Eza menatap ponselnya sangat lama, memikirkan sesuatu yang sedari tadi ingin dilakukannya. Jemarinya melayang di atas nama Alan, hendak menelepon lelaki itu untuk membelikannya sarapan.Hari sudah beranjak pagi, atau lebih tepatnya hari masih subuh. Hari ini entah kenapa, Eza terbangun lebih cepat dari biasanya.Eza menatap Julie yang tertidur di sofabed di dekat jendela. Tidak lama setelah Gita dan Alan pergi, Julie memang datang menginap.Sudah sejak dulu seperti itu. Kalau Eza masuk rumah sakit dan tidak bisa ditinggal sendiri, Julie atau Gita akan menginap menemaninya. Membuat Eza merasa tidak pernah kehilangan sosok seorang ibu."Berhenti memikirkan hal gila, Za. Demi Gita, demi Aunty Julie dan demi anakmu sendiri," batin Eza.Eza kembali menatap ponselnya. Seumur hidupnya Eza tidak pernah mengganggu hubungan orang lain, kecuali dengan alasan pihak sana duluan yang cari gara-gara. Itupun tidak dilakukan Eza dengan serius.Memang selama ini Eza bekerja untuk Gita dibalik layar. Ta
Baca selengkapnya