All Chapters of My Boss, My Wife (Dari Atasan Jadi Istri): Chapter 171 - Chapter 180

183 Chapters

S2-Orang Menyebalkan

"Papa. Lily." Leon dan Liam berteriak riang dari dalam mobil, menyambut dua anggota keluarganya. Hari ini Danny akhirnya dibiarkan pulang, setelah rawat inap selama lima hari. Sementara Lily sebenarnya sudah bisa pulang sejak tiga hari lalu, tapi anak itu tidak mau lepas dari Danny. Akhirnya dokter membiarkan Lily tinggal lebih lama. Sebenarnya Danny bisa pulang ke rumah bersamaan dengan Laura, tapi Eza bersikeras meminta Danny tinggal satu hari lagi. Itu membuat Danny tak henti-hentinya digoda oleh Ian, sewaktu sahabatnya itu datang menjenguk. "Padahal kau biasanya keras kepala. Sekalinya Eza yang memerintah, sekali saja kau langsung patuh." Itulah yang dikatakan Ian dua hari belakangan. Ian menggodanya akan menjadi suami takut istri kelak. Sewaktu Ian menggodanya, ingin rasanya Danny memaki dan mengumpati sahabtnya itu. Tapi Danny tidak melakukannya karena Eza memelotorinya dengan ekspresi siap menerkam. Jadinya Danny hanya bisa menerima hinaan Ian. Ketika akhirnya Eza me
Read more

S2-Lawan Eza

"Harusnya kau tidak datang hari ini." Laura berbisik pada Eza yang duduk di sampingnya. "Kalau kutahu begini, kau pikir aku mau datang?" Eza balas berbisik. Baru sekitar lima menit duduk di ruang tamu rumah ayah Danny, Eza sudah sangat merasa gerah. Jangankan Eza, Laura saja sudah terlihat sangat menyeramkan sekarang ini. Bagaimana tidak. Tante Zoe yang luar biasa menyebalkan ini, memaksa Danny dan Xavier duduk di antara seorang wanita super seksi. Tentu saja ayah dan anak ini lebih memilih duduk di samping istri mereka, tapi tante Zoe juga tidak mau kalah. Belum lagi wanita yang mengaku bernama Vivian ini, juga ikut-ikuta dengan Zoe. Jangankan Eza dan Laura, Attha dan Fika saja merasa hal ini terlalu kelewatan. Tidakkah Zoe melihat dua pria di hadapannya ini sudah punya pasangan dan anak? Karena kekeras kepalaan Zoe dan Vivian, Eza dan Laura harus duduk berdampingan. Ini pula yang membuat Eza mau gencatan senjata dengan Laura. Dia harus punya sekutu untuk melawan dua pere
Read more

S2-Ajakan Selingkuh

"Ada ide buat ngelamar cewek?" Danny bertanya pada Eli dan Ian yang duduk di depannya. Ian dan Eli yang sedang menyeruput kopi, otomatis melirik ke arah Danny. Dua sahabat itu terdengar tidak percaya dengan kata-kata Danny yang terdengar ajaib itu. Terutama ketika mereka sedang santai di salah satu cafe dekat Mar. "Sudah benar-benar mau insaf?" tanya Eli dengan senyum miring. "Brengsek, aku memang dari dulu lurus sialan." Danny refleks mengumpat. "Kalau kau bertanya padaku kau salah besar, Bung. Aku masih jomblo. Tanya saja pada pengantin baru." Ian menunjuk Eli. "Berhenti membicarakannya." Eli terlihat kesal dengan kata-kata Ian. "Aku sudah hampir membunuh orang yang berbuat onar di cabang sini. Kalau bukan karena kerjaan, aku pasti masih sibuk berguling dengan Gwen di atas ranjang." Keluhan Eli, sontak membuat Ian tertawa. Tapi tidak dengan Danny. Lelaki itu saat ini sedang tidak ingin bercanda sama sekali. "Aku ini sedang serius loh." Danny terlihat kesal pada kedua s
Read more

