Semua Bab The Return Of Blood Moon Pack: Bab 91 - Bab 100

114 Bab

Season 2: Dimitri Larsson – Surat Rahasia

“Kau tak akan bisa membunuhku keturunan Blood Moon Pack sialan”Aku mendengar suaranya yang lirih memakiku. Kemudian telingaku menangkap suara adikku yang berteriak memanggil namaku.“Kak Dimi! Gunakan pedang yang kuberikan untuk menyerangnya”Aku langsung teringat akan pedang yang diberikan oleh Vanessa. Aku langsung meminta pedang tersebut yang kutitipkan pada Andrea, dengan suara alphaku. Andrea langsung berlari dan melemparkan pedang kearahku.Aku merubah wujud serigalaku kembali ke sisi manusiaku. Dengan pedang ditangan aku melompat ke arah Alpha Dominic yang telah terlihat kuat kembali dalam wujud serigalanya.Kulihat Xavier telah didesak menjauh dariku dan juga Alpha Dominic.“Baguslah, biarkan bocah itu sibuk dengan para rouge, karena ini adalah pertempuranku” Aku menyeringai bahagia mendapatkan Alpha Dominic untukku, namun kulihat Xavier melirikku tajam, sepertinya dia mengetahui isi pikiranku barusan.Alpha Dominic bangkit dan bangkit kembali, terus seperti itu yang terjadi
Baca selengkapnya

Season 2: Dimitri Larsson – Luna Of Blood Moon Pack

Karena penasaran aku membuka kertas tersebut, dan tercengang membaca tulisan didalam surat yang memang ditujukan untukku, rupanya seseorang memberikanya padaku secara diam-diam. Akupun mulai membaca isinya.Alpha Dimitri, mungkin kau kaget setelah membaca surat ini, aku memang sengaja memberikanya secara sembunyi, karena aku tak yakin akan orang-orang di sekeliling istana, ada diantara mereka yang bisa saja menjadi mata-mata dari para penyihir itu. Karena rahasia memasuki kerajaan hanya diketahui oleh pejabat istana ataupun tetua istana.Karena itu aku sangat yakin bahwa Diamond River Pack dibantu juga oleh beberapa orang dalam istana, dan Madeline sendiri adalah penyihir tetua, ratu penyihir dari Coven Alecto, Madeline juga lebih di kenal dengan sebutan The Walking Demons, saat dia lahir orangtuanya memberinya nama Electra, dia membunuh kedua orangtuanya dan merebut kursi kekuasaan, dia juga sering berbuat onar yang meresahkan semua kalangan immortal, dia berhasil merebut darah keab
Baca selengkapnya

Season 2: Dimitri Larsson – Pulang Ke Istana Blood Moon Pack

Akhirnya kami pun sampai di istana Golden Moon Pack, aku dan orang-orangku berpamitan untuk bermalam di rumah mendiang Paman Taylor setelah prosesi pemakaman Aunty Martha, ibu dari mateku.Aku sengaja mengunjungi rumah Paman Taylor karena ingin mencari buku harian kakek leluhurku, karena rumah yang di tempati oleh Paman Taylor adalah rumah keluarga yang di wariskan dari kakek buyut kami, aku yakin pasti buku yang dimaksudkan oleh Bryan ada di sana, namun aku melupakan satu hal, Alex sudah merenovasi rumah tersebut karena ada beberapa bagian rumah yang rusak karena penyerangan yang di lakukan oleh orang-orang Diamond River Pack.Sepertinya aku harus menghubungi Alex untuk menanyakan barang-barang peninggalan keluarga kami, dan mau tak mau aku harus menceritakan padanya tentang permintaan Bryan pada Andrea tentang buku harian kakek kami saat aku menelpon mate dari adikku tersebut, tentu saja aku tidak menceritakan tentang surat dari Alpha Adam padanya, biarlah nanti saja setelah pertem
Baca selengkapnya

