Home / Pernikahan / Putra Tersembunyi CEO Kejam / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Putra Tersembunyi CEO Kejam: Chapter 51 - Chapter 60

124 Chapters

Bab 51. Perasaan Gelisah yang Menggunung

Setelah menuruni anak tangga rumahnya, Eric berjalan lurus. Sepertinya dia akan langsung menuju ke luar mansion. Menyadari itu, Alana pun langsung menghentikan langkahnya. “Apa kita tidak akan sarapan dulu?” tanyanya dan berhasil membuat langkah kaki Eric terhenti.“Kita akan makan di sana,” jawab Eric tanpa berbalik pada Alana.“Apa? Ma-makan di sana?” tanyanya dengan begitu terkejut. Padahal jika mereka sarapan dulu, Alana akan memiliki lebih banyak waktu untuk menenangkan dirinya, tapi Eric tetaplah Eric. Dia tidak memikirkan perasaan orang lain selain perasaannya sendiri. Padahal saat ini, rasanya jantung Alana sudah akan terlepas dari dalam dadanya. Dia benar-benar gugup, padahal keluar dari ramahnya saja belum. Tapi keringat dingin sudah keluar lebih dulu dari dalam tubuhnya.Eric kembali melanjutkan langkahnya, namun saat dia menyadari Alana yang belum bergerak dari tempatnya. Dia pun kembali menghentikan langkah kakinya itu. “Kau tidak akan bergerak dari tempatmu?” ucapny
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 52. Perlakuan Tidak Biasa

Saat melewati pintu masuk utama, Eric dan Alana langsung disambut oleh para pelayan di sana dan di susul oleh Erland yang berjalan di belakang mereka. Tampak kepala pengurus rumah sekaligus sekretaris pribadi dari Erian-Louis juga ikut menyambut kedatangan mereka.“Selamat datang Tuan Eric, Tuan Erland dan Nona,” sambutnya, “mari ikut dengan saya, tuan dan nyonya besar sudah menunggu Anda sekalian.” Lanjutnya.Louis pun berjalan lebih dulu membawa mereka menuju ruang keluarga dimana di sana sudah ada Erian dan Liana yang sudah menunggu mereka.Sesampainya di ruang keluarga, seperti biasa Louis akan lebih dulu menghampiri Erian dan Liana. Dia membungkuk dan mulai menyampaikan laporannya. “Tuan Besar, Tuan Erland dan Tuan Eric sudah sampai.”“Suruh mereka masuk!” titah Erian.“Baik Tuan.” Louis kembali membungkuk dan keluar dari ruang keluarga. “Silakan masuk Tuan,” ucapnya pada Erland dan Eric.Di samping Eric, Alana sudah merasa panas dingin, tubuhnya bergetar, jantungnya juga s
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 53. Ceraikan Dia!

Tubuh Alana kembali bergetar, saat melihat Erian yang memberikan tatapan penuh kemarahan kepadanya dan juga Eric.“Apa-apaan ini Eric, apa kau sedang mempermalukan martabat keluarga Carlson?!” ucap Erian dengan penuh kemarahan.“Memangnya apa yang aku lakukan? Aku hanya melayani istriku. Apakah ada yang salah?” tanya balik Eric dengan santainya.“Kau! Kau tunduk di depan seorang wanita?! Aku sudah bilang, tidak boleh ada rasa cinta. Apa kau tahu, saat ini kau sedang memperlihatkan kelemahanmu?!”“Hah.” Eric tersenyum nanar pada papanya. Memperlihatkan bagaimana tidak sopannya dia saat ini. “Aku mencintai istriku, lalu apa salahnya jika aku membahagiakannya?” ucapnya.“Eric!” suara Erian meninggi, rasanya dia ingin sekali menampar Eric atas ketidak sopanan dan juga bangkangan yang dia lakukan padanya.Alana tersentak dengan bentakan yang dilakukan oleh Erian pada Eric, dia mengeratkan pautan tangannya lalu melihat pada Eric yang sepertinya tidak terpengaruh sama sekali dengan ben
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 54. Hal yang Baru Diketahui

