Semua Bab Ibu Susu Anak Dosenku: Bab 141 - Bab 150

195 Bab

141. Dia Spesial

"Saya tahu ini berat untuk Anda, tapi... jangan pernah menganggapnya anak yang buruk. Dia spesial untuk orang tua yang spesial," ujar perawat yang mendampingi Lela melihat bayinya. Sambil menangis, Lela mengangguk mendengar kalimat indah iyu. "Thank you so much..." Lela menyentuh anaknya dengan hati-hati dan penuh kasih. Bayi kecil yang kemarin lusa masih ada di perutnya, kini keluar dalam keadaan menanggung kenyataan pahit itu. Tiba-tiba sudah berdiri di sampingnya, dan ikut mengamati anak mereka. Tatapannya sendu, berkaca-kaca tetapi ia mehan agar tidak menangis lagi.Melihat kenyataan bahwa saat ini, bayi yang suci harus menerima kekurangannya suatu hari nanti. Ia tahu betapa sakitnya itu, kemudian ia menggenggam tangan Lela dan berkata."Akan kulindungi kalian demi anak kita," ujarnya yakin.Mendengar kata-kata itu, Lela langsung mengajak Bara untuk pindah tempat.Di sana tidak cocok untuk diakusi serius yang bisa saja menimbulkan perdebatan yang akan mengganggu para bayi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

142. Pernikahan yang Kita Harapkan

Lela memutuskan untuk menerima lamaran Bara yang tidak romantis itu. Maka seperti yang Arabela bilang, ia akan mengurus semua prosesnya. Kini Lela tinggal mempersiapkan diri, bagaimana nanti Ibu, Adik-adik dan sahabatnya ketika mengetahui kenyataan bahwa ia hamil di luar nikah, pasti mereka akan kecewa padanya. Meski begitu, ia paham bahwa konsekuensi itu pasti akan terjadi. Ia menelpon sahabatnya yang sudah lama ia rahasiakan kontaknya. Selama ia pergi ke Australia, Hani tidak pernah ia kabari. ia mendengar bahwa hani pernah menanyakan ini pada Bara tetapi Bara menutupinya dan mengatakan bahwa ia sedang ada tugas ke luar negeri. Hani bukan orang bodoh yang pasti akan stalking dan bertanya pada Reza. Respon Reza juga sama, yakni menutupi fakta bahwa Lela hamil di luar nikah dan pergi ke Autralia. "Assalamualaikum, Han." "Waalaikumsalam, kok suaranya kayak kenal ya?" tanya Hani santai. "Ini Lela, Han." "Lela Laila?!" Brak! Terdengar suara bangku jatuh di sana dan Hani b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

143. Tiada Hormat Lagi Untukmu

Suara cempreng itu jelas Hani. Bara menghela napas mendengar suara yang sudah lama sekali tidak ia dengar, di antara fansnya yang paling bersemangat. "Hai, Hani. Apakabar!" "Aduh Bapak, ini bukan saatnya basa-basi. Kenapa Bapak ngehamilin sahabat saya yang polos itu?!" teriaknya frustasi. "Saya nggak tahu kamu udah dengar penjelasannya atau belum. Tapi saya rasa kamu hanya pengen marah-marah sama saya ya...." Hani tak menjawab, tapi Bara merasakan atmosfer panas dari kemarahan mantan mahasiswanya itu. "Ya kalau itu yang kamu harapkan, silakan lakukan apa yang ingin kamu lakukan pada saya. Saya nggak menyangkal bahwa saya salah, dan pantas untuk dimarahi." "Oke saya marah banget sama Bapak, dan rasa hormat saya sudah hilang pada Bapak. Bagaimana bisa Bapak ngelakuin ini?!" gramnya. Bara diam saja mendengar omelan Hani yang hampir perusak telinganya itu. "Bapak budah bukan dosen idola saya lagi, yang saya dambakan sejak semester 1 dulu. Bapak sudah berubah menjadi penjahat yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

