Lee sebenarnya tidak berencana untuk bangun sepagi biasanya karena di akhir pekan itu, dia tidak memiliki pertemuan ataupun undangan. Namun, telepon dari ibunya, telah membuatnya terjaga. "Lee!" panggil Hana, Ibunya dengan suara yang lantang, membuat pria itu terpaksa menjauhkan ponsel dari telinganya dalam keadaan mata masih tertutup. "Apa kau ingin membuat Ibu menunggu sampai karatan karena kau tidak kunjung menelepon?" Agh! Lee sungguh telah melupakan janjinya itu karena akhir-akhir ini dia terlalu sibuk. Sibuk dengan pekerjaan dan juga sibuk dengan asisten barunya. Charlene. "Kenapa kau tidak menjawab? Sedang mencari alasan, hah?!" tuding Hana. "Hari itu kau pergi dengan terburu-buru, padahal Ibu baru tiba di penthouse-mu dan ingin bicara. Lalu kau bilang akan menelepon ibu. Ternyata kau tidak melakukannya." Hana mengomel panjang lebar. Well, hari di mana terakhir kali Hana datang berkunjung ke penthouse-nya, memang Lee pergi dengan tergesa-gesa menuju ke penjara untuk bertemu
Baca selengkapnya