All Chapters of My Boss, My Wife (Dari Atasan Jadi Istri): Chapter 161 - Chapter 170

183 Chapters

S2-Laura dan Ambisinya

Eza menghela napas panjang. Setelah bertanya pada orang tuanya, Eza mengiyakan ajakan makan malam bersama keluarga Danny. Kesannya memang terlihat seperti pertemuan yang akan membicarakan pernikahan, tapi Danny sudah menjanjikan tidak akan terlalu mendesak soal itu. Makanya Eza berani menerima tawaran ini. "Tegang ya mau ketemu calon mertua?" tanya Fika dengan senyum mengembang. "Calon mertua apaan sih, Bun. Kan belum sepakat," jawab Eza canggung. "Ngaku ajalah, Za. Ayah sama Bunda dulu juga gitu kok." Kali ini, Attha yang bersuara dan juga kekeh mau menyetir sendiri. "Terserah deh," jawab Eza tidak peduli lagi. Dia memilih mengurusi Leon yang tidak bisa diam. "Yang ini bukan tempatnya, Za?" Attha bertanya pada Eza. "Iya, Yah. Itu si Danny udah nunggu di lobi." Eza menunjuk kekasihnya yang sedang berdiri dengan gelisah. Begitu melihat mobil yang sudah dikenalinya, Danny langsung tersenyum semringah. Segera saja, dia membukakan pintu mobil untuk Fika, Eza dan anak-anak. T
Read more

S2-Pembuat Onar

Eza menaikkan sebelah alisnya. Sedari tadi dia sudah mengamati Laura, ingin tahu apa yang sedang dipikirkan wanita itu. Keningnya berkerut ketika Laura menyinggung soal kasusnya dengan Tony dulu. Apa Laura ingin menjatuhkan mentalnya? "Ada masalah dengan itu?" Eza balik memberikan pertanyaan dengan raut wajah tenang, sambil menggoyangkan gelas winenya. Padahal yang lain (kecuali anak-anak dan Laura), sudah terlihat sangat masam. Terutama Danny, dia sudah terlihat sangat marah. "Memangnya kenapa kalau yang kau katakan tadi benar?" Eza bertanya sekali lagi. "Tidak apa-apa kok. Aku hanya ingin tahu kebenarannya." Laura menjawab dengan panik karena Eza tidak merasa tertekan. "Maaf, Laura memang selalu ingin tahu." Xavier meminta maaf mewakili istrinya. Xavier begitu sebal karena baru kali ini Laura terdengar sekurang ajar ini. Untungnya makan malam yang sudah dipesan Danny sebelumnya, telah datang. Jadi ketegangan bisa sedikit mereda. "Gak apa-apa kok, Om. Aku yakin maksud L
Read more

S2-Happy Family

"Eh, jadi nama Mar yang direkomendasikan sama Danny ada makna lainnya?" Suara seorang selebriti perempuan terdengar indah. Trio pendiri Mar yang terdiri dari Danny, Eli dan Ian sedang duduk berdampingan dengan aktris dari kampung halaman Eza yang kini telah mendunia. Mereka diundang untuk kolaborasi di channel you tube wanita blasteran itu. "Seperti itulah," jawab Danny malu-malu. "Dan kami juga baru tahu ini loh." Ian segera menimpali. "Kau saja kali. Aku sudah bisa menduga hal ini," jawaban Eli sontak membuat Ian mengumpat. "Biar kutebak dulu." Cinta si selebriti, segera menahan Danny yang sudah akan memberitahu arti lain dari Mar untuknya. "Aku kan juga suka tuh beberapa produknya Mar. Dan aku liat line yang dibuat Danny semua ada embel-embel Mar-nya. Tadi kau bilang mau buat line skin care dengan nama DearMaria. Terus ini lipstik yang aku pakai sekarang kalau ga salah namanya Maria kan?" "Ya," jawab Danny singkat. "Mar dari Maria. Bener gak?" Cinta bertanya lagi. "
Read more