144. Reza Kondangan

"Lel," panggil Reza pada Lela yang sedang dirias. "Loh, udah dateng kamu, Za?" Reza mengangguk sedih, hal itu membuat Lela bingung. "Kenapa kamu keliatan sedih?" tanyanya heran. "Gimana gak sedih, pasangan kamu bukan aku. Harusnya aku yang nikahin kamu. Kita hidup bahagia dan aku siap ngerawat Alesha bersamamu," jawab Reza lesu. Ia duduk di sofa yang ada di ruangan Lela. Bara atau calon pengantin pria ada di ruangan lain alias di kamarnya. Mereka sama sekali tidak boleh bertemu oleh Arabela. Meskipun Arabela orang Barat, tinggal puluhan tahun di Indonesia membuatnya mulai terbiasa dengan budaya Indonesia seperti budaya pingitan pernikaha. "Loh kata kamu bakalan tetap jadi teman aku dan ngerawat Alesha bareng meskipun cuma jadi temen. Kenapa sekarang malah ngeluh lagi?" tanya Lela tersenyum geli. Ia menatap Reza dari pantulan kaca karena masih dirias. Raza terlihat tak bersemangat. "Gimana lagi, gua nggak berdaya." Lela tersenyum, mereka memang kadang suka campur-ca
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

145. Terharu sampai Tersedu

Lela menangis bertemu dengan ibu dan adik-adiknya. Selama ini ia menyembunyikan semua penderitaan itu darinya, tapi itulah masalahnya. "Maafin aku, Bu. Aku gak bisa jujur..." gumamnya dalam pelukan sang ibu. Sang ibu pun ikut menangis, "Ibu kecewa sama kamu, tapi... Ibu lega juga karena kamu dinikahi orang yang tepat." "Makasih, Bu." Setelah mereka melepas pelukannya, sang ibu pun memberitahu kalau Bara ke kampung di tengah kesibukannya. Bahkan ia hanya 5 jam di kampung dan waktu itu digunakan hanya untuk menceritakan kisah Lela dan dirinya selama ini. Ia juga masih mengkhawatirkan keadaan, jikalau calon ayah mertua Lela maeih jahat padanya. Lela pun meyakinkan bahwa mereka berdua akan mengatasinya bersama, demi anak mereka juga. ••• Siapa yang menyangka kalau Blenda dan Greg juga datang. Mereka sangat excited menghafiri pernikahan tertutup itu. "Selamat ya Beb," ujar Blenda saat ia baru datang. Greg sendiri langsung ke ruangan Bara bersama dengan Alex. Blenda juga datang b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

146. Reza yang Galau

Reza menatap Hani dengan tatapan heran, perempuan itu terlihat sangat menikmati pesta itu dengan sepotong cake di tangannya. Lalu ia dengan tanpa etikanya, duduk di sampingnya seperti orang yang sok akrab. Namun entah kenapa, Reza tidak terlalu merasa terganggu. Ia justru mungkin membutuhkan seseorang yang duduk di sampingnya, meskipun orang itu terus bicara tanpa memberikan waktunya untuk bicara juga. "Kenapa kamu sedih?" tanyanya dengan santai Hani terus memakan makanannya dengan tanpa beban. Reza menghela nafas mendengar pertanyaan itu, ia menyesap lagi alkoholnya sebelum akhirnya menjawab. "Namaku Reza," jawabnya singkat. Hani langsung mengerti kenapa pria itu terlihat sangat terpukul dengan semua kebahagiaan yang mengelilingi tempat itu. Pusat masalahnya ada di Lela. Pria itu adalah sahabat sekaligus orang yang telah lama mencintai Lela."Aduh kalau masalah itu mah, emang gue nggak bisa bilang kalau lu cengeng ya, tapi..."Sangat menyebalkan sekali memang, ingin ras
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

147. Resepsi

Reza berharap bahwa itu hanya mimpi, tetapi bukan. Ia melihat sosok kakak ipar dan ayahnya yang berdiri menatapnya dengan tatapan tidak suka."Sekarang kamu pulang!" ujar ayahnya tegas.Sementara kakak iparnya terlihat tertawa melihatnya yang dimarahi oleh ayahnya. Namanya Dewa, ia adalah seorang pebisnis juga yang dijodohkan dengan kakak pertama Reza. Namun tidak seperti perjodohan yang ada di bayangan orang-orang yang mengerikan, mereka hidup dengan baik-baik saja selama ini Justru mereka terlihat makin mesra, sampai memiliki tiga anak berjalan 10 tahun pernikahan. Reza tidak bisa membantah dan langsung pergi keluar Mansion tempat resepsi itu, untuk kemudian dijemput oleh sopir ayahnya.Ayahnya dan kakak iparnya di sana menghadiri pernikahan rekan bisnisnya tentu saja. Hal yang belum Reza pahami adalah meskipun hubungan mereka tidak baik, tetapi hubungan bisnis itu terus berjalan dengan baik.Mereka menghampiri kedua pengantin, Lela dan Bara yang sedang menyalami para tamu sambil
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

