Semua Bab Pengasuh Kesayangan Tuan Duda: Bab 131 - Bab 140

171 Bab

Tunangan Malven

Tunangan? Apa maksudnya? “Pergilah ke kamarmu, Zhe.” Malven menengahi sebelum Claudia sempat mengatakan sesuatu. Pria itu melepaskan tangan yang menggandengnya dan memberi isyarat pada pelayan untuk segera membawa Zheva pergi.“Salam kenal, Nona Zheva, nama saya Claudia dan sudah menjadi pengasuh Tuan Muda Raga selama delapan bulan terakhir, senang bertemu dengan Anda.” Claudia membalas senyum, tubuhnya sedikit membungkuk saat menjawab sapaan Zheva. Entah Claudia harus bersyukur atau tidak dengan pengendalian dirinya, suara dan raut wajahnya bahkan tidak menunjukkan reaksi berarti, padahal rasanya Claudia ingin segera berlari dan menangis atau menanyakan pada Malven atas berita mendadak yang ia dengar. Rasanya menyesakkan dan sakit, seperti tiba-tiba dikurung dalam ruangan sempit dan gelap, Claudia kesulitan menarik napas dengan benar.“Senang bertemu denganmu juga, Claudia, kuharap kamu mau mengobrol denganku dan memberitahu apa saja hal-hal yang Raga sukai atau tidak agar lebih mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-13
Baca selengkapnya

Apa Arti Diriku?

Malven mengernyit. "Wanita itu? Maksudmu Zheva? Kenapa memanggilnya dengan kasar begitu? Zheva itu--!""Malven, kau di dalam?" Malven langsung terdiam saat mendengar pintu ruangannya diketuk dan suara Zheva terdengar. Claudia mendengus. Padahal belum lima belas menit sejak ia punya waktu berdua dengan Malven, tapi kenapa wanita itu mengganggu? Fakta bahwa Malven tidak suka Claudia memanggil Zheva dengan sebutan 'wanita itu' membuat perasaan Claudia semakin buruk. "Kamu akan menemuinya? Bagaimana kalau dia melihatku di sini, Malven?" Claudia memiringkan kepala dan tersenyum manis, tangannya bergerak untuk membuka tiga kancing teratas kemejanya, sedikit menikmati bagaimana Malven mendelik atas tingkahnya."Jangan menggodaku sekarang, Claudi, waktunya tidak tepat." Malven berdiri setelah kembali terdengar ketukan di pintu, sudah jelas Zheva yakin ia ada di dalam sini. "Keluarlah lima menit setelah aku dan gunakan tangga yang tadi, jangan sampai Zheva melihatmu berkeliaran di lantai ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-14
Baca selengkapnya

Tanpa Kabar

Claudia tidak suka menunggu tanpa kepastian. Sejak dulu ia dikenal sebagai seseorang yang menghargai waktu, bukan hal baru juga bagi Claudia untuk pergi begitu saja jika seseorang yang telah membuat janji dengannya tidak datang lebih dari sepuluh menit tanpa pemberitahuan apa pun. Tapi, Claudia melakukannya sekarang, menunggu Malven membalas pesannya, menunggu Malven memberi kabar dan menunggu Malven pulang.Sejak pergi bersama Zheva tiga hari lalu, Malven belum kembali sama sekali. Tidak ada kabar, tidak ada balasan dari pesan-pesan yang Claudia kirimkan, tidak ada telpon masuk, juga tidak ada kabar sedikit pun dari Vall mau pun Sean tentang Malven.Claudia tidak lagi menghubungi Vall dan bertanya sejak mendengar kabar jika Malven sedang di villa bersama Zheva, karena jika Malven masih di sana hingga hari ini hanya akan membuat kegelisahan Claudia semakin menjadi.“Aku senang kamu mengunjungiku, Cla, tapi tidak pernah kubayangkan kamu datang begitu saja tanpa memberi tahu lebih dulu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