Season 2: Dimitri Larsson – Bertemu Xavier

Pagi-pagi sekali aku bangun dan meminta Paman Janviz berlari bersamaku ke dalam hutan, sengaja aku meminta Paman Janviz karena ingin berdiskusi soal melunakan hati perempuan, bukankah dia juga seorang pria beristri? Dia pasti sangat paham, disamping itu kehidupan rumah tangganya juga terlihat harmonis.“Paman, seperti yang tadi sudah kuceritakan, aku tak tau lagi bagaimana harus menghadapi Andrea, sikapnya berubah dingin dan acuh sampai saat ini, entahlah aku harus bagaimana lagi”Ucapku saat kami sama-sama berhenti di dalam hutan, terdapat danau yang airnya sangat jernih disana, dan kurasa tempat ini sangat jauh dari jangkauan manusia, oleh sebabnya terlihat sangat natural, mungkin juga dikarenakan danau tersebut letaknya jauh di dalam hutan.“Alpha, bagaimana jika kau memberinya hadiah perhiasan saja, biasanya perempuan senang akan barang-barang mewah”“Benar juga, tapi kurasa Andrea bukan type perempuan yang gemar dengan perhiasan, tapi aku akan mencoba saranmu itu Paman, atau mung
Baca selengkapnya

Season 2: Dimitri Larsson – Rebecca Larsson

“Mungkin kau sudah tau sedikit banyaknya dari surat yang diberikan oleh ayahku, bahwa ada pengkhianat di istana yang bekerja sama dengan para penyihir itu, aku hanya ingin tau apakah ada hal lain yang bisa menjadikan informasi berguna bagi kita darimu”“Kau benar, mungkin informasi dariku tak banyak membantu, tapi aku mau kau melihat ini” aku mengeluarkan album foto keluarga kami yang di tinggalkan oleh mendiang Paman Taylor.“Dan ada satu hal yang perlu kau ketahui, sebelum kami semua pergi ke istana kerajaan, mateku di culik oleh Bryan menggunakan sihir, disana aku menguping pembicaraan mereka, Bryan meminta mateku untuk mencarikan buku harian kakek buyutku melalui aku, dan saat berada di Wisconsin aku sudah mencari-cari keberadaan buku tersebut di rumah Paman Taylor, tapi aku hanya menemukan album foto tersebut” lanjutku.Xavier terlihat sangat antusias menerima album foto keluargaku, tak sadar aku pun ikut melihat lihat kembali foto-foto yang ada disana walaupun sudah beberapa kal
Baca selengkapnya

Season 2: Dimitri Larsson – Modus

“Sama seperti kalian berdua, Alpha John dan Alpha Black juga bersahabat baik dan saling mendukung, namun saat Alpha Black mengatakan bahwa putri kecilnya adalah mate yang selama ini di cari, maka Alpha John terdiam dia terlihat berat untuk melepaskan putri kecilnya menjadi pendamping sahabatnya sendiri, terlebih Alpha John mengetahui bahwa Alpha Black selama ini sering berganti wanita untuk memuaskan dirinya, dan Alpha Black juga menjalin hubungan dengan wanita penyihir”“Siapa nama wanita penyihir itu paman?”“Maaf alpha, tapi kakek saya tidak menjelaskan lebih lanjut tentang kekasih raja werewolf kala itu, dia hanya menceritakan bahwa beberapa bulan setelah Alpha John meninggal, Rebecca datang kembali ke istana Blood Moon Pack tanpa di dampingi oleh sang raja, dan dia dalam keadaan hamil dan tubuh penuh luka, saat itu Alpha Richard langsung memberikan perlindungan pada adik satu-satunya, dia menyembunyikanya di suatu tempat”“Apa yang terjadi? Mengapa Rebecca dibiarkan terluka oleh
Baca selengkapnya

Season 2: Dimitri Larsson – Putra Mahkota, Pewaris Tahta

Setelah melalui perjalanan panjang yang memakan waktu lumayan lama, akhirnya disinilah aku berada, di istana Silver Moon Pack, Xavier yang saat itu sedang mengunjungi ayahnya menyambut kedatanganku dan langsung mengajakku ke sebuah kamar dimana Alpha Adam di tempatkan.Di tempatnya berbaring aku melihat Alpha Adam dalam keadaan sangat rapuh, seolah jiwanya tak menyatu dengan raganya, di terlihat seperti seorang yang sangat putus asa dan tak memiliki harapan. Dalam hati aku berdecak kagum dengan akting Alpha Adam, dia terlihat sangat profesional. Xavier dengan cepat menutup pintu dan menguncinya.“Sudah aman dad, kita bisa bicara sekarang”Aku melirik Xavier yang berbicara seolah Alpha Adam dalam keadaan baik-baik saja, dan seketika itu juga Alpha Adam terlihat kembali normal, bahkan tatapan matanya tak kosong seperti sebelumnya.“Alpha Dimitri, selamat datang di pack kami” ucap Alpha Adam, dia tersenyum melihat kedatanganku.“Apa kabar Alpha Adam?”“Seperti yang kau lihat, dan ruanga
Baca selengkapnya

