Semua Bab The Return Of Blood Moon Pack: Bab 41 - Bab 50

114 Bab

Bab 41. Bimbang

“Kau cantik saat sedang tertawa Vaness”Wajah Xavier berubah serius saat mengatakan kalimat tersebut, dia memandangiku intens dan wajahnya semakin mendekat, mengikis jarak denganku.Aku terdiam sesaat, karena terkejut. Mataku terpaku menatap Xavier dan waspada akan apa yang akan dilakukanya padaku. Namun itu tak berlangsung lama, saat aku mendengar Xavier kembali tertawa terpingkal.“Wajahm lucu sekali, aku hanya bercanda tadi, maaf” Jari telunjuk Xavier bergerak menunjuk ke wajahku dengan gerakan memutar.Aku memukul lengan Xavier, karena telah mengerjaiku. Namun tawanya malah semakin menjadi.Aku mendengkus kesal. “Jangan bercanda seperti itu lagi! Aku tidak suka Xavier!”“Oh kau tidak suka aku mengatakanya dengan bercanda? Apa kau lebih suka mendengar aku mengatakanya dengan serius?”“XAVIER!”“Ya..ya, baiklah Luna Vanessa, aku janji tidak akan melakukanya lagi”Kemudian Xavier tersenyum dan memintaku untuk menyimpan senjata pemberianya tadi.“Ayo, kuantar kau kembali ke kamarmu,
Baca selengkapnya

Bab 42. Serangan Rouge

Pagi ini aku terbangun dengan wajah Alex sebagai pemandangan pertama saat aku membuka mata. Aku masih berada dalam pelukan Alex. Perlahan aku menyingkirkan lengan yang maling melingkar di perutku.“Mau kemana sweety?” suara serak khas bangun tidur keluar dari bibir Alex.“Kau sudah bangun?”Alex membuka matanya dengan posisi masih sama seperti tadi. “Aku terbangun saat kau menyentuh tanganku”“Maaf...”“Hei..mengapa meminta maaf lagi, kau sudah terlalu banyak meminta maaf dariku tadi malam”Aku menundukan kepalanya, setelah tadi malam aku memutuskan untuk menunda proses penyatuan diri yang membuat Alex berendam air dingin beberapa jam di kamar mandi, aku sangat merasa bersalah karenanya.“Sudahlah, lupakan itu, aku juga tak ingin memaksamu dan aku akan menunggu sampai kau siap melakukanya”“Terimakasih Alex, karena kau mau mengerti keadaanku”Akhirnya aku dan Alex bisa tersenyum kembali pagi ini. kemudian aku menarik tangan Alex dan mengajaknya duduk di sofa dekat jendela kamarnya, so
Baca selengkapnya

Bab 43. Beta Dari Blood Moon Pack

Alex membawaku serta ke ruang kerjanya, tadi saat makan siang bersama Uncle Nickolas mengatakan bahwa ada sesuatu yang harus dia sampaikan kepada kami berdua."Jadi ada apa uncle? Apa yang kau dapat dari para rouge itu?," tanya Alex."Begini alpha, mereka memintaku untuk bertemu dengan luna dan saat aku tetap menolak salah seorang dari mereka memberikan ini" Uncle Nickolas mengambil sesuatu dari dalam bungkusan yang dibawanya dan menyerahkanya kepada Alex, aku mengerutkan dahiku menerka apa isi dari bungkusan tersebut, dan mengapa mereka mengatakan ingin menemui luna? Luna dari pack ini? Apa maksudnya aku?Alex mengambil dan membuka bungkusan tersebut lalu mengambil sesuatu dari dalamnya, aku terkejut saat melihat benda di tangan Alex, itu kan..."Alex itu... tidak, maksudku... bagaimana benda itu bisa berada di tangan mereka?”"Kau mengenali benda ini sweety?""Tentu saja, itu jepit rambut yang ku hadiahkan kepada seseorang yang menolongku dari penculikan dulu, saat itu aku baru masu
Baca selengkapnya

