Willy menekan dada Marissa, memberikannya nafas buatan, hingga Marissa terbatuk dan mengeluarkan air dari mulutnya."Ma-Marissa, kau baik-baik saja," raut wajah Willy berubah pucat pasi, dia benar-benar panik takut terjadi sesuatu terhadap Marissa.Uhuk. Uhuk. Marissa menatap limbung sesaat suasana sekitar, di kepalanya muncul kembali bayangan dejavu yang hampir sama, lalu menghilang. 'Apa itu? Siapa orang yang kulihat tadi, kenapa wajahnya tak tergambar dengan jelas.' Batin Marissa."Sayang, kau dengar aku? Kau tidak apa-apa kan?" jantung Willy berdegup sangat kencang, dia tidak ingin kehilangan Marissa secepat itu."A-aku tidak apa-apa sayang," ucap Marissa, raut berubah sedikit saat menatap Willy, dia merasakan sedikit asing pada Willy."Syukurlah, syukurlah kalau kau tidak apa-apa!" Willy memeluk Marissa mengusap rambutnya dengan lembut, "Ayo kita ke dalam dan segera ganti bajumu nanti kau masuk angin!" Willy langsung memapah Marissa ala bridel style masuk ke dalam kamar mereka.
Terakhir Diperbarui : 2024-03-21 Baca selengkapnya