Home / Rumah Tangga / Cinta yang Tertukar / Chapter 611 - Chapter 620

All Chapters of Cinta yang Tertukar: Chapter 611 - Chapter 620

627 Chapters

Bab 0611

Setelah kembali ke apartemen, Yara membawa Santo ke kamarnya. "Ayah, kamu tidur di sini dulu beberapa hari.""Tempat apa ini? Ini bukan rumahku." Siapa sangka, Santo yang telah berhasil ditipu tiba-tiba membuat masalah lagi. "Ini bukan rumahku. Aku mau pergi, aku mau pergi."Yara menyerahkan Yolanda kepada pengasuh, lalu menggandeng Santo bersama Siska. "Ayah, ini rumah Melly. Ayah tinggal di sini dulu, ya. Beberapa hari lagi, Melly akan Ayah pulang.""Rumah Melly?" Santo rupanya masih ingat beberapa hal, tapi sebagian besar sudah lupa, misalnya bahwa Melly harusnya tinggal satu rumah dengannya.Tidak perlu waktu lama, dia menerima bahwa ini adalah rumah Melly. Dia tidak teriak-teriak minta pergi lagi. Hanya saja, dia terus mengejar-ngejar Yara dengan pertanyaan, "Di mana Zaina?""Ayah tidur dulu malam ini. Besok aku antar Ayah ketemu Ibu,” kata Yara sambil menahan emosinya.Santo sudah lelah setelah membuat keributan dan tidur lebih awal.Malam harinya, Yara tidur di kamar Siska. Yola
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 0612

Dia memegang lengan Santo dengan erat. "Ayah, kamu ingin bertemu Ibu 'kan? Ayo kembali.""Itu bukan ibumu. Aku mau pulang." Pria tua itu tampak marah.Yara terus membujuknya dengan segala cara, tapi Santo tidak mau menerima kenyataan bahwa Zaina telah meninggal dan menolak kembali ke pemakaman."Rara!" Felix akhirnya sampai dan bergegas menghampiri mereka. Dia menatap Santo dengan keheranan. "Paman Santo? kamu sudah sadar?"Yara tidak menyangka Felix akan datang. Setelah bertanya, dia menjelaskan bahwa Santo menderita Alzheimer dan sekarang tinggal dengannya."Melanie ini, sungguh keterlaluan." Felix menggelengkan kepalanya tanpa daya dan berkata kepada Yara, "Sudahlah, jangan paksa ayahmu pergi kalau dia nggak mau."Dia menatap Santo dengan penuh simpati. "Semua orang tahu dia sangat mencintai ibumu. Mungkin, melupakan kepergian istrinya akan lebih baik untuk perasaannya."Yara memikirkan memikirkannya dan menyadari bahwa mungkin ini memang yang terbaik. "Tolong antarkan ayahku ke mob
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 0613

Ketika hendak pulang, Yara memanggil sopir pengganti untuk membawakan mobilnya dan naik mobil Felix bersama-sama."Kita cari pengasuh satu lagi saja." Felix memberi saran, karena dia tahu merawat pasien Alzheimer perlu banyak tenaga."Nggak perlu." Yara buru-buru menolak. Dia melirik Santo di sampingnya. "Ayahku lebih banyak diam sekarang. Baru tadi dia marah waktu aku terlalu memaksa."Dia meyakinkan Felix dengan serius, "Aku bisa mengurus mereka sendiri, nggak perlu cari pengasuh."Felix berpikir sejenak, lalu menambahkan, "Kalau begitu, pindah rumah saja, bagaimana?"Memang, apartemen yang mereka tinggali sekarang tidak bisa menyediakan tempat sendiri untuk pengasuh. Dia ingin pindah rumah terlebih dahulu, baru kemudian mencari pengasuh."Nggak, Kak, aku nggak butuh apa-apa sekarang." Yara berkata dengan serius, "Kak Felix, aku beneran baik-baik saja. Aku nanti marah kalau kamu memutuskan sesuatu tanpa pendapatku.""Oke." Felix bisa melihat bahwa Yara benar-benar tidak mau. "Kapan-k
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Bab 0614

