Semua Bab Terjebak Cinta dan Obsesi: Bab 1 - Bab 10

78 Bab

1. Cinta Pertama

Bulu mata lentik Starla berkibar, wanita itu terjaga dari tidurnya dengan tubuh yang terasa hancur. Dengan malas ia bangkit dari tempat tidur yang ia ketahui benar bukan tempat tidurnya.Starla melihat ke sekelilingnya, kamar itu didominasi oleh warna hitam, putih dan abu-abu. Semua barang yang ada di sana terlihat sangat bersih dan rapi. Dari sana saja Starla sudah menilai bahwa pemilik kamar ini penggila kebersihan dan kerapian.Kaki telanjang Starle menyentuh lantai marmer yang dingin. Wanita itu kemudian melangkah menuju ke meja. Ia melihat ada satu set pakaian baru di sana lengkap dengan celana dalam dan bra.Di sana juga terdapat tas dan sepatu milik Starla yang ia bawa semalam.Iris Starla terkunci pada selembar kertas. Starla tersenyum pahit. Ia meraih cek itu dan melihat jumlah yang tidak sedikit tertulis di sana."Tuan Sylvester benar-benar murah hati," cibirnya. Namun, ia tidak membutuhkan uang itu sama sekali. Semalam ia setuju untuk tidur dengan pria itu bukan karena ia i
Baca selengkapnya

2. Gay

"Tuan, Nona Starla tidak membawa cek yang Tuan tinggalkan untuknya." Grey, asisten pribadi Sylvester memberitahu atasannya yang saat ini sedang membaca file di tangannya.Sylvester berhenti membaca. Wajah pria itu tidak menampakan ekspresi. Apa yang sedang dimainkan oleh wanita itu? Apakah dia sedang menunjukan bahwa dia tidak menginginkan uangnya? Ckck, trik murahan seperti ini tidak akan berguna padanya. Ia jelas tahu bahwa seluruh wanita yang mencoba untuk mendekatinya menginginkan uangnya, ah atau mungkin wanita itu menginginkan dirinya. Ckck, impian wanita itu terlalu tinggi."Kau bisa keluar!" Sylvester berkata dengan datar."Baik, Tuan." Grey menundukan kepalanya lalu segera meninggalkan ruang kerja atasannya.Sylvester kembali melanjutkan pekerjaannya. Dia tidak terpengaruh sekali dengan permainan Starla. Ia sudah mengobati rasa penasarannya terhadap wanita itu, jadi di masa depan dia tidak akan memiliki urusan dengan wanita yang hidup di dunia malam itu.Pintu ruang kerja Syl
Baca selengkapnya

3. Feromon Berjalan

Hari-hari berlalu seperti biasa bagi Starla. Di siang hari dia akan pergi ke toko bunga ibunya, menemani sang ibu sampai malam hari, lalu kemudian dia pergi ke Silverstone untuk bekerja.Malam ini Starla tidak bekerja di Silverstone, dia memiliki pekerjaan lain untuk menjadi seorang DJ di pesta pemilik D Entertainment.Starla tidak mengenal pemilik agensi itu. Asistennya dihubungi oleh pihak D Entertainment, dan menerima pekerjaan itu karena bayarannya yang tinggi.Starla tidak akan menolak pekerjaan dengan bayaran tinggi, dia tahu bagaimana rasanya tidak memiliki uang. Setelah ibunya bercerai dengan ayahnya, mereka hidup sederhana dan bekerja keras untuk menghidupi diri mereka sendiri."Starla, semuanya sudah siap." Tamara memberitahu Starla, wanita berambut spiral berwarna cokelat gelap itu adalah asisten Starla yang sudah bekerja dengan Starla sejak Starla memulai karirnya sebagai DJ."Ok." Starla segera meninggalkan ruangan yang disiapkan untuknya. Ia pergi menuju ke tempat pesta
Baca selengkapnya

