Home / Horor / Warisan Jimat Kutukan / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Warisan Jimat Kutukan : Chapter 141 - Chapter 150

192 Chapters

Teror Untuk Warga

Lutfhi dan Tini belum puas, jika mereka masih melihat dua anak Firman masih berada di rumah Darwis. Mereka berdua berharap kedua anak Firman yang akan menanggung semua kebejatan yang selama ini di lakukan oleh Firman kepada dirinya. Sehingga Lutfhi berharap kedua anak Firman tersebut akan semakin menderita di buat oleh keduanya.Tini dan Lutfhi mulai melakukan hal yang mungkin akan membuat kedua anak Firman itu akan segera di usir dari kampung. Cara yang paling ampuh tentu adalah melakukan teror baru untuk membuat warga ketakutan. Jika teror yang datang pak RT masih belum bisa membuat kedua anak Firman di usir dari kampung. Mungkin teror pada seluruh warga kampung akan jauh lebih efektif. Sehingga para warga akan semakin yakin untuk mengusir dua anak Firman dari kampung mereka.Ritual pemanggilan Genderuwo di lakukan oleh seorang Lutfhi. Tini pun turut berada dalam ritual yang ada di salah satu kamar di rumah Lutfhi. Dia terlihat begitu menghayati setiap ajian yang di bacakan oleh Lut
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

Ketakutan Warga

Nina yang merupakan salah seorang yang sering mendengar gosip dari Tini akan Firman, tidak percaya sepenuhnya dengan ucapan dari Nina. Hingga Nina menjadi incaran pertama dari Genderuwo Lutfhi untuk di teror dengan sosok Kuntilanak yang seram. Mungkin ini akan menjadi teror yang sangat menakutkan bagi seorang Nina yang di kenal pemberani.Nina terlihat asyik melewati sebuah jalanan sepi yang di penuhi oleh pepohonan besar. Dia tak takut untuk berjalan di jalanan sepi tersebut. Sebab selain orang yang kurang percaya dengan mahluk halus. Nina juga merupakan seorang atlet bela diri. Tak heran jika dua hari yang lalu, Nina membuat patah tulang dua orang preman yang hendak melakukan tindakan kurang pantas pada dirinya.Awalnya semua berjalan biasa saja. Sampai Nina mulai mendengarkan suara yang cukup aneh di salah satu pohon besar. Dia yang berjalan dengan lambat, semakin melambatkan jalannya tersebut. Hingga akhirnya dia yang penasaran mulai menghentikan langkahnya.Nina mendengar seperti
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

Usir Paksa

Malam yang mencekam, telah membuat para warga sadar akan bahaya yang akan terjadi pada mereka. Mungkin benar apa yang di sampaikan oleh Tini akan sosok kuntilanak yang akan menghantui mereka. Sehingga mereka harus segera mengusir kedua anak Firman dari kampung mereka. Sebab jika mereka tidak segera melakukan hal tersebut, bukan tidak mungkin kuntilanak dari Firman itu akan terus meneror warga dengan ulah usilnya.Di komandoi oleh seorang Nining yang merupakan ibu dari Galih. Para warga yang berjumlah puluhan itu siap mengepung rumah Ima yang menjadi tempat bagi kedua anak Firman berada. Mereka sudah tidak bisa menerima keberadaan dari kedua anak Firman lagi di kampung mereka. Sehingga solusi satu-satunya untuk membuat mereka aman adalah dengan mengusir kedua anak Firman dari kampung mereka.Ini akan menjadi pekerjaan yang sulit bagi Nining dan warga lainnya. Tentu Darwis tidak akan membiarkan keponakannya tersebut di usir dari rumahnya. Mengingat kedua anak Firman itu sudah tidak memi
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more