Bab 44. Pernikahan Paman Taylor

Pernikahan paman Taylor berlangsung sederhana, hanya di hadiri orang orang terdekat saja, dan Alex mengabulkan permohonanku untuk membebaskan Andrea agar bisa menyaksikan pernikahan ibunya, tentu saja dengan penjagaan ketat, karena Alex masih belum sepenuhnya percaya bahwa Andrea tak akan mengulangi perbuatanya.Sebenarnya aku mencemaskan apa yang akan terjadi setelah pernikahan paman. Apa paman akan berubah menjadi werewolf? Lalu bagaimana dengan aku sendiri? Sepertinya hidupku berubah menjadi semakin rumit, tapi kalau dipikir lagi memang hidupku sudah rumit dari jaman aku masih kecil, karena selalu saja ada orang orang yang hendak mencelakaiku dan juga Kak Dimi. Dan kini aku mengerti siapa dan mengapa orang-orang itu dulu selalu saja berusaha mencelakai aku dan kakakku.Aku berjalan menjauh dari pesta kecil itu, menuju ke arah taman, dan berdiam diri disana memandang langit senja."Apa yang kamu pikirkan?"Aku menoleh ke arah sumber suara, kulihat Alex berdiri tak jauh dariku, mengg
Baca selengkapnya

Bab 45. Kekecewaan

Aku tak tau mengapa aku mengangukan kepalaku dan mengikuti semua yang disuruh oleh Xavier. Mungkin aku berpikir sepertinya itu ide yang bagus untuk melampiaskan kekesalan dan kekecewaanku, aku pun langsung bergegas masuk kembali ke dalam kamar, membiarkan Xavier menunggu di depan kamarku, hanya butuh waktu lima menit aku telah kembali ke hadapan Xavier dalam penampilan yang lebih manusiawi tentunya.“Ini baru Vanessa, aku janji akan segera memperbaiki moodmu kembali”Kami berjalan keluar dari istana dan Xavier berubah ke dalam wujud serigalanya dan merendahkan punggungnya, aku segera naik ke atas punggungnya dan memeluk lehernya erat. Setelah itu serigala Xavier yang baru pertama kali kulihat itu langsung melesat berlari cepat meninggalkan istana Golden Moon Pack.Xavier membawaku jauh masuk kedalam hutan belantara, serigala besar berwarna hitam pekat itu berlari sangta kencang seolah berpacu dengan waktu. Aku tidak tau kapan kaki serigala ini akan berhenti, aku hanya bisa memeluk leh
Baca selengkapnya

Bab 46. Perselisihan

"Ya Tuhan ... Xavier" mataku terbuka lebar saat mengetahui siapa yang sudah menjatuhkan Xavier, di hadapanku berdiri sosok Alex dengan sorot mata penuh kemarahan, Xavier dengan cepat bangkit kembali dan mengusap darah dari ujung bibirnya dengan jarinya."Alex apa yang kau lakukan?!," teriaku sambil menatap tajam kearahnya."Seharusnya itu yang aku tanyakan padamu, apa yang kalian lakukan berdua disini? Dengan posisi sangat intim seperti itu?""Aku tidak melakukan apapun seperti yang kalian lakukan, jika itu yang kau pikirkan Alex!” aku berteriak menjawab ucapan Alex yang menyinggung dan menyakitiku."Kalian? Siapa yang kau maksud sweety? Dan ingat! Ini adalah hari pernikahan pamanmu, dan kau malah berduaan dengan pria lain di tempat sepi dan gelap dengan tubuh merapat satu sama lain? Jelaskan padaku Vanessa Anderson!"Mataku memanas mendengar kalimat dan kemarahan yang di lontarkan Alex, mengapa dia langsung menuduhku bersama Xavier.Tak terasa embun di pelupuk mataku mengalir jatuh k
Baca selengkapnya

Bab 47. Siapa Dia?

Aku menghela napas dan menetralkan suaraku serta meraih ponsel dan mendial nomor Rose namun tak mendapat jawaban darinya, beberapa kali aku mencoba menghubunginya namun tetap dia tan menjawab panggilanku, akhirnya kulemparkan kembali benda pipih tersebut ke atas ranjang, mungkin saat ini Rose sedang sibuk.Namun baru saja benda itu mendarat mulus diatas sprei lembut ranjangku, ponselku berdering dan itu adalah panggilan dari Rose.“Hallo”“Vanessa kau kemana saja? Mengapa tidak masuk sekolah? Dan kau tau? Andrea juga menghilang tak ada kabar juga darinya, sepertinya kalian berdua menghilang”“Rose, kau dimana?”“Aku sedang perjalanan pulang ke rumah dari airport, tadi aku menjemput tante dan sepupuku yang baru datang dari London”“Baiklah, bisakah aku ke rumahmu sekarang?”“Uhm ... tentu saja, aku akan menunggumu di rumah”Aku langsung mematikan panggilan telpon dan meraih kunci mobil Alex, aku hanya akan meminjamnya sebentar.Dengan diam-diam mengawasi sekitar, aku berjalan ke arah d
Baca selengkapnya