Yara berbisik, "Aku ingin ketemu Yovi.""Oke, ayo masuk. Dia baru tidur, jangan terlalu berisik." Sambil menggendong Yola dan menggodanya dengan lembut, Agnes memimpin jalan. "Gadis kecil ini sangat suka tersenyum, menggemaskan sekali."Yara tersenyum kecil. "Ya, dia memang suka tersenyum sejak lahir."Felix pun berkata dengan bangga, "Kak Teresa dan perawat di sana sangat suka dengannya.""Siapa yang nggak suka dengan gadis kecil yang lucu dan penurut?" Agnes juga merasa bangga.Memasuki kamar, terlihat Yovi sedang tidur di ranjang bayi. Matanya terpejam dan bulu matanya yang panjang meninggalkan sederet bayangan di bawah matanya.Si kecil itu memang sangat mirip dengan Yolanda, tetapi berbeda. Bibir dan dagunya sangat mirip dengan Yara.Yara menatapnya dan langsung menangis terharu. Ini pertama kalinya dia melihat putranya sejak bayi itu lahir.Dia menutup mulutnya karena takut membangunkan anaknya."Jangan begitu." Agnes merasakan Yola dalam pelukannya mulai menegang. Dia langsung b
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Bab 0615

Suara ocehan Yovian menarik perhatian Yolanda. Tak lama kemudian, si adik menjawab.Kedua bayi yang sedang bicara itu saling berpandangan. Mata lebar mereka penuh rasa terkejut, lalu saling menatap dengan lekat seolah tidak ada orang lain di sana.Agnes pun tahu bahwa dua anak kembar itu paling mengenal satu sama lain."Tidurkan mereka bersama-sama," sarannya. Ranjang bayi itu cukup besar untuk memuat dua bayi.Yara mengangguk. Bagaimanapun juga, Yovian dan Yolanda adalah kakak beradik, saudara seumur hidup. Tidak ada yang bisa memisahkan mereka.Setelah kedua anak kecil itu disatukan, mereka langsung berpegangan tangan dengan gembira.Yovian tidak banyak bicara, hanya menatap adiknya tanpa henti.Sedangkan Yolanda berceloteh seperti burung kecil dan sesekali melambaikan tangan kecilnya dengan gembira.Tubuh Yara lemah dan melahirkan prematur, jadi produksi ASI-nya tidak banyak. Kedua anak itu minum susu formula, tapi jelas terlihat bahwa Yolanda sedikit lebih gemuk dan lengan kecilnya
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 0616

"Nggak mungkin!" Yara menolak dengan tegas.Melanie tertawa sinis. "Jadi kamu cuma ingin memanfaatkan bayi itu untuk terus bertemu Yudha?""Aku nggak suka melihat kalian bertemu. Benci. Aku sangat benci setiap memikirkannya. Menyebalkan," ucapnya dengan gigi terkatup.Yara mengerutkan kening. Melanie di depannya terlihat sangat aneh.Dulu, sebenci apa pun Melanie kepadanya, dia jarang mengatakan hal seperti itu tepat di hadapannya. Apalagi mereka sedang di rumah keluarga Lastana. Apa Melanie tidak takut ada orang yang mendengar?Dia menatap Melanie dengan mata bingung. Wajah Melanie juga sedikit aneh saat ini."Kenapa kamu menatapku seperti itu?" Melanie masih menyilangkan lengan. Tatapan matanya tampak sedikit nanar. "Ini benar-benar menjengkelkan, aku nggak tahu harus berbuat apa."Kata-kata itu seperti dimaksudkan untuk mengancam Yara, tapi dia sama sekali tidak menatap Yara. Seolah dia sedang bicara pada dirinya sendiri.Perlahan-lahan, Yara melihat Melanie mulai menggigil. Dia ber
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 0617

Agnes mengerutkan kening. "Apa maksudmu sebenarnya?""Tolong, kamu saja yang merawat Yovi," jawab Yara dengan segera.Agnes bertanya lagi, "Melanie melakukan sesuatu?"Yara tidak menjawab.Agnes memicingkan matanya. "Nggak ada salahnya perempuan ingin menikah dengan laki-laki yang jauh lebih kaya darinya. Dia cuma penuh perhitungan saja. Itu menurutku bukan sesuatu yang jahat. Aku juga nggak mau dua cucuku tumbuh menjadi orang bodoh."Yara akhirnya berkata, "Penuh perhitungan memang nggak masalah. Memperjuangkan sesuatu yang diinginkan juga bukan masalah. Tapi semua itu tetap ada batasannya."Agnes menatap Yara sejenak sebelum mengalihkan pandangannya. "Tenang saja, aku yang akan merawatnya."Dia berbalik dan membuka pintu.Yara akhirnya menghela napas lega dan mengikuti Agnes menaiki tangga."Sudah malam, Yovi harus tidur." Agnes menghampiri dan menggendong Yola dengan lembut. "Yola juga sudah harus pulang ke rumah dan tidur."Yolanda tampak sangat sayang kepada kakaknya dan mengoceh
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 0618