S2-Tergoda

Eza bersenandung riang saat memasuki gedung Mar. Entah kenapa moodnya sedang bagus saat ini. Karena itulah Eza tidak keberatan saat Lily merengek ingin ke kantor papanya. Eza bahkan tidak segan menyapa balik para karyawan Mar yang menyapanya. Bahkan tidak keberatan, ketika salah satu karyawan wanita memberikan bantuan untuk ikut mengawal anak-anak sampai ke ruangan Danny. "Loh, Miss Eza? Tumben datang gak kasih info dulu." Maureen segera berdiri menyambut Eza begitu melihat calon nyonya bosnya itu. "Tiba-tiba saja Lily pengen ke sini. Danny ada?" tanya Eza masih dengam senyuman. "Ada kok. Biar kuinfokan dulu ya, soalnya dia sedang ada tamu." Maureen sudah melangkah sampai ke depan pintu ruangan Danny, tapi diurungkannya niat mengetuk pintu. Maureen baru saja ingat kalau Danny pernah memberi perintah, jika Eza datang langsung suruh masuk ke ruangannya dan tidak dibiarkan menunggu di luar ruangan. "Aku rasa Miss Eza boleh langsung masuk deh," gumam Maureen kemudian. "
Read more

S2-Imajinasi Eza

"Ada apa dengan telingamu?" Ian langsung bertanya ketika melihat Danny memasuki ruangannya, yang sedang menggendong Lily. "Ini gara-gara karyawan yang kau rekrut." Danny langsung mengeluh pada Ian. "Siapa?" "Manager PR," jawab Danny jujur sembari duduk di sofa ruangan sahabatnya itu. "Rosaline? Kenapa dengan dia? Jangan bilang kau bercinta dengannya di kantor dan kepergok sama Eza?" "Kau pikir aku tukang selingkuh?" sergah Danny kesal. "Dia mencoba menggodaku, tapi ketahuan Mary. Untung saja aku menolak dengan tegas." "Lalu? Apa hubungannya dengan telingamu itu?" tanya Ian makin bingung. "Mary menyalahkanku, dan dia menjewer telingaku, bahkan mencubit lenganku." Danny sedikit menarik lengan kemejanya yang suduh tergulung. Di sana terlihat jelas dua titik biru yang lumayan besar dan pastinya sakit jika disentuh. "Oh, wow!" Ian menatap ngeri pada Danny. Bagaimana mungkin pria lembek sepertu sahabatnya ini jatuh cinta pada wanita sebar-bar itu? "Sudah lupakan saja soal tel
Read more

S2-Tidak Sesuai Ekspektasi

“Kau sudah datang?” Danny langsung berdiri begitu melihat Eza masuk ke ruanga VIP yang dipesannya. Dia juga segera menarikkan Eza kursi untuk wanita itu duduki. “Kau sendirian? Anak-anak ke mana?” Eza bertanya dengan ekspresi bingung. “Ah, itu. Maaf aku sedikit berbohong soal itu. Sebenarnya hari ini aku ingin makan malam berdua saja denganmu.” Danny menjawab dengan jujur. “Apa kau marah?” Danny bertanya dengan hati-hati, takut jika kekasihnya itu marah. “Tidak juga sih. Tapi aku hanya khawatir dengan mereka.” Eza menjawab dengan sedikit gugup. “Ah, tenang saja. Aku sudah memulangkan mereka ke rumah. Ayah dan Bunda juga tidak keberatan membantu menjaga mereka untuk sementara waktu.” Eza mengangguk canggung dengan bibir membentuk huruf o yang sempurna. Sungguh rasanya seumur hidup baru kali ini Eza merasa gugup. Tepatnya kali kedua setelah proses melahirkannya dulu. “Tadi aku sudah memesan makanan duluan. Kau tidak masalahkan dengan yang namanya iga penyet?” tanya Danny dengan
Read more

S2-Makanan Pembuka

Danny menatap kotak perhiasan yang baru saja tiba di kantornya sore ini. Akhirnya benda penting yang disiapkannya untuk acara besok tiba juga. Itu membuat Danny makin gugup. Karena harus mengurusi anak-anak dan kerja disaat bersamaan, Danny harus memesan secara online. Selain itu kali ini Danny memesannya sendiri tanpa melibatkan Maureen. Untungnya, barang yang datang sesuai dengan ekspektasi Danny. Begitu shining, shimmering, splendid. Menurutnya, ini cincin yang sangat cocok dengan Mary. Sayang sekali, lamunan Danny terinterupsi dengan ketukan di pintunya. Buru-buru, Danny menyimpan kotak perhiasan itu di kantong jasnya. "Pak, orang dari EO datang untuk membahas acara besok." Maureen tidak masuk ke dalam ruangan dan hanya memberitahu dari depan pintu. "Suruh masuk." Demi untuk melamar Mary-nya, Danny memilih untuk bekerja sama dengan event organizer. Dia tidak mau terlalu mempercayakan ini ke divisi PR, terutama setelah insiden dengan Rosaline. Rosaline belum dipecat,
Read more

S2-Will You Marry Me?