Seseorang yang Dirindukan

Claudia tidak ingin tahu apa kelanjutan dari kata 'putra' yang Zheva sebutkan, entah maksudnya adalah 'putraku atau putra kami', Claudia sungguh tidak ingin tahu. "Saya juga belum lama menjadi pengasuh tuan muda, jadi mungkin ada banyak hal yang belum saya tahu." Claudia membuka pembicaraan, berharap bisa mencairkan suasana canggung yang melingkup sejak Zheva duduk di sampingnya. Ada banyak hal yang ingin Claudia tanyakan. Di mana Malven, apa saja yang pria itu sedang lakukan, apakah benar jika Zheva adalah tunangan yang dipilihkan untuk Malven, juga ... apa benar Malven membawa Zheva ke villa dan memperkenalkan wanita itu pada anggota Phantom. Seandainya jawabannya adalah benar, apa yang akan Claudia lakukan? Merusak pertunangan mereka dengan memanfaatkan kekuasaan kakeknya atau merebut Malven dengan cara lain? Entahlah, apa pun yang Claudia pikirkan rasanya tidak berguna. "Delapan bulan juga tidak bisa dibilang sebentar, jadi kamu pasti sudah tahu lebih banyak tentang Raga darip
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Detik-detik Terakhir

Itu ... Claudia membuka bibirnya, tapi tidak ada satu kata pun yang berhasil keluar. Bagaimana dia mengatakan pada Malven kalau perasaan pria itu sama dengan perasaannya? Bukankah itu cinta? Pulang dan bersandar pada orang yang dicintai, bukankah hal itu yang membuat rasa lelah hilang? Claudia menelan ludah, tidak tahu harus merasa senang atau bingung dengan situasi ini. Malven tidak terlihat mencintainya, tapi pria itu mengatakan sesuatu yang mirip dengan cinta. Lalu, apa itu sebenarnya? "Aku tidak tahu," ucap Claudia pada akhirnya. "Mungkin karena aku tidak mendesakmu untuk menceritakan sesuatu atau bertanya tentang masalah yang kamu hadapi. Kamu tidak punya beban atau tanggung jawab yang harus diceritakan padaku, itu sebabnya kamu merasa nyaman. Sepertinya begitu."Claudia tersenyum tipis, mengusap kepala Malven yang tengah menatapnya dengan pandangan mengantuk."Benar juga, itu jawaban yang masuk akal. Kalau begitu, biarkan aku begini sebentar lagi sebelum kembali ke ruang kerja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bukan Seperti Ini

Claudia kembali lebih awal sebelum Malven atau Zheva datang lebih dulu. Setelah memastikan tidak ada yang memperhatikannya karena biasanya menjelang sore adalah kegiatan yang cukup sibuk bagi sebagian pelayan dapur dan merupakan waktu beristirahat untuk pelayan lainnya, maka tidak ada siapa pun yang Claudia temui saat ia bergegas ke lantai dua dan memasuki kamar Malven.Wanita itu meletakkan paper bag yang dibawanya ke atas ranjang, tersenyum lebar setelah mengeluarkan gaun yang baru ia beli tadi. Claudia akan menyambut Malven pulang dan membuat pria itu tidak bisa menolak kehadirannya. Sudah cukup lama Malven tidak menyentuh Claudia, jadi mana mungkin pria itu tidak tergerak melihat Claudia siap dimangsa saat pria itu memasuki kamar nanti.Claudia bersenandung, menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap. Gaun malam berwarna putih polos itu membentuk tubuh Claudia dengan sempurna. Saat wanita itu berdiri di depan cermin dan melihat tubuhnya yang nyaris telanjang, Claudi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

Maaf

Tubuh Malven menegang. Melihat bagaimana Claudia gemetar dan menangis, memohon dengan suara lirih agar dimaafkan, membuat Malven menyadari kesalahan yang baru saja dia lakukan. Ia tidak pernah mau menyakiti Claudia, tapi apa yang Claudia katakan sebelumnya membuat sisi lain yang selama ini Malven sembunyikan dari khalayak tidak bisa terkontrol.Malven marah, kemarahan yang tidak bisa terbendung hanya dengan membayangkan ada lelaki lain yang menjamah tubuh Claudia. “Claudi …” Suara Malven sedikit goyah saat mencoba memanggil, tangannya tampak gemetar ketika menyentuh lembut pipi Claudia dan menghapus air mata yang mengalir di sana. “Maaf, Claudi, aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku … minta maaf. Tolong jangan menangis ….”Pria itu mengecup lembut kedua mata Claudia, pipi basahnya dan hidungnya yang memerah sambil terus mengucap maaf, berusaha menenangkan wanita yang telah ia lukai hatinya. Hubungan di antara mereka memang hanya sebatas perjanjian di atas ranjang, tapi tidak pernah se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-02
Baca selengkapnya

