Claire terdiam sejenak.“Aku ikut!”“Heh? Kamu mau ikut aku mengurus hak paten produk?”Tidak yakin, tetapi kepala Claire mengangguk tegas. Daripada suaminya berduaan dengan mahluk gemoy berpakaian ketat. Lebih baik, ia menguntiti ke mana pun suaminya pergi.Rainer memandang sang istri. Pekerjaannya hari ini membutuhkan gerak cepat, sementara jika mengajak Claire, ia pasti harus menyeimbangi langkah Claire yang pelan karena sedang hamil besar.“Nanti kamu lelah mondar-mandir, My Lady.” Rainer menolak secara halus.“Oh, jadi nggak boleh?” Claire memasang wajah memberengut.Tak mau menambah masalah, Rainer tersenyum. Lelaki itu mengajak istrinya mandi bersama. Siapa tau setelah mandi, pikiran Claire lebih jernih.Dengan telaten, Rainer membantu Claire menyabuni tubuh dan keramas. Membantu membilas lalu mengelap serta memakaikan baju. Setelah itu, ia juga mengeringkan rambut Claire.Saat Claire sibuk dengan skincare wajah dan tubuh, Rainer lalu berpakaian. Sekarang, Claire tidak pernah p
Baca selengkapnya