Xavier menepati kata-katanya, dia membuatku melawanya. Xavier juga mampu membangkitkan amarahku sehingga aku terpancing untuk menyerangnya.Aku langsung menyerangnya dengan tendanganku keatas dan hampir mengenai kepalanya, Xavier menangkap kakiku namun dengan cepat aku memutar badan dan kembali menyapukan tendangan, kali ini tepat mengenai dada Xavier."Ternyata kau boleh juga Vaness, kurasa aku tak perlu menahan diri kali ini""Kau lawan saja aku" ucapku karena karena ingin segera mengakhiri pertandingan ini.Xavier mundur beberapa langkah, namun aku tak memberinya ruang, aku mencecarnya dengan serangan bertubi tubi, dan kali ini dia terjatuh di bawahku, namun hanya sesaat, detik berikutnya Xavier bangkit dan memutar tubuhku juga melipat tanganku ke belakang, aku meringis, namun aku tak kehilangan akal, ku hentakan kepalaku ke belakang dan mengenai kepalanya dengan keras, dia kembali mundur dan tanganku terlepas bebas, aku memutar kembali tubuhku, bersiap untuk menyerangnya kembali,
Read more