Home / Romansa / Penjara Cinta Tuan Billionare / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Penjara Cinta Tuan Billionare : Chapter 71 - Chapter 80

143 Chapters

Domi Galau

Haiden dan Willy saling menatap sesaat. Lalu mereka berlarian mengikuti Dominique."Ramon, ambilkan perlengkapan Carlos di mobil." Perintah Willy. Ramon mengangguk dan memenuhi perintahnya.Dominique keluar dari toilet. Wajahnya masih terlihat pucat dan memegangi perut."Masih sakit?" Willy lebih dulu menghampiri dan memeriksa kondisi Dominique. Melihat kening Dominique yang berkeringat."Sedikit, rasanya sangat tidak nyaman Will." Dominique menatap wajah Willy yang begitu menghawatirkan kondisinya."Kita kembali ke kamar sayang, siang ini akan kuurus agar kita segera kembali." Haiden menarik perlahan tangan Dominique.Dominique menggeleng, "Tidak. Aku mau disini Iden ... bersama Willy." Ucapan Dominique langsung menyayat-nyayat hati Haiden. Mendengar ucapan Dominique Willy merasa tenang karena dirinya tak perlu repot repot memaksa Dominique untuk ikut bersamanya."Dominique, mengertilah. Kembali pulang denganku." Haiden mengiba penuh harap menggenggam kedua tangan Dominique.Dominiqu
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Hasil Sudah Keluar

Dominique melirik Haiden yang berdiri di belakang Willy sambil melipat kedua tangannya."Entahlah rasanya aku mau sesuatu, tapi yang tidak membuat perutku mual," sahut Dominique sambil menyandarkan tubuhnya di tempat tidur."Aku pesankan coklat panas, mau?" tawar Willy.Dominique menggeleng."Buatkan aku jus mentimun." Seloroh Dominique tiba tiba membuat Willy menolehkan wajahnya pada Haiden. Dia hanya menaikan kedua pundaknya."Bagaimana aku harus membuatnya?" Willy menoleh kembali pada Dominique setelah dia berfikir keras mengingat sesuatu."Aku tidak tahu, tapi sepertinya harus di campur madu dan lemon," sahut Dominique.Willy menoleh Haiden, "Kau pernah membuatnya? Bagaimana caranya?" Willy terlihat binggung dengan petunjuk singkat Dominique."Aku pesan kan yogurt strawberry saja ya sayang," bujuk Haiden mengalihkan permintaannya.Dominique lagi lagi menggeleng. "Aku mau minum itu!" Dominique bersikeras. Akhirnya kedua lelaki binggung itu dengan petunjuk singkatnya, mereka mencoba
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Penasaran

Dominique melirik Haiden, dia pun penasaran dengan apa yang di bawa oleh John."Apa itu?" Dominique bersuara lebih dulu memecahkan keheningan dan rasa tegang pada Haiden dan Willy. Willy sudah bergeser sejak Haiden membuka isi amplop tersebut dan mengintip isi laporan di dalamnya. Dia pun sangat penasaran.Haiden masih belum menjawabnya. Tatapan shock terlihat jelas dari pelupuk matanya. Dia sadar ini pasti akan terjadi. Hal yang terburuk dalam fikirannya sekarang menjadi nyata."Ayolah ... apa itu jangan buat aku penasaran?" Dominique akhirnya melangkah maju lebih dulu mengambil selembar kertas dari isi amplop tadi. Membacanya dan saat dia melihat namanya tercantum lalu hasil dari test laboratorium menyatakan bahwa dirinya hamil membuat Dominique terguncang.Kertas yang di pegangnya pun terjatuh. Tubuhnya hampir limbung jika Willy tak segera menangkapnya."Tidak apa-apa sayang ... ada aku! Aku akan bertanggung jawab sepenuhnya." Willy berusaha menegarkan hati Dominique yang kalang k
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Tikus Dan Kucing