148. Malam Pertama?

Saat turun ke lantai dasar, Bara yang menggendongnya ala bridal style, sehingga itu menjadi moment yang memalukan sekaligus romantis bagi mereka berdua. Lela masih sangat malu-malu, kebalikan dari Bara yang sangat agresif. Tentu saja Bara tak akan membuat Lela tak nyaman. Ia siap menunggu waktu yang tepat agar Lela terbiasa atas kehadirannya sebagai suami. Rasanya lega telah mewujudkan apa yang sudah ia impikan sejak lama. Menjadi suami seorang Laila yang sulit digapai. Ngomong-ngomong, Bara melakukan cuti selama seminggu di kantor dan juga cuti mengisi kuliah. Di kampus ia memang memiliki asisten dosen, yang ia pekerjakan secara tetap. Ada dua orang yang masuk kualifikasinya, yang ia rekrut dari mahasiswa yang ia bimbing seangkatan dengan Lela. Sebenarnya, bisa saja ia melepas pekerjaan sebagai dosen, tetapi sekali lagi ia menyukai pekerjaan itu. Ketika ia bisa membagi ilmunya dan menyampaikan pada orang-orang, ia sangat bahagia. Ikut andil dalam mencerdaskan anak bangsa, meski
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

149. Tak Setega Itu

"Aw!" Bara memegangi hidungnya yang terpentok kepala Lela yang berdiri tiba-tiba. "Me...maaf Pak, gak sengaja." Bara tersenyum tipis, ia mengangguk lalu duduk di tepi ranjang sambil melihat ada darah di tangannya. "Itu darah..." panik Lela. "Gak papa," ujar Bara lagi mencoba senyum. Lela yang panik langsung mencari kotak obat dan berusaha menghentikan darah dari sana. . Malam itu tentu tak terjadi apa-apa, Lela masih memiliki luka jahitan yang sudah diwanti-wanti oleh dokter agar menahan diri dulu agar tidak berhubungan intim. Dokter, Blenda dan Greg menyarankan agar ia bermain solo dulu. Sungguh kejam nasib itu menghampirinya. Susah-susah menduda lama, berhubungan intim saat ia tak sadar, eh giliran halal malah ditempatkan di situasi yang mengharuskannya bermain solo. Namun, ia juga tak sebejat itu untuk memaksa keadaan, apalagi Lela terlihat memiliki trauma dalam hal hubungan badan pasca kejadian malam itu. Kini Bara hanya bisa menunggu dan berusaha merayu Le
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

150. Hari Pertama Suami Istri

Setelah selesai diskusi, kedua pengantin baru itu keluar kamar. Mereka bertemu dengan beberapa pelayan yang mulai aktivitas mereka dan Damien yang sudah mulai bangun. Ia langsung memeluk ibu tiri sekaligus ibu asinya itu dengan otomatis. Melihat itu Bara tersenyum dan merasa dunianya lengkap.Sebelumnya, ketika Lela pergi ia hanya bisa membayangkan bagaimana jika impiannya terwujud.Impiannya itu adalah ketika ia membuka mata di pagi hari, ia langsung dipertemukan dengan Lela yang sedang terlelap di sampingnya, atau Lela yang membangunkannya dari tidur. Ada Lela yang membersamai anak-anaknya, dan ada Lela yang selalu memberikan warna di dalam rumah tangganya yang abu-abu. Ia mungkin bisa menjadi seorang ayah dan pemimpin sebuah perusahaan yang baik. Ia mungkin bisa menjadi Raja di dalam istananya, tapi tanpa Ratu istana itu hanyalah sebuah bangunan tanpa adanya nyawa.Terserah orang akan menganggap pemikirannya masih primitif atau apapun itu. Ia membutuhkan seorang perempuan un
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
20
DMCA.com Protection Status