Bab 48. Kembali Melihatnya

Kembali ke istana Golden Moon Pack, aku tak menemukan Alex. Aku juga tak melihat Liam dan Susan. Mungkinkah mereka sudah beristirahat di dalam kamarnya?Aku masuk ke dalam kamarku dan Alex, kamar itu terlihat sama seperti pada saat aku meninggalkan istana tadi pagi. Itu artinya Alex sama sekali belum masuk ke dalam kamar ini dari kemarin malam.Aku menarik napas panjang, dan berjalan menuju kamar mandi, tak ingin memikirkan kemana Alex pergi.Akhirnya setelah membersihkan diri aku keluar kamar dan mengetuk kamar Susan dan Liam namun tak ada jawaban juga dari mereka dan sepertinya tak ada orang di kamar mereka. Aku semakin heran kemana mereka semua?Setelah berkeliling mencari Alex akupun bertanya pada salah seorang maid, dan aku hanya mendapat informasi bahwa alpha mereka pergi keluar kemarin malam dan belum kembali. Di pintu menuju ruang makan aku bertemu Xavier, ada rasa canggung yang kurasakan saat berhadapan denganya.“Mereka pergi mencari Andrea, hanya itu yang aku tau” itulah ka
Baca selengkapnya

Bab 49. Terkurung Di Kamar

“Sudahlah Vaness mungkin kau salah lihat, tapi untuk memastikan kau bisa datang lagi ke tempat itu”Aku hanya menganggukan kepalaku dan memutuskan untuk kembali ke kamar dan menunggu Alex disana. Entahlah, aku merasa ada yang harus kami bicarakan sebelum aku memutuskan untuk benar-benar meninggalkan istana ini.Tadi sebelum ke kamar aku sempat memberitahukan Paman Taylor bahwa aku ingin tinggal kembali di rumahnya untuk sementara waktu, dengan alasan agar lebih leluasa menyelidiki sosok yang kucurigai sebagai kakaku itu.Paman Taylor mengijinkanku, dan tak menaruh curiga sediktipun. Tetapi aku memang berniat ingin menyelidiki sosok tersebut, aku tidak membohongi paman. Hanya saja aku juga berniat untuk tinggal seterusnya di rumah paman, dan tak ingin kembali ke istana ini.Saat memasuki kamar ternyata Alex sudah berada di dalam sana lebih dulu.“Kau dari mana semalam?” Alex langsung berdiri dan bertanya dengan sinisnya saat melihatku memasuki kamar.“Kau sendiri dari mana semalaman? B
Baca selengkapnya

Bab 50. Penjelasan Alex

Alex terdiam mendengar kalimatku, namun tatapanya berubah sendu, wajahnya terlihat murung.“Apa yang harus aku lakukan agar kau percaya bahwa aku mencintaimu? Aku jatuh cinta padamu saat pertama melihatmu di cafetaria sekolah”Aku tersenyum sinis dan memicingkan mataku “Untuk apa kau masih menginginkan aku? Bukankah sudah ada Andrea?”Alex terdiam dan menatapku dalam “Dengar sweety, antara aku dan Andrea sudah berakhir, bisakah kau mempercayaiku?”“Apapun yang terjadi diantara kalian, tetapi kau tak pernah mengatakanya padaku, atau mungkin bahkan kau tak berniat sama sekali untuk jujur padaku soal ini. Lalu apalagi yang bisa kuharapkan darimu? Kejujuran adalah landasan penting dari sebuah hubungan Alex”“Sebenarnya aku ingin menceritakan semua tentang diriku padamu, hanya saja aku tidak menemukan kesempatan yang baik”“Kesempatan? Memangya kesempatan seperti apa yang kau inginkan? Bukankah kau bisa mengatakan ha itu dari awal? Jika saja aku mengetahuinya sudah pasti aku akan merelakan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status