'Dua hari yang sangat melelahkan. Aku bahkan tak bisa memikirkan kejutan apa lagi yang akan kudapat. Benar-benar membuatku sesak. Seandainya Marissa masih benar-benar ada, aku pasti akan berbagi semua senang dan sedihku.' Batin Dominique.Mata Dominique menatap keluar jendela tanpa terasa tangannya terus mengelus perutnya.'Walau aku menyakini janin yang ku kandung adalah milik Willy. Namun, beberapa saat terakhir aku juga sempat berhubungan dengan Haiden.''Cih, Dominique bodohnya dirimu. Bahkan kau sendiri meragukan siapa pemilik bayimu. Aku hanya takut jika yang aku kandung bukan milik Willy, aku benar-benar tak bisa membayangkan betapa sedihnya dia.'Mobil yang di tumpanginya membawanya berhenti di kediaman Willy. Dominique turun dari mobil dan melihat beberapa mobil sudah terparkir di pekarangan.'Huh, haruskah aku bertemu mereka sekarang? Aku hanya ingin ketenangan.' Keluhannya di hati. Bosan melihat pertengkaran mereka. Dia melangkah malas memasuki rumah, Diana sudah berlari k
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Tunangan Dominique

CEKLEK! Dominique membuka pintu ruang baca."Silahkan grandma!" Dia mempersilahkan masuk disusul olehnya. Haiden mengikuti Dominique dan Willy menyandarkan tubuhnya di dinding.Grandma Rose mencoba menenangkan hati. Dia akan bercerita dan memberikan kabar yang setelah ini pun nasibnya masih di pertanyakan.Dominique duduk di samping grandma Rose. Menatap wajahnya yang ragu-ragu."Ada apa Grandma? Katakanlah!" Dia pun berusaha menenangkan hatinya yang gelisah sambil menyentuh tangan grandma Rose.Grandma Rose mengeluarkan dua lembar foto dari tas yang dia bawa."Apa kau masih mengenali ini?" Grandma Rose menunjukkan foto lama yang dibawanya.Dominique sesaat menatap bingung, lalu dia meraih foto itu dan melihatnya perlahan. "I-ini?" Dia menoleh kembali wajah grandma Rose yang terlihat gusar."Ba-bagaimana Grandma bisa mendapat ini?"Dominique menatap kembali kedua foto tersebut, tanpa terasa titik air matanya keluar dan menatap wajah Grandma yang cemas sambil menganggukkan kepalanya.
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Satu Jam

Setelah kepergian Grandma Rose."Kau bisa tidur di kamar tamu, Aramgyan." Willy memulai kembali mengeluarkan sengatan listriknya."Cih. Siapa kau berani memerintah. Kau sadar sedikitlah selama ini kau sudah terlalu lama mengklaim istriku." Dengus Haiden makin kesal ketika dia di pancing masalah Dominique."Hisszz!!" Dominique menghentakan kakinya meninggalkan kucing dan tikus yang masih bertikai.Sementara John, Ramon dan Carlos hanya bisa menggelengkan kepalanya.'Kapan mereka bisa akur?' Batin ketiganya."Sayang, tunggu aku!" Haiden segera berlari mengejar Dominique diikuti Willy yang tak mau kalah.Dia sudah menutupi tubuhnya dengan selimut. Rasanya hari ini otak dan tubuhnya malas meladeni kedua pria yang tak habis membuat kepalanya pusing.Haiden segera membuka bajunya dan melemparkan sembarangan lebih dulu melompat ke ranjang dan memeluk Dominique di balik selimutnya."Cih!" Willy tak mau kalah melepaskan bajunya dan tidur di samping Dominique.Dominique merasa tidak nyaman akan
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Cemburu

CEKLEK."Idenn!" panggil Dominique sambil membuka pintu dan,"Arghh! Apa yang sedang kau lakukan, Will?" Dominique segera melerai dan menjauhkan tubuh Willy dari tubuh Haiden."Kau tidak apa-apa, Idenn?" Dominique membantu bangun Haiden yang bagian bibirnya sudah berdarah."Aku bisa jelaskan sayang. Ini tidak seperti apa yang kau fikirkan," Willy berusaha menyentuh tangan Dominique, berusaha menjelaskan."Lepas, Will. Aku kan sudah bilang, dia tidak akan melukaimu. Dia sudah berjanji padaku. Aku hanya meminta-mu berdamai, apakah itu sangat sulit, hah?" Dominique seketika meninggikan suaranya. Marah. Bagi Will ini pertama kalinya Dominique bersikap seperti padanya.DEGHHatinya langsung teriris. Rasanya sangat sakit. Dia bahkan tidak menyangka kata-kata kejam dan menusuk hatinya akan keluar dari mulut manis Dominique."Sayang, tolong ... dengarkan penjelasanku. Aku mohon," sekilas senyuman smirk muncul kembali dari wajah Haiden."Sudah, Will. Hentikan. Aku mohon!" Dominique mengibaskan
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Rachel