S2-Membenci Papa

"Yakin gak apa-apa?" tanya Eza tidak enak hati. "Yakin, banget. Kali ini aku akan lebih hati-hati. Tenang saja." Danny meyakinkan Eza. Hari ini Eza ada pemotretan dan kebetulan Fika juga Attha sedang tidak bisa menjaga anak-anak. Cassie juga barusan resign karena ada masalah keluarga. Jadinya, Eza meminta tolong pada Danny. "Mau lihat Mama kerja." Liam sedari tadi sudah merengek ingin ikut Eza, tapi tidak diizinkan. Eza takut anak-anak berbuat onar. "Gak boleh Liam. Mama kan mau kerja, bukan mau main." Eza kembali membujuk anaknya. "Liam janji gak nakal." "Leon juga." Sekarang Leon juga ikut-ikutan dengan Liam. Bahkan Lily juga sekarang menarik-narik ujung dress Eza. Membuat Eza menghela napas frustasi. "Biarin aja lah, sayang. Nanti biar aku gendong Leon dan Liam. Kalau Lily kan biasanya tenang, jadi gak akan masalah kalau gak dipegang." Eza kembali menghela napas, sejujurnya dia tidak mau melakukan itu. Selain karena takut anak-anak berbuat onar, Danny juga pasti akan
Read more

S2-Melindungi Lily

"Lily kenapa?" Eza bertanya pada gadis kecilnya yang sedang cemberut dan menempel padanya itu. Keluarga kecil ini sedang duduk di sebuah cafe. Karena Leon dan Liam kelaparan, jadilah mereka singgah di sebuah cafe. Masih ada lebih dari sejam sampai jam makan malam, tapi Danny dan Eza memilih untuk makan malam lebih cepat. "Aku tidak tahu, sejak dari studio tadi dia sudah seperti itu." Danny ingin menyentuh kening Lily, tapi gadis kecil itu menghindar. Membenamkan diri dalam pelukan sang ibu. "Ini pasti gara-gara Laura deh. Kenapa sih kau membiarkan Lily mendekati perempuan itu?" Eza bertanya dengan nada emosi. "Mary, kurasa tadi kau juga melihatnya. Lily dan Leon yang mati-matian ingin mendekatinya." Danny tidak mau kalah. "Makanya aku bilang juga apa? Gak usah ajak mereka turun ke studio, tapi kau bilang bisa menjaga. Sekarang lihat apa yang terjadi? Tadi Lily samapi nangis loh." Eza makin keras kepala karena dia tahu dirinya benar. Danny menghela napas. Dia juga mengakui
Read more

S2-Putri Tidur

"Dia tidak apa-apa."Laura bergumam sendiri, sembali mengigit jarinya. Dia juga menggenggam ponselnya dengan sangat erat, baru saja mematikan telepon ketika mendengar sesuatu yang mengerikan. Laura sedang menunggu jawaban Danny yang terputus di telepon. Karena sudah cukup lama menunggu dan Danny belum berkata-kata lagi, Laura ingin menegur anak sambungnya itu. Tapi sebelum itu terjadi, Laura malah mendengar suara debuman keras yang membuatnya terkejut. Laura yang merasa syok langsung mematikan telepon. Tapi sebelum telepon benar-benar mati, dia mendengar suara teriakan. Itu semua membuat Laura panik dan perut besarnya menegang. Apa mungkin Danny kecelakaan? Gara-gara mereka bertengkar di telepon? Laura segera menggeleng pelan. Kalau memang itu yang terjadi, dirinya sama sekali tidak bersalah. Toh dirinya tidak menyuruh Danny menelepon sambil menyetir. "Dia tidak akan apa-apa." Walau sudah berusaha menghalau segala kegalauannya, Laura tetap saja merasa cemas. Dan ketika dirin
Read more

S2-Membuat Laura Jera

Danny merasa kepalanya terasa sangat sakit. Bukan hanya kepala saja, tapi seluruh tubuhnya juga terasa sakit. Dan baru saja Danny memutuskan untuk membuka matanya, suara Mary-nya terdengar. "Kenapa kau tidur terus sih, Dan? Mana lecet kiri kanan, tapi tetap ganteng." Suara wanita yang dicintainya itu terdengar sedih, tapi sungguh Danny rasanya ingin tertawa. Bisa-bisanya Mary bersedih sambil bercanda seperti itu. Karena merasa penasaran dengan apa yang akan dikatakan atau mungkin dilakukan calon istrinya, Danny memilih untuk menahan tawanya. Itu hal yang sulit, tapi dia beruasaha sekuat tenaga. Danny bisa mendengar Mary terus berceloteh absurd sambil menangis. Dia merasa kasihan, tapi juga merasa lucu. Pasti ekspresi Mary terlihat sangat menggemaskan. Danny sudah nyaris membuka matanya, karena sudah tidak tahan membayangkan wajah menggemaskan kekasihnya. Tapi Danny membatalkan niatnya, ketika Mary menggucapkan sesuatu soal pernikahan. Danny bahkan sedikit berjengit kage
Read more

