Pagi itu, saat aku sedang menyiram bunga, terlihat seorang wanita tua berdiri celingukan di depan gerbang. Aku pun mengamati dan menghampiri sambil memastikan siapa gerangan. Setelah dekat aku terkejut, wanita itu menatapku dengan senyum lembutnya. Senyum yang selama ini selalu membuatku rindu. "Ibu!" panggilku senang dan memeluknya erat. "Ayu, bagaimana kabarmu, Nak?" tanya Ibu usai melepas pelukan. "Ayu baik, Bu! Ibu sehatkan, kenapa Ibu kemari?" tanyaku heran sambil memperhatikan keadaannya. "Ibu kangen sama kamu, Yu! Ibu kesepian semenjak ditinggal Bapakmu, jadi Ibu kemari. Apa Ibu boleh menginap beberapa hari di sini?" Mataku berkaca-kaca mendengar penuturan ibu, rasa kasihan gegas menyelinap dalam hatiku. Wanita yang melahirkan diriku kini tampak rapuh sejak belahan jiwanya pergi untuk selamanya. "Boleh, Bu! Ayo kita masuk dulu." Sambil menggandeng tangan ibu, aku mengajaknya masuk ke dalam rumah, beliau hanya membawa tas kecil untuk tempat baju. Belum juga sampai di de
Last Updated : 2024-02-23 Read more