Season 2: Dimitri Larsson – Berkunjung Ke Jakarta

“Aku mengerti paman, para penyihir itu hanya menginginkan seluruh kaum werewolf tunduk sepenuhnya pada mereka, tanpa merebut tahta, benarkan?”“Benar, hanya saja kakakku sangat menentang kaum penyihir itu, dan hal tersebut menjadikanya target untuk disingkirkan, mungkin para tetua itu ada yang membelot dan memilih menjadi pengkhianat kerajaan, kita harus mencari tau siapa saja mereka”.***Pagi hari selesai sarapan Xavier mengajakku ke perpustakaan milik mereka, sedangkan Alpha Adam sudah kembali menjadi orang yang terlihat tanpa harapan.“Kita akan mencari tau tentang adik dari Alpha Richard, sebaiknya kita bagi tugas, kau membaca buku di rak bagian timur, dan aku di bagian barat, bagaimana?”“Baiklah Xavier, aku akan mulai dari rak sebelah sini”Tak lama kami berdua sudah kembali ke meja bundar dengan tumpukan buku-buku di tangan kami dan kamipun tenggelam dalam bacaan masing-masing, untunglah kami bukan manusia biasa, hingga kami memiliki kekuatan untuk membaca dengan sangat cepat
Baca selengkapnya

Season 2: Dimitri Larsson – Memory

Krisna hanya menggelengkan kepalanya dan mengikuti langkahku yang sudah lebih dulu berjalan mendahuluinya menuju parkiran.Sesampainya di pabrik kami masuk ke ruangan Krisna, dulu itu adalah ruanganku. Krisna pun memberikan laporan yang kuminta, dan setelah kuperiksa dengan teliti tak ada kutemukan penyimpangan atau penyelewangan anggaran dalam semua laporan itu, aku tau Krisna adalah orang jujur, itulah sebabnya aku mempercayainya.“Jika kau sudah mengeceknya sebaiknya kau berikan nomor rekeningmu bro, biar tiap bulan aku bisa transfer keuntungan perusahaan padamu”Aku tertawa mendengar permintaanya, memang selama ini dia selalu meminta nomor rekening pribadiku karena dia ingin mentransfer sujumlah uang keuntungan perusahaan, namun karena kesibukanku, aku mengabaikan setiap pesan darinya.“Kau transfer sebagian ke rekeningku dan sebagian lagi ke rekening adikku, ini nomor rekeningnya” aku menyodorkan secarik kertas berisi nomor rekeningku dan juga Vanessa.“Nah gitu dong bro, jadi ka
Baca selengkapnya

Season 2: Dimitri Larsson – Milikku Seutuhnya

Aku masuk ke rumah boneka itu dan memperhatikan setiap sudutnya, dulu papa membangun ini dengan dua ruangan ke bawah, jadi di bawah ruangan ini ada ruangan lainya, namun entah mengapa papa menutup tangga menuju ruang bawah tanahnya dengan karpet dan juga diatasnya diletakan lemari boneka. Setiap kali aku ataupun Vanessa merengek ingin melihat ruangan itu, papa selalu melarang kami.“Apa sekarang saja aku memeriksa kebawah ya? Aku penasaran apa yang ada di bawah sana” pikirku.Aku pun mulai menggeser lemari dan menyingkap karpet tebal yang menutupi pintu menuju tangga ke bawah, setelah karpet tersingkap aku melihat pintu kayu kokoh dan aku pun membukanya, terpampanglah tangga menuju kebawah sana. Untuk sesaat aku ragu.“Turun jangan ya?” gumamku sambil berpikir, namun akhirnya ku putuskan untuk turun.“Maafkan aku papa, bukanya aku tak mematuhi perintahmu” ucapku sebelum melangkahkan kaki menuruni tangga.Aku pun mulai melangkahkan kakiku di tangga tersebut, dan aku sungguh tercengang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status