Perundingan

Ima terus memeluk dua anak Firman yang nampak masih cukup ketakutan dengan kedatangan dari warga. Dia mencoba menenangkan Sandra dan Sandi. Sehingga keduanya bisa lebih tenang dengan situasi yang ada. Ima meyakinkan Sandra dan Sandi untuk tidak takut dengan apapun. Semuanya akan baik-baik saja.Pak RT memulai perundingan itu dengan meminta alasan logis dari para warga yang ingin meminta kedua anak Firman untuk pergi dari kampung. Pak RT akan mengabulkan semua permintaan warga, jika semuanya membuat alasan yang logis untuk dirinya.Beberapa warga mulai bersaksi di hadapan pak RT dan pak Kiayi. Mereka semalam melihat sosok kuntilanak yang benar-benar meneror mereka. Tak hanya itu, para warga juga mulai di serang oleh kuntilanak yang mereka yakini berasal dari Firman..Kesaksian itu semakin di pertegas oleh Tini dan Lutfhi. Dia sebagai saudara dari Firman mengatakan jika memang kakaknya tersebut melakukan pesugihan terhadap kuntilanak. Itu bisa di buktikan dengan beberapa benda yang ada
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more

Lukas Membawa Sandra Dan Sandi

Hasil perundingan tetap mengharuskan dua anak Firman untuk tetap pergi dari kampung. Keduanya harus segera meninggalkan kampung untuk memenuhi tuntutan warga yang khawatir akan teror Kuntilanak di kampung mereka.Berat bagi kedua anak Firman untuk pergi dari rumah Darwis dan Ima. Mereka harus berpisah dengan kedua orang yang sudah mereka anggap sebagai orangtua mereka sendiri. Apalagi Sandi yang sudah begitu nyaman dengan Ima, terlihat berat saat harus berpisah dengan perempuan berusia 50 tahun tersebut. Sandi tak kunjung henti meneteskan air mata kesedihannya. Bagaimana dia harus kehilangan meninggalkan sosok Ima yang selama ini begitu baik pada dirinya.Sandra menangis juga, tapi dia lebih sedikit tegar. Mungkin dia sudah paham betul apa yang akan terjadi pada dirinya. Mengingat keberadaan dari Sandra dan Sandi memang menjadi sorotan tersendiri bagi warga kampung. Sandra dan Sandi di anggap sebagai dua anak pembawa sial bagi kampung. Sehingga Sandra dan Sandi pun harus segera pergi
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Firman Berusaha Kabur

Firman kembali bermimpi buruk. Bahkan di mimpi buruk keduanya ini, Firman benar-benar tak bisa membayangkan apapun lagi. Dia terlihat begitu ketakutan saat sesosok mahluk menyeramkan menyerupai monster mengejar dirinya. Mahluk itu berusaha membunuh Firman dengan kedua tangan yang di penuhi darah dan nanah.Firman segera bangun dari tidurnya. Dia berteriak dengan begitu kencangnya. Hingga terdengar ke segala penjuru rumah sakit.Beberapa petugas rumah sakit jiwa yang mendengar suara teriakan dari seorang Firman, langsung menghampiri Firman. Mereka ingin tahu apa yang terjadi pada sosok Firman yang berteriak dengan begitu kencang tersebut.Begitu petugas itu datang, Firman langsung menyerang petugas itu dengan benda-benda yang ada di dalam ruangan Firman. Mulai dari piring kotor, hingga sendok dan garpu yang di lemparkan pada petugas. Firman melihat sosok petugas itu layaknya sosok Sarman yang dia bunuh.Petugas itu tetap tenang dengan segala upaya yang di lakukan oleh Firman. Dia terli
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Lukas Berusaha Ikhlas

Lukas harus menumpang sebuah mobil untuk bisa ke bangunan sekolah yang di buatnya. Kini Lukas sudah tidak tinggal bersama dengan kedua orangtuanya. Dia harus tinggal bersama dua anak Firman yang di usir warga menjauh dari kampung mereka.Ini tentu jadi tantangan tersendiri bagi seorang Lukas. Pasalnya jarak kontrakan baru Lukas dengan bangunan sekolah cukup jauh. Sehingga Lukas harus bisa menumpang mobil untuk bisa sampai di bangunan sekolah miliknya tersebut.Lukas terlihat begitu bahagia saat sudah sampai di bangunan sekolahnya. Dia tersenyum dengan begitu lebar saat melihat bangunan sekolahnya yang kembali di bangun menggunakan uang warisan seorang Darwis. Lukas berharap bangunan sekolah yang akan di bangun oleh dirinya tidak akan mengalami musibah seperti sebelumnya. Ini yang di harapkan oleh seorang Lukas.Seorang perempuan renta menghampiri seorang Lukas. Dia membawa sepiring gorengan yang akan di berikan pada pegawai yang tengah membangun sekolah milik Lukas. Perempuan tua itu
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bon Belanja