4. Penghangat Ranjang

"Sylvester, berhenti memasang wajah mengerikan seperti itu. Kau akan menakut-nakuti tamu undanganku!" Rafael mengeluh pada Sylvester yang sejak tadi memasang wajah muram.Sylvester tidak mungkin langsung datang ke Starla dan menghentikan wanita itu. Orang-orang yang ada di pesta pasti akan menatap mereka dengan heran dan mulai bertanya-tanya apa hubungan mereka berdua."Cari cara untuk menghentikan Starla sekarang juga!" Sylvester menatap Rafael mengancam."Sylvester, kenapa kau begitu marah? Starla di sana bermain musik bukan sedang melakukan hal yang lain." Lucian berdecak."Aku tidak akan bicara dua kali, Rafael. Cari cara untuk menghentikan Starla atau aku akan merusak pestamu!""Sylvester, tidak bisakah kau memilih hari lain? Ini hari ulang tahunku.""Persetan!" Sylvester menjawab bengis."Baiklah, baiklah, aku akan meminta orangku untuk mencari ganti. Kau benar-benar merusak pestaku!" Rafael berdecak kesal. Pria itu kini mengarah pada Lucian. "Ini semua gara-gara kau!""Kenapa a
Baca selengkapnya

5. Anda Tidak Sekonyol Itu, Kan?

Terhitung sudah satu minggu Starla berada di sangkar emas Sylvester, tapi sampai detik ini ia belum melihat batang hidung Sylvester sama sekali.Seperti yang Sylvester katakan, pria itu memberikan semua yang ia butuhkan. Pria itu membanjiri hidupnya dengan barang-barang mewah.Starla bukan penikmat barang mewah, tapi dia dibuat terperangah atas kemurahan hati Sylvester. Starla bukan wanita pemboros, dia tidak membelanjakan uangnya untuk banyak barang-barang mewah, dia lebih memilih untuk menabungnya karena dia berjaga-jaga untuk penyakit ibunya.Namun, sekarang dia telah mengenakan dari bawah hingga atas pakaian yang didesign oleh perancang terkenal yang harga keseluruhannya bisa setara dengan beberapa bulan gajinya.Belum lagi ditambah tas, sepatu dan perhiasan yang ada di ruang ganti. Itu benar-benar menyilaukan mata Starla.Bagi wanita yang tergila-gila pada kehidupan yang mewah, menjadi penghangat ranjang Sylvester adalah jalan pintas yang bisa memenuhi semua khayalan mereka.Sela
Baca selengkapnya

6. Tidak Mengenal Baik Atau Jahat

"Tuan Marvell Reynald?" Starla berdiri di sebelah seorang pria yang saat ini tengah duduk dengan tenang."Benar, saya Marvel," balas pria itu sopan sembari mengulurkan tangannya. "Apakah Anda Nona Starla?"Senyum manis tampak di wajah Starla. "Ya. Maaf aku datang sedikit terlambat.""Tidak apa-apa, Nona Starla. Silahkan duduk." Marvell membalas senyuman Starla. Matanya menilai wanita yang kini duduk berseberangan dengannya.Starla datang dengan mengenakan dress selutut dengan potongan rumit. Satu bagian tangan gaunnya menutup sampai ke pergelangan tangan, sementara yang lainnya tidak memiliki lengan.Kulit halus Starla tampak segar dan terawat. Marvell yakin jika disentuh pasti rasanya sangat lembut.Wanita di depannya itu memiliki wajah yang cantik, dia bahkan lebih cantik dari foto yang ditunjukan oleh ibunya.Kesan pertamanya tentang Starla adalah wanita cantik, elegan dan menarik.Ia biasanya tidak tertarik pada kencan buta yang diatur oleh ibunya, tapi saat ia melihat foto Starla
Baca selengkapnya

7. Lakukan Saja Jika Kau Bisa

 Saat Sylvester kembali dari ruang kerjanya ia menemukan Starla sudah terlelap. Sylvester tidak pernah terobsesi pada wanita sebelumnya, tapi ketika ia melihat Starla di Silverstone malam itu, dia langsung menginginkan tubuh Starla.Dia pikir itu hanya rasa penasarannya saja, tapi ia jelas salah karena setelah ia mencicipi tubuh Starla ia tidak bisa melupakan bayang-bayang percintaan panas mereka.Hasratnya semakin menjadi-jadi, dan hanya bisa terobati ketika ia sudah menyentuh tubuh Starla.Dia tidak hanya terobsesi pada Starla, tapi juga posesif. Dia tidak suka Starla bersama dengan laki-laki lain, bahkan hanya berbicara saja sudah membuatnya ingin menyingkirkan lawan bicara Starla.
Baca selengkapnya

