Eza menghela napas panjang. Setelah bertanya pada orang tuanya, Eza mengiyakan ajakan makan malam bersama keluarga Danny. Kesannya memang terlihat seperti pertemuan yang akan membicarakan pernikahan, tapi Danny sudah menjanjikan tidak akan terlalu mendesak soal itu. Makanya Eza berani menerima tawaran ini. "Tegang ya mau ketemu calon mertua?" tanya Fika dengan senyum mengembang. "Calon mertua apaan sih, Bun. Kan belum sepakat," jawab Eza canggung. "Ngaku ajalah, Za. Ayah sama Bunda dulu juga gitu kok." Kali ini, Attha yang bersuara dan juga kekeh mau menyetir sendiri. "Terserah deh," jawab Eza tidak peduli lagi. Dia memilih mengurusi Leon yang tidak bisa diam. "Yang ini bukan tempatnya, Za?" Attha bertanya pada Eza. "Iya, Yah. Itu si Danny udah nunggu di lobi." Eza menunjuk kekasihnya yang sedang berdiri dengan gelisah. Begitu melihat mobil yang sudah dikenalinya, Danny langsung tersenyum semringah. Segera saja, dia membukakan pintu mobil untuk Fika, Eza dan anak-anak. T
Read more