Semua Bab Diam-Diam Jatuh Cinta: Bab 261 - Bab 270

384 Bab

Pesan Untuk Malaikat Maut

ZOLAZach mengajari Fai berjalan selangkah demi selangkah. Fai tampak begitu riang dan penuh semangat. Sesekali dia mencoba melepaskan tangan dari Zach. Namun karena belum terlalu kuat berdiri dengan kakinya sendiri Fai kehilangan keseimbangan.“Hahaha …” Zach tertawa dan cepat menahan tubuh Fai sebelum terjatuh. “Hati-hati ya, Nak, nggak usah buru-buru.”Fai melanjutkan langkahnya dengan menggandeng tangan Zach seperti tadi. Tapi baru beberapa langkah dia melepaskan kaitan tangannya dari genggaman Zach dan mencoba berjalan sendiri.Zach membiarkannya dan mengawasi dari belakang. Begitu Fai kehilangan keseimbangan dengan cepat Zach menangkap tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai.Fai mewarisi sebagian besar fisik Zach. Di usianya yang masih kurang satu tahun Fai tumbuh jauh lebih tinggi dari anak-anak seusianya.“Mamaaa!!!” Fai berseru memanggilku yang berdiri tidak kurang dari dua meter di hadapannya.“Sini, Sayang!” Aku melambaikan tangan agar dia mendekat padaku.Fai menarik langkahn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-08
Baca selengkapnya

Ikatan Batin

ZOLAZach sudah berangkat sejak berjam-jam yang lalu, tapi hingga selarut ini mataku masih enggan terpejam.Tadi awalnya aku memang sengaja tidak tidur untuk menunggu kabar dari Zach. Setelah tiba di Singapura Zach meneleponku. Dan beberapa saat yang lalu dia mengabari bahwa akan berangkat. Tapi sekarang aku benar-benar nggak bisa tidur.Tidak jauh berbeda denganku, Fai juga gelisah dalam tidurnya. Meski matanya tertutup, tapi badannya bergerak-gerak. Tadi saat di bandara Fai juga tidak mau melepas Zach. Dia menangis saat Zach memindahkan dari gendongannya padaku. Fai bertahan dengan mengalungkan tangannya seerat mungkin ke leher Zach sampai aku terpaksa memaksanya.Aku berusaha keras agar bisa terpejam. Aku benar-benar kurang istirahat setelah sehari sebelumnya digempur habis-habisan.Baru saja memutar tubuh membelakangi Fai dan mencoba untuk mengatupkan mata, rengekan kecil Fai terdengar. Aku kembali mengarah padanya.Fai bergerak-gerak gelisah dengan mata tertutup seperti tadi. Han
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-08
Baca selengkapnya

Long Distance Marriage

ZOLAKeadaan Fai sudah kembali normal hari ini sehingga aku bisa meninggalkannya untuk bekerja. Jika tidak, mungkin aku akan merasa waswas sepanjang hari.Saat Zach menelepon aku memang sengaja menyembunyikan soal Fai yang sempat demam padanya. Aku nggak mau Zach jadi kepikiran dan membebaninya. Maunya aku semua urusan pekerjaannya lancar sehingga dia bisa cepat kembali ke sini.Wajah lesu Ariq adalah hal pertama yang kutemui setibanya di kantor lalu masuk ke ruangannya.“Pagi, Pak.” Aku menyapanya sopan.Ariq tidak menjawab sapaanku. Dia hanya menatapku datar.Aku tidak terlalu memedulikannya. Mungkin semalam dia mabuk dan hingga saat ini masih digayuti sisa-sisa hangover.Aku memusatkan perhatian pada pekerjaan dengan memeriksa schedule Ariq hari ini yang ternyata lumayan padat. Seninku mungkin jauh lebih hectic dari para budak korporat lainnya. Buktinya hari ini aku harus menemani Ariq dari pagi hingga malam.“Zola …”Aku mengalihkan atensi dari iPad di tangan saat mendengar Ariq
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-08
Baca selengkapnya