8. Hanya Dalam Mimpi

Setelah melakukan panggilan, Starla kembali menyimpan ponselnya. “Apa yang kau tunggu?! Cepat jebloskan wanita tidak bermoral itu ke penjara!” Suami Clarisa memerintah petugas polisi dengan arogan. Starla yang sejak tadi hanya terlihat dari fitur sampingnya saja kini mengalihkan pandangannya ke suami Clarisa, wanita itu kemudian tersenyum mengejek. “Tuan, apakah Anda salah satu laki-laki yang meninggalkan keluarga Anda demi wanita simpanan ini?” “Tutup mulutmu, Pelacur!” Clarisa kembali tersulut ketika ia direndahkan. Ia sudah memiliki status tinggi sekarang, tidak ada yang boleh menghina atau merendahkannya lagi. Sementara itu suami Clarisa yang tadinya tidak terlalu memperhatikan dengan siapa istrinya bersiteru kini terpana oleh wajah cantik Starla. Pria ini seperti yang ditebak oleh Starla sebelumnya, dia telah mencampakan istrinya demi Clarisa yang jauh lebih cantik dan tidak membosankan seperti istrinya. Namun, sekarang setelah melihat kecantikan yang ada di d
Baca selengkapnya

9. Benar-Benar Buta

Selama empat hari Starla menginap di kediaman ibunya. Ia merayakan ulang tahun ibunya bersama dengan asisten ibunya.Starla merasa hatinya sangat hangat ketika melihat ibunya menyukai hadiah yang ia berikan. Setiap tahun Starla tidak pernah melewatkan ulang tahun ibunya, dia akan mengambil libur di hari itu agar bisa menemani ibunya.Bagi sebagian orang ulang tahun merupakan hari yang istimewa, begitu juga dengan ibunya, tapi sejak tujuh tahun lalu hari ulang tahun itu membawa kenangan buruk bagi ibunya.Clarisa, wanita simpanan ayahnya memberikan kejutan di hari ulang tahun ibunya. Hari yang seharusnya menjadi indah itu berubah menjadi suram dan penuh luka. Sejak saat itu ibunya selalu merasa buruk ketika ulang tahunnya tiba.Oleh sebab itu Starla selalu berada di sisi ibunya, dan setelah tahun-tahun berlalu ibunya mulai kembali bahagia di hari ulang tahunnya.Starla kembali ke kediaman Sylvester. Kepala pelayan langsung menyapa Starla, yang hanya dibalas dengang anggukan kecil oleh
Baca selengkapnya

10. Reuni

Sejak pertengkaran hari itu dengan Sylvester, Starla belum bertemu lagi dengan pria itu. Starla merasa jauh lebih baik, ia tidak harus menghadapi pria yang terus menerus merendahkannya itu.Starla telah mengenakan gaun panjang berwarna hijau tanpa lengan. Rambut indah wanita itu sudah diikat menjadi satu sehingga lehernya yang indah tampak dengan jelas. Hari ini dia akan datang ke acara reuni sekolahnya.“Nyonya Starla, Anda mau pergi ke mana?” Kepala pelayan bertanya pada Starla.Seperti inilah hidupnya di kediaman Sylvester, untuk keluar dia harus memberitahu ke mana dia akan pergi pada kepala pelayan.“Aku akan menghadiri acara reuni sekolahanku,” jawab Starla.“Apakah Anda sudah memberitahu Tuan Sylvester?”“Dia tidak akan peduli.” Starla menjawab acuh tak acuh. “Aku akan pergi sekarang.”“Nona, harap pulang sebelum Tuan Sylvester pulang.”Starla jengkel, ia tidak menjawab kata-kata kepala pelayan itu dan terus melangkah pergi.Reuni sekolah diadakan di sebuah ballroom hotel binta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
8
DMCA.com Protection Status