Tak hanya Lukas yang mengecek bangunan sekolahnya saja. Seorang Lutfhi pun datang ke tempat proyek pembangunan perumahan yang tengah di garap oleh seorang Baim. Lutfhi dengan pakaian super mewah, berjalan bersama dengan Tini menyisir setiap bangunan rumah yang masih setengah jadi tersebut.Lutfhi bertemu dengan beberapa pekerja yang terlihat bekerja dengan begitu giat saat melihat kedatangan dari Lutfhi dan Tini. Mereka pun terlihat begitu bersemangat di tengah terik matahari yang begitu menyorot area perumahan.Melihat tukang bangunan itu, Lutfhi menjadi ingat saat dia juga bekerja sebagai tukang bangunan. Lutfhi merasa itu adalah momen paling menyenangkan dalam hidupnya. Bisa menjadi seorang tukang bangunan yang membangun bangunan rumah dengan gaji yang minim.Begitu juga Tini, dia merasa pernah menjadi seorang istri tukang bangunan. Dia menunggu Lutfhi untuk pulang membawa uang. Namun gajinya masih di tahan oleh bossnya sendiri. Itu adalah kenangan tersendiri bagi seorang Tini. Dia
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

Hari Sial Baim

Saung yang sedikit berantakan, di buat Baim semakin berantakan lagi. Dia melempar semua barang yang ada di saung tersebut. Tak lupa dia juga mengumpat kata-kata kasar pada seorang Lutfhi yang memarahinya. Dia mengatakan Lutfhi adalah sosok yang sombong. Dia baru memiliki harta yang sedikit, tapi sudah bisa jauh lebih sombong dari perkiraan seorang Baim. Pria yang besar kepala.Baim merobek bon belanja yang Lutfhi temukan. Dia begitu menyesali telah menyimpan bon belanja tersebut. Padahal jika dia membakar atau merobek bon belanja tersebut. Sudah pasti Lutfhi tidak akan menemukan bon itu. Sehingga Lutfhi tidak tahu, jika Baim melakukan korupsi pada proyek tersebut.Ini menjadi hari yang buruk bagi seorang Baim. Anak buahnya memanggil Baim, dia mengatakan ada seseorang yang mengalami kecelakaan kerja. Dia terjatuh dari tangga yang memiliki ketinggian 4 meter. Pekerja itu meringis kesakitan, hingga harus segera di bawa ke rumah sakit.Baim dan pekerja itu langsung melihat pekerja lainnya
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

Firman Mengamuk

Firman begitu ketakutan saat arwah gentayangan dari Sarman terus mengejar dirinya. Dia tak kuasa saat melihat kedua mata Sarman yang menyala berwarna merah terang. Dia terlihat begitu tak kuasa dengan wajah seram dari Sarman.Pelarian dari seorang Firman akhirnya berujung saat dia berada di sebuah jalan buntu. Firman tidak bisa kabur lagi dari kejaran seorang Sarman yang membawa sebuah celurit besar. Dia siap membunuh seorang Firman yang juga telah membunuh dirinya. Ini akan menjadi pembalasan yang paling setimpal bagi seorang Sarman."Kamu harus mati sepertiku Firman. Kamu harus mati." ujar Sarman dengan wajah marahnya."Tidak, aku tidak ingin mati di tanganmu Sarman. Tidak akan pernah." balas Firman dengan penuh keyakinan.Sarman tersenyum dengan begitu hebatnya. Dia mulai menaikkan tangan menuju leher Firman. Mungkin satu atau dua cekikan kuat di leher Firman akan membuatnya mati. Ini harus di lakukan oleh seorang Sarman sebagai balas dendam. Sehingga Sarman harus melakukan hal ter
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
20
DMCA.com Protection Status