Mencari Pengganti Zola

ZACH“Jawab aku, Ra! Apa maksud kamu bilang begitu sama istriku?” tuntutku pada Cassandra yang masih membatu sejak kutanya beberapa menit yang lalu. Dia yang biasanya piawai berorasi seakan kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaanku. Diam tandanya bersalah kan?Cassandra menegakkan kepalanya lalu menatap dengan lurus padaku. “Zach, sorry, waktu itu aku hanya becanda. Aku nggak sungguh-sungguh. Tapi ternyata Zola nggak bisa dibecandain.” Dia nyengir di ujung penjelasannya.Aku menggelengkan kepala tak percaya. Zola memang bukan tipe perempuan yang humoris, tapi aku yakin kalau semua yang dikatakan Cassandra bukanlah gurauan belaka. Nggak mungkin Zola mengarang cerita.“Apa kamu pikir semua hal bisa dijadikan bahan becandaan? Sebelum kamu candain istri aku pernah mikir nggak kalau kata-katamu itu akan menyakiti dia?”Sisa-sisa tawa di wajah Cassandra perlahan memudar menyadari bahwa saat ini aku sedang serius bicara dengannya.“Don’t get me wrong, Zach. Berani sumpah kalau aku sam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya

Jauh Di Mata Dekat Di Hati

ZOLA“Terima kasih, Pak,” kataku pada Ariq setelah kami tiba di rumah.Ariq mengangguk singkat, kemudian tanpa aku duga membuka pintu di sebelahnya dan memutari mobil lalu membukakan pintu untukku.Aku mengucapkan terima kasih sekali lagi. Bukannya pergi dia malah berdiri di sebelahku. Aku memandangnya bingung.“Bapak nggak pulang?”“Saya mau pamitan dulu sama mertua kamu.”Aku mengikuti arah pandang Ariq yang tertuju tepat pada beranda. Di sana Mami berdiri tegak entah sejak kapan. Mungkin dia keluar saat mendengar suara mobil. Di keheningan malam seperti saat ini suara sehalus apapun akan begitu menarik perhatian.“Nggak usah, Pak, Bapak langsung pulang saja.” Aku menolak permintaannya. “Nggak bisa begitu dong, mertua kamu sudah terlanjur melihat saya. Saya jadinya yang nggak enak.”Aku terpaksa membiarkannya.Tatapan Mami masih menyorotku dan Ariq saat aku membuka pintu p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya

Lagi Pengen

ZACHAku bertemu dengan Cassandra di kantor. Ya, mau nggak mau aku tidak bisa menghindari perjumpaan dengannya karena kami berada pada team yang sama.Tadi kami meeting membahas ekspedisi ke Alaska besok lusa. Sepanjang meeting berlangsung Cassandra tidak banyak bicara seperti biasa. Bibirnya terkatup rapat sementara matanya menyorot sendu. Dia terlihat sedih. Atau apa ini hanya perasaanku saja?Aku sudah berada di dalam jeep-ku dan siap-siap untuk pulang ketika Cassandra melintas. Kasihan juga melihatnya jalan kaki sendiri. Padahal biasanya dia selalu ke mana-mana bersamaku.Aku menahan diri untuk tidak memanggilnya dan memberi tebengan. Aku benar-benar harus menjaga jaraknya dengannya.***Cassandra muncul pukul delapan malam dengan wajah lesu. Aku pura-pura tidak melihatnya datang dan terus mengisap rokok sambil menikmati tayangan berita di televisi.Selama hitungan menit Cassandra hanya berdiri di ujung sofa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya

Bebas Lepas

ZOLATanpa terasa sudah sebulan tidak ada kabar dari Zach. Dan itu membuatku resah. Sebelum pergi dia memang mengatakan bisa saja nanti komunikasi kami akan terputus. Dan sekarang hal tersebut benar-benar menjadi kenyataan.Aku hanya bisa menghela nafas setiap kali mencoba menghubunginya tapi nomor tujuan tidak merespon. Zach memang pernah menghubungiku setibanya di Alaska, tapi hanya pada beberapa hari pertama. Selebihnya hingga saat ini aku kehilangan kontak dengannya.Aku begitu merindukannya. Pun dengan Fai yang sering menanyakan papanya.“Gimana? Zach masih belum bisa dihubungi?” tanya Mami pagi ini saat aku mencoba menelepon Zach untuk kesekian kalinya.“Belum, Mi,” jawabku lesu sambil memasukkan ponsel ke dalam tas.“Positif thinking aja ya, La, mungkin di sana sedang ada kendala,” ujar Mami menghibur hatiku.“Iya, Mi.” Aku kemudian berpamitan pada Mami.Di dalam perjalanan ke kantor
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya

