Empat jam lebih sedikit. Atau lebih banyak, aku tak tahu. Tidak apa-apa, sekarang sudah aman.”“Uhh..”“Lihat! Pamanmu yang keren dan rupawan ini sedang memanggang daging sapi. Kau pasti suka. Tapi aku kurang baik dalam membuat pelengkap. Kita pakai saos kemasan saja, oke? Ada keripik kentang yang masih utuh. Nanti kuambilka
last updateLast Updated : 2024-05-08
Read more

Bab 60: Malam pengantin

Jantung Nala berdegup kencang. Perasaannya campur aduk dalam ketidakpastian. Ia menapaki setiap jengkal apartemen Sky dengan hati-hati dan gemetar. Tangannya menyentuh dinding, jaga-jaga kalau tubuhnya tak mampu membendung hasrat yang menggebu-gebu.Matanya melihat-lihat sekumpulan pot kecil berisi kaktus mini. Sebuah penyiram air berbentuk gajah yang mungil, berada di dekatnya.“Kau.. kau berkebun?” tanya Nala, sementara Sky sedang menyeduh seteko kopi.“Kau tidak bisa menyebut seseorang yang memelihara kaktus sebagai tukang kebun, sayang.”Bibir Nala berkedut. Ia masih tak terbiasa mendengarkan suaminya berbicara centil kepadanya. Bahkan, apa yang mereka alami hari ini rasanya bagaikan mimpi yang bisa sewaktu-waktu dibuyarkan oleh satu sentakan brengsek seseorang yang dengan kasar membangunkannya dari tidur siang.Namun, tentu saja Nala berdoa dengan sungguh-sungguh agar semua yang ia alami memang benar-benar nyata. Semoga yang sedang t
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more
PREV
1
...
45678
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status