“Dari mana kamu?” Leonel langsung menyambut ketika Airin pulang menjelang malam. Di tangan Wanita itu ada beberapa kantung belanjaan berisi suplemen, dan makanan sehat.Airin menghela napas dengan kasar, merasa muak melihat wajah suaminya. Namun, rasa muak itu ia tutupi dengan senyum manis yang ia miliki. Garis wajahnya yang innocent membuat Leonel tidak bisa marah lebih besar. Hatinya langsung melembut, semua api amarah langsung lenyap ketika Airin memeluk tubuhnya.“Aku habis keluar sebentar, apa kau marah padaku?” Airin mendongak tanpa melepas pelukan. Ia tatap Leonel dengan sorot begitu polos.Leonel menghela napas dengan kasar. Ia masih kesal akan kejadian di dalam kamar waktu itu, tapi ia tidak bisa marah sama sekali. Ia usap puncak kepala Airin dengan penuh kelembutan, lalu memberikan kecupan di keningnya.“Mulai besok kau harus pamit padaku ke mana pun kau pergi. Aku ingin tahu kau ke mana dan dengan siapa.” Leonel berucap menahan kesal.“Tentu saja.” Airin tersenyum berucap.
Last Updated : 2024-03-18 Read more