Yara tertawa, benar-benar sangat marah. "Kalau kamu nggak tahan, biarkan aku membawa Yovi.""Aku bukannya mau merebut Yola, aku cuma ingin mereka bersama lebih lama lagi. Mereka saudara!" Yudha merasa bahwa Yara terlalu waspada."Ingin mereka bersama lebih lama lagi, lalu apa?" Yara balik bertanya. "Besok, waktu aku ingin membawa Yola pergi, apa mereka nggak akan menangis lagi?"Yudha berhenti bicara.Yara mencibir, "Yudha, jangan lupa, yang bersikeras membawa pergi Yovi itu kamu. Kamu yang memisahkan mereka!""Yovi itu anakku, darah keluarga Lastana. Itu bukan membawa pergi!" Yudha membetulkan.Yara mengertakkan gigi dan menatap Yudha. "Yudha, ingat, aku nggak akan menyerah untuk mendapatkan Yovi kembali. Sepuluh hari lagi, di pengadilan, aku ingin Yovi kembali di padaku.""Jangan mimpi!" Yudha berkata dengan yakin. "Aku punya tim pengacara terbaik, kamu nggak akan bisa menang."Yara menahan emosinya. "Kalaupun aku nggak bisa menang, aku akan berusaha sebaik mungkin."Matanya menatap
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 0619

Keesokan harinya setelah sarapan, cuaca di luar sangat cerah. Yara ingin mengajak Yola dan Santo berjalan-jalan."Aku ikut juga." Siska melambaikan kedua tangannya. Reaksi kehamilannya sudah jauh membaik akhir-akhir ini. Usia kandungannya sudah lima minggu.Yara meminta pengasuh memakaikan baju kepada Yola sementara dia pergi membantu Santo."Ayah, ganti baju dulu, lalu pergi jalan-jalan, oke?""Jalan-jalan?" Santo berpikir sejenak, "Ketemu Zaina?"Hati Yara terasa pilu. Dia hanya bisa berbohong, "Ya, jalan-jalan, menemui ibuku. Ayo Ayah, aku bantu pakai baju.""Oke, ketemu Zaina, ketemu Zaina ..." Santo terus bergumam dan segera berganti pakaian.Mereka turun ke bawah dan pergi ke lapangan kompleks. Yola di dalam kereta dorong bayi. Mata lebarnya berkedip-kedip, melihat ke mana-mana penuh rasa ingin tahu.Yara awalnya khawatir anaknya terlalu kecil untuk dibawa keluar. Tapi pengasuhnya mengatakan bahwa Yola tumbuh dengan sangat baik. Cuacanya sedang bagus, tidak terlalu dingin dan tid
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 0620

"Nggak mungkin." Yara berpikir, satu-satunya pria yang dekat dengannya baru-baru ini adalah Felix.Menurutnya, dengan sifat Felix, dia tidak mungkin punya ini seperti ini. Saran dari Gio juga rasanya tidak mungkin sampai ke sini.Dia tidak tahu siapa lagi yang mungkin."Rara, gawat!"Yara tiba-tiba mendengar suara Siska dari belakangnya. Dia buru-buru menutup telepon. "Safira, aku ada urusan mendadak. Sampai di sini dulu ya, terima kasih!""Ada apa?" Dia menatap Siska dengan cemas."Ayahmu ... ayahmu hilang." Siska terengah-engah karena kelelahan. Dia jelas sudah mencari di sekitar untuk mencoba mencarinya sebelum memberi tahu Yara.Suaranya seperti menahan tangisan. "Kami terlalu fokus dengan Yola. Aku nggak tahu sejak kapan ayahmu pergi.""Nggak apa-apa. Tolong jaga Yola dulu, aku akan mencarinya." Yara menenangkan Siska dan segera menelepon polisi.Setelah menelepon polisi, dia menelepon Felix dan Gio."Oke, jangan khawatir, kami akan membantu mencari." Felix menenangkan Yara dan me
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more
PREV
1
...
585960616263
DMCA.com Protection Status