"Aku mau ikut di mobil grandma saja!"Dominique menolak masuk ke dalam mobil Haiden atau pun Willy."Ayo Grandma," tanpa ragu Dominique langsung menggandeng tangannya.Haiden dan Willy sudah tak bisa menolak lagi kemauan Dominique. Mereka pasrah, daripada mendapatkan amukan kemarahan darinya dan mereka tak mendapatkan jatahnya. CEKLEKMata Dominique membulat lebar ketika sesorang memberi tanda menutup mulut, hampir saja Dominique berteriak.BRAKPintu tertutup."An-anda sedang apa disini Tuan Richard? Rich-ard," dia bengong saat mengulangi nama terakhir dan menengok kearah grandma."Maaf sayang, Richard memaksa Grandma untuk bertemu dengan-mu. Grandma tidak punya cara lain selain menyembunyikannya di dalam mobil. Kau tahu sendiri, dua suami itu pencemburu!" jelas Grandma Rose."Aku juga pecemburu Grandma, dan sayangnya aku kalah cepat dari mereka!"Dominique membalikkan tubuhnya menatap Richard, dia bahkan tidak menyangka bisa bertemu dengan tunangan-nya dalam situasi seperti ini. Tu
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Tetap Kompak

Willy hanya bisa menahan semua kekesalan dalam hati. Tak ingin marah ataupun berteriak pada Dominique. Dia benar-benar ingin menjaga Dominique dan calon bayi yang sedang di kandungnya. Perjalanan yang melelahkan hatinya. Akhirnya Dominique kembali pada kota kelahirannya. Dia sedikit kecut karena harus kembali ke apartemen Haiden. "Aku tidak mau tinggal di sini, Iden. Di sini sumpek dan membosankan,"Baru saja mereka mendarat. Namun, Dominique sudah mengeluarkan keluhannya. Dia hanya tak ingin memiliki kenangan buruk tentang tinggal di apartemen Haiden. Apalagi saat dia membayangkan sosok Rebecca yang menjadi penyebab retaknya rumah tangga mereka. "Aku sudah mendapatkan tempat yang baru. Suasananya sejuk dan nyaman. Aku yakin kau pasti betah tinggal di sana. Apa kau mau kita pergi ke sana sekarang?"Willy bersimpuh, mengenggam kedua tangan Dominique. Berusaha membujuknya. "Aku tidak mau," tolaknya. "Lalu kau mau tinggal di mana sayang? Aku akan menuruti semua kemauan-mu," kembali
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Tidak Ada Negosiasi

"Sedang apa kau di sini?"Haiden menaikan rahangnya dengan keras saat menatap Shopie. "Se-selamat siang Pak, ma-af saya yang salah saat menyebrang tidak melihat jalan!"Shopie membungkukkan badan meminta maaf. Dia tak ingin di blacklist sebagai karyawan tidak baik jika mencari masalah dengan pemilik tempatnya bekerja. "Sebaiknya kau cepat pergi. Jangan mengganggu urusan kami," Haiden berkata dengan sangat dingin. "Ba-baiik Pak. Saya pamit!"Shopie berbalik dan akan pergi. Grep"Kau mau kemana? Aku ikut!"Dominique sudah mengalungkan tangannya di lengan Shopie. "Kau mau kemana sayang? Ayolah jangan buat yang aneh aneh. Kita baru sampai dan ingat kau harus banyak beristirahat," Haiden mencengah kepergiannya. Hal yang sama akan dilakukan Willy. Namun, sudah diwakilkan lebih dulu oleh Haiden. "Ah Iden. Jangan ganggu. Aku ingin makan ketoprak, cilok dan mie ayam dengan Shopie. Aku bisa pergi dengan Diana kok. Kalian tidak usah khawatir!""Tidak. Aku tidak mengizinkan!" Haiden berbica
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
DMCA.com Protection Status