Pattsss!Erian menaruh dengan kasar kumpulan foto-foto itu ke atas meja makan. Tatapannya itu lurus melihat pada Alana.Ditatap seperti itu, sepertinya Alana sudah memahami situasi ini. Gadis di foto itu, sepertinya memanglah dirinya.“Apa-apaan ini Erland, bukankah gadis ini ... adalah wanita itu,” ucap Erian yang menunjuk pada Alana.Deg!Eric dan Erland terkejut dengan apa yang baru saja papanya katakan, mereka lalu mengambil satu dari beberapa lembar foto yang tergeletak di atas meja itu.“Tidak mungkin, gadis ini mana bisa dia adalah ....” ucapan Erland terhenti, saat dia melihat dengan benar gadis di foto itu, dia lalu melihat pada Alana untuk memastikannya, dan ternyata istrinya Eric ini memang sangat mirip dengan gadis yang ada di foto ini. Tidak! Lebih tepatnya, memang dialah gadis di foto ini. ‘Bagaimana ini bisa terjadi,' batin Erland yang seakan tidak memercayainya.Tak jauh berbeda dengan Erland, Eric juga terkejut saat memastikan bahwa gadis di foto ini memanglah
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 55. Jawaban Tersulit

Alana langsung tersentak, dia terkejut setengah mati saat mendengar pertanyaan Eric yang selama ini dia takutkan, Alana menatap Eric yang saat ini memandangnya dengan penuh rasa ingin tahu. Keningnya yang berkerut, matanya yang menyipit menandakan bahwa dia menunggu jawabannya dengan perasaan yang menggebu-gebu.Alana mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, apa yang harus dijawabnya saat ini, jujur ataukah tidak. Jika dia jujur, apakah Eric akan merebut Alden darinya atau jika dia tahu bahwa anaknya masih hidup apakah dia akan menyiksanya karena dia adalah anak dari wanita yang dibencinya. Lalu, jika dia tidak jujur. Mungkinkah Alden akan baik-baik saja.‘Pria ini, dia tidak mengenal rasa cinta dan kasih sayang. Jadi mana mungkin dia akan menyayangi Alden, yang dia tahu hanyalah sebuah dendam dan ambisi. Aku tidak bisa membiarkan anakku tumbuh seperti dirinya,' batinnya.“Aku tanya, apa anak yang kau kandung waktu itu, adalah anakku?” tanya Eric lagi. Dadanya saat ini sudah berdeb
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 56. Air Mata yang Jatuh Setelah Sekian Lama

Saat tiba di ruang kerjanya, dia melihat Jeff yang sudah berdiri di depan pintu ruang kerjanya.Jeff sedang menunggu Eric, untuk menanyakan keadaannya. Karena dilihat dari perilaku Eric pada Alana tadi, sepertinya ada sesuatu yang terjadi. Dan sesuatu itu berhubungan dengan tuan juga nonanya.“Tuan,” sapanya sambil membungkuk.Eric hanya terdiam, saat ini rasanya dia tidak mau untuk melakukan dan berbicara apa pun. Jujur dia ingin sendiri, dia ingin memahami semua yang terjadi ini. Dan dia juga ingin mengerti dari mana rasa tidak nyaman ini berasal.Eric tidak menghiraukan Jeff, dia malah melewatinya, lalu membuka pintu ruangannya dan masuk ke dalam.Jeff mengikuti Eric masuk ke dalam ruangannya, bukannya dia tidak mengerti apa yang tuannya inginkan saat ini. Tapi sebagai seorang sahabat, dia mengkhawatirkan sahabatnya ini. Dan dia tidak bisa pergi begitu saja, sebelum mengetahui keadaannya.Eric duduk di meja kerjanya, dia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan menutup
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 57. Kejadian Tragis

Eric mengusap kasar wajahnya, dia benci dengan perasaan ini. Saat dia menceritakan semuanya tadi, rasanya dadanya semakin sesak dan hatinya juga terus berdenyut tanpa henti. Apa yang terjadi padanya sebenarnya? Pikirnya.“Hah, bukankah ini lucu. Aku menikahinya untuk membuatnya menderita. Tapi apa ini, justru aku yang terus merasa terkejut dengan semua fakta ini. Dan akulah yang merasakan penderitaan dengan perasaan tidak nyaman yang terus menggerogoti dadaku,” ucapnya.Eric kembali mengusap wajahnya kasar, dia lalu menutupnya dengan kedua tangannya itu. Dia ingin mengusir perasaan aneh ini, tapi ketika dia mengingat ucapan Alana, perasaan itu justru semakin menjadi-jadi.***Hingga pagi menjelang, Eric tetap duduk di kursi kerjanya. Dia masih menatap langit-langit ruangannya. Tubuhnya tidak bergerak sedikit pun, yang dia lakukan hanya diam sambil terus menatap lurus langit-langit ruangannya. Ya, lagi-lagi Eric tidak tidur semalaman. Semua hal yang terjadi ini semakin membuat diri
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 58. Biarkan Aku Pergi!