Rencana Istimewa

“Mau ke mana?”Claudia yang baru saja akan memakai pading jaketnya dan bersiap pergi, mengernyit ketika Malven kembali dengan beberapa paper bag di tangan. “Aku sudah minta Zheva mengatakan pada pelayan untuk mengantarkan makanan ke sini karena aku ingin istirahat hari ini, tapi kamu mau ke mana?” Malven kembali bertanya setelah meletakkan paper bag ke sofa. Ia mendekati Claudia dan tanpa basa-basi langsung meraih jaket di tangan wanita itu dan melemparnya asal. “Temani aku di sini, kamu tidak punya rencana, kan?”“Kalian tidak akan ke mana-mana hari ini?” Claudia kembali ke ranjang dan merebahkan tubuhnya di samping Malven. Ia senang tentu saja, apalagi jika Malven mau menghabiskan waktu bersamanya, tapi pria itu pasti tidak bisa benar-benar bersama Claudia karena harus menemani Zheva juga.Malven menaikkan satu alis. “Kenapa ‘kalian’? Aku yang ingin libur dan beristirahat hari ini, tapi Arfa tetap harus pergi ke suatu tempat menggantikan aku. Kenapa kamu memperhatikan Arfa juga?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

Persiapan

Tepat seperti yang Malven tulis dalam catatan yang ditinggalkannya, pria itu benar-benar tidak ada kabar, tidak pulang dan tidak bisa dihubungi. Hari ini adalah hari terakhir Claudia berada di kediaman Pranaja, tapi Malven belum juga kembali. Namun, Claudia yakin Malven sudah membaca surat yang Claudia masukkan ke buku hitam milik pria itu, karena Malven terbiasa membawa buku itu ke mana pun dan menulis sesuatu di sana. “Kamu benar-benar tidak memperpanjang kontrak? Kenapa?” Pertanyaan itu dilayangkan oleh Helda saat Claudia berpamitan. Helda merupakan salah satu pelayan yang cukup dekat dengan Claudia, mungkin karena Helda masih sangat muda dan Claudia biasa menyapa juga memperhatikan, gadis itu jadi lebih akrab dengan Claudia. Hari ini Claudia sudah mengepak semua barangnya ke dalam koper dan bersiap pergi, tapi ia memutuskan untuk berpamitan dulu pada semua orang di kediaman ini. Sejak pagi Claudia sibuk menemui banyak orang untuk berpamitan dan semuanya menanyakan hal yang sam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya

Berakhir Begitu Saja

Claudia tersenyum puas saat menatap penampilannya di cermin. Gaun biru muda membungkus tubuh rampingnya dan desain anggun namun seksi itu membuat Claudia semakin percaya diri. Rambut panjangnya digelung rapi tanpa aksesori apa pun, hanya anting-anting mutiara yang terpasang di telinga Claudia menjadi satu-satunya perhiasan yang wanita itu kenakan.Tampilan sederhana namun tampak mewah itu adalah khas dari seorang Claudia, karena ia meyakini bahwa kecantikan seseorang tidak dipancarkan dari banyaknya perhiasan yang digunakan. Ia juga hanya menggunaka heels putih sederhana yang membungkus kakinya. Panjang gaun yang hanya selutut membuat kaki jenjang Claudia terekspos, begitu pun dengan bahu kirinya.“Saya akan menunggu di--!”“Bicaralah sebagai temanku, Sho!” ujar Claudia sembari menatap penuh harap pada pria di balik kemudi. Mereka sedang menuju restaurant yang sudah wanita itu reservasi minggu lalu, meski tidak bisa melakukan sesuatu seperti menyewa seluruh restaurant, setidaknya Clau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
18
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status