“Bisa gak sih, jangan menghela napas terus? Bikin sial tahu gak,” Ian berseru kesal. Bagaimana tidak? Entah sudah berapa kali Danny bolak balik seperti setrikaan rusak sambil mendesah atau menghela napas. Itu benar-benar membuat Ian pusing. “Aku gugup.” Danny mengaku pada sahabatnya itu. “Lalu apa dengan kau menjadi gugup seperti ini masalahmu akan selesai?” Ian bertanya dengan gemas. “Tidak akan, Dan. Jadi berhentilah mondar-mandir seperti itu.” Danny akhirnya menuruti kata-kata Ian. Dia duduk di kursi kosong di sebelah Ian, tapi jelas masih merasa gugup. Danny makin gugup ketika pihak dari EO mengatakan acaranya sudah bisa dimulai. Intinya acara berjalan sesuai rencana. Pertama-tama Danny dan Ian menyapa beberapa tamu dan influencer, sebelum masuk ke acara utama. Termasuk Eza yang sedang live. Eza hari ini memilih memakai halter dress berwarna hijau zamrud dengan bahan brokat dan hanya menutupi setengah pahanya. Pilihan pakaian Eza jelas membuatnya terlihat makin cantik dan
Read more

S2-Persiapan Nikah

Eza bersenandung riang di depan cermin. Dia sudah mengenakan bajunya dan makeup-nya juga sudah terasa sangat sempurna. Sekarang hanya tinggal menungggu anak-anak siap dan mereka akan berangkat ke acara peluncuran produk baru Mar. “Sudah siap, Za?” Fika muncul dari balik pintu. “Anak-anak sudah siap?” Eza balik bertanya. “Udah.” “Kalo gitu ayo pergi,” seru Eza tidak sabar. Eza tiba sedikit lebih awal dari waktu yang direncanankan. Kru Eza juga sudah lebih dulu sampai untuk menyiapkan beberapa hal. Dan tentu saja mereka semua disambut dengan baik. Apalagi karena Eza sudah dikenal oleh semua karyawan Mar. Pada awalanya semua berjalan norma saja. Tidak ada hal yang aneh dan kata-kata Gita kemarin malam tentang ‘lamaran’ juga tidak mempengaruhi Eza sama sekali. Eza sibuk berkeliling tempat acara untuk melakukan live. Tidak terlalu lama karena dia tidak mau meninggalkan anak-anak terlalu lama. Dia yang belum mau memperlihatkan wajah anak-anaknya di depan kamera, juga mendapat
Read more

S2-Satu Garis

"Mary? Kok cemberut sih?" Danny sedang mencoba melihat wajah tunangannya itu. Sudah sejak kemarin malam Mary-nya cemberut. Dia selalu memalingkan wajah saat berbicara dengan Dann,dan hal itu membuat Danny jadi frustasi. Bahkan saat sedang berdua di dalam mobil seperti ini pun, Mary tetap memalingkan muka. Membuat Danny meminggirkan mobilnya. Sebenarnya Danny sudah bisa menebak apa yang membuat kekasihnya itu cemberut. Dia pastinya kecewa dengan keputusan semalam. Semua orang memaksanya untuk menikah dalam bulan ini juga. Alasan Attha memang cukup masuk akal dan Xavier juga sudah setuju dengan hal itu. Apalagi Danny yang sudah tidak sabar bisa berduaan saja dengan Mary sesuka hatinya. Tapi sepertinya Mary tidak terlalu setuju dengan hal itu. "Apa segitu tidak cintanya kau padaku sampai tidak mau cepat-cepat menikah denganku?" Danny mengeluh frustasi. Takut jika Mary meninggalkannya. Mendengar pertanyaan tunangannya, Eza refleks berbalik ke arah Danny. Keningnya berkerut, ti
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status