Dia Berbeda

ZOLA“Gimana, Zel, menurutmu Pak Ariq, oke nggak?” tanyaku saat kami pulang ke rumah sore ini.Zeline yang sedang menyetir lantas menoleh ke arahku. Tadi dia sendiri yang meminta untuk menyetir begitu melihat mobilku yang perkasa.“Oke banget, Mbak. Kok nggak cerita sih kalau Pak Ariq itu masih muda? Kirain udah bapak-bapak yang perutnya buncit.” Zeline tertawa terpingkal-pingkal. “Kamunya juga nggak nanya.”“Tapi harusnya Mbak Ola kasih tahu aku jadi aku kan nggak perlu mikir panjang dulu.” Zeline masih memprotesku.“Memangnya sebelum ke sini kamu mikir panjang dulu?”“Ya iyalah. Kalau bukan karena kasihan sama Mbak Ola aku nggak bakal mau ke sini. Tapi beneran aku di sini cuma sementara?”Saat melobi Zeline aku memang mengatakan padanya bahwa dia di sini hanya sesaat, sampai Ariq mendapat penggantiku. Sebelumnya aku berpikir pasti Zeline nggak akan mau kalau dia adalah penggantiku yang sesunggu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya

Bercinta Jarak Jauh

ZOLASetibanya di kamar aku langsung menerima telepon dari Zach dengan tidak sabar. Seketika wajahnya menghiasi layar gawai. Aku rindu ingin memeluknya, mengacak-acak messy hair-nya agar bertambah kusut, serta mengusap-usap rahangnya.Zach mengulum senyum sambil menyugar rambutnya.“Kamu ke mana aja? Susah banget dihubungi.” Aku langsung menyerbu dengan pertanyaan. Dan dia langsung nyengir. Mungkin merasa lucu melihat ekspresiku saat ini.“Sorry, Sayang, kemarin-kemarin kita terpaksa lost contact. Ada badai besar dan itu bikin jaringan juga terputus.”“Beneran? Bukannya kamu lagi asyik sama Kessi dan jadi ngelupain aku?” Tiba-tiba aku jadi kesal saat ingat kata-kata Zeline kemarin.“Tuh kan mulai lagi. Bukannya bilang kangen malah ngomong yang nggak penting. Padahal aku nelfon mau kangen-kangenan sama kamu."Aku menghela nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Zach benar. Tidak seharusnya aku membahas orang lain di saat kami sudah sekian lama berpisaah dan lost contact.“Sorry, a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya

Luckiest Man Alive

ZOLALima hari sudah Zeline berada di sini. Dan dalam rentang waktu itu aku juga sudah mengajarinya mengenai banyak hal. Zeline dengan begitu mudah mengerti dan mampu melakukan tugas-tugas yang sebelumnya menjadi tanggung jawabku.“Nggak nyangka banget kalau Pak Ariq suka clubbing. Udah gitu enak banget diajak becanda. Tadinya aku pikir orangnya kaku gitu,” ocehnya saat sore ini kami main ke rumah Mbak Zoi.Dari cerita Zeline aku tahu kalau dia dan Ariq akan menjadi partner terbaik. Zeline yang suka kehidupan bebas tentunya tidak akan keberatan menemani Ariq happy-happy.“Terus kamu juga ikutan minum?” tanya Mbak Zoi menyelidik.“Dikit sih, Mbak. Tapi jangan bilang Mama sama Papa ya?”“Harusnya kamu nggak ikutan, Zel, biar aja dia sendiri,” kataku berkomentar.“Ya ampun, Mbak, masa aku cuma bengong?” Zeline merotasi bola matanya.“Yang dibilang Mbakmu bener, Zel. Harusnya kamu cukup cuma nemenin, nggak usah pake ikutan minum segala. Dulu waktu Mbak Ola nemenin dia clubbing nggak perna
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
39
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status