S2-AKting

"Keluar dari sini," Eza berteriak dengan sangat kencang begitu melihat wajah Laura dan Xavier. Membuat dua orang itu tersentak. "Eza ada apa ini?" tanya Xavier bingung. "Om tanya saja istri kesayangan Om. Kalau bukan karena mulut berbisanya, anak dan tunanganku tidak akan jadi seperti ini." Eza menunjuki Laura tepat di wajahnya dengan ekspresi luar biasa marah. Laura yang tiba-tiba diperlakukan seperti itu mulai tersulur amarah. Sewaktu mendapat telepon sampai dengan semenit lalu, Laura merasa panik bukan main. Tapi begitu Eza menunjukinya dengan kasar, dia mulai emosi. "Sopan banget sih main tunjuk-tunjuk gini. Anakmu yang lepas kendali kenapa aku yang disalahkan?" Laura masih berusaha menahan suaranya agar tidak meninggi. Eza menerjang Laura, berusaha untuk meraih kerah bajunya, atau apapun itu yang bisa dicengkramnya. Sayangnya Xavier segera menghentikan Eza. "Za, jangan main fisik. Laura sedang hamil." "Dia mencelakai keluargaku, tapi aku tidak boleh?" Eza bertanya den
Read more

S2-Ternyata Ketahuan

"Apa kau tidak terlalu keterlaluan?" Danny membuka matanya begitu yakin Xavier dan Laura sudah keluar dari kamar. Karena mereka sedang berada di rumah sakit, Laura dengan mudahnya dipindahkan ke ruang bersalin. Kebetulan juga dokter jaga saat itu adalah dokter kandungan, jadi Laura bisa segera ditangani. "Biarkan saja. Dia pantas menerimanya. Sudah bagus aku tidak menjambak rambutnya," jawab Eza tidak peduli. "Yah, terserahlah." Danny bangun dari posisi rebahannya dengan helaan napas panjang. Danny merasakan sentuhan pelan pada pinggangnya dan menoleh untuk menemukan Lily yang duduk di sisi ranjang yang kosong. Lily melihatnya dengan ekspresi terkejut. Mata anak itu membulat sempurna, juga sembap habis menangis dan tangan mungilnya mencengkram selimut di bagian yang menutupi pinggangnya. "Hai, tuan putri. Apa yang membuatmu terkejut?" tanya Danny dengan sangat lembut. Tak lupa juga Danny merapikan rambut Lily yang masih berantakan. Juga menyeka sisa-sisa tangis Lily. N
Read more

S2-Permintaan Maaf

"Mau menjenguk adikmu?" Eza bertanya pada Danny begitu dia masuk ke dalam kamar inap pria itu. "Oh, sudah lahir?" tanya Danny yang kini duduk bersandar, sambil sibuk menyuapi Lily. Lily yang masih betah memeluk ayahnya itu, membuat Danny sedikit kesuliatan meminta gadis kecilnya makan. Kadang Lily malah menolak suapan Danny dengan gelengan pelan. "Belum, tapi sementara dioperasi. Katanya dia pingsan." Eza mengedikkan bahu dan mengambil alih sarapan milik Lily, mencoba menyuapi anaknya itu. Eza juga gagal menyuapi Lily. Malah anak itu semakin tidak mau makan. Tapi ketika Danny mengambil alih lagi, Lily mulai mau makan lagi. Walau sekali-sekali masih menolak. "Jadi gimana? Mau jenguk gak? Kalau Lily selesai makan, mungkin operasinya sudah selesai." "Terus Lily gimana?" Eza langsung menepuk keningnya. Dia melupakan mereka sedang di rumah sakit dan tidak ada yang menjaga Lily. Anak itu mungkin masih enggan bertemu dengan nenek sihir Laura. "Jadi gimana?" tanya Eza. "Gak mun
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status