“Alden!” teriak Alana tiba-tiba, di saat matanya tengah terpejam tadi. “Hah, hah, hah.” Nafas Alana memburu karena saat ini jantungnya berdetak dengan begitu kencangnya. Dia tidak tahu dan juga tidak mengerti, kenapa tiba-tiba Alden hinggap di benaknya dan membuat perasaannya menjadi khawatir. Kenapa hatinya mengatakan, bahwa Alden saat ini tidak baik-baik saja.“Apa, apa yang terjadi pada putraku,” gumamnya yang dipenuhi rasa kekhawatiran.Alana langsung berdiri, dia lalu berlari ke arah pintu kamarnya dan langsung membukanya.“Selamat pagi Nona,” sapa Annie, namun Alana tidak menggubrisnya, dia langsung keluar dari kamarnya dan berlari menuju arah tangga. Melihat itu, Annie pun menjadi kaget dan tidak mengerti kenapa nonanya seperti sedang ketakutan.“Ehh Nona, Anda mau ke mana?!” teriaknya dan langsung menyusul Alana.Alana melihat ke belakangnya, dimana Annie tengah mengejarnya. Menyadari itu, dia pun mempercepat larinya. Tampak air matanya sudah menetes, rasa khawatir di d
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 59. Rasa Khawatir yang Tidak Disadari

Eric terdiam, tubuhnya membeku. Rasanya dia tidak bisa bergerak sama sekali ketika melihat Alden yang tak berdaya. Tatapan matanya sama sekali tak teralihkan dari Alden, di saat Alden diangkat oleh salah satu petugas polisi di sana. Dia menatap wajah Alden yang benar-benar lemah, sesekali matanya itu terbuka dengan perlahan lalu tertutup lagi juga dengan perlahan.Dan ketika polisi itu hendak memasukkan Alden ke dalam ambulance, Eric pun langsung tersadar dari rasa terkejutnya dan berlari menghampiri Alden. “Tunggu!” tahannya pada polisi tersebut.Sontak, polisi itu pun langsung menghentikan langkahnya dan menoleh pada Eric. “Ada apa Pak, apa ada yang Anda perlukan? Kami harus segera membawa anak ini ke rumah sakit,” ujar polisi tersebut.“Biar, biar saya yang membawanya ke rumah sakit,” ucap Eric dengan keringat yang sudah mengelilingi keningnya.“Memangnya Anda siapanya anak ini?” tanya polisi itu.Deg!Mendengar pertanyaan itu, Eric pun kembali terdiam. Dia tidak tahu harus
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 60. Keadaan Sesungguhnya

“Tuan? Tidakkah Anda ingin menjawab pertanyaan saya?” tanya Jeff.Namun Eric masih saja terdiam, matanya masih menunjukkan keterkejutan atas apa yang baru saja Jeff katakan. Tidak bisa dia ungkiri, ucapan Jeff membuatnya berpikir dengan keras, tidak mungkin dia bisa mengkhawatirkan orang lain. Dia adalah Eric Filbert Carlson, orang yang tidak pernah diajarkan dan diberikan rasa kasih sayang. Lalu, bagaimana dia bisa mengkhawatirkan orang lain. Terlebih, dia dan Alden adalah dua orang asing.Memikirkan itu, Eric pun memalingkan wajahnya. Dia lalu menunduk, merenungi semua yang Jeff katakan dan juga yang dia pikirkan. “Kau salah Jeff, ini bukan perasaan khawatir. Ini hanya ....”“Apa Tuan? Anda mau bilang jika saat ini Anda sedang melakukan sebuah perbuatan kemanusiaan saja? Hah, tolong jangan bercanda Tuan. Memang Anda memiliki sesuatu yang seperti itu?” tanya Jeff.“Apa maksudmu?” tanya balik Eric.“Kita ini sahabat, saya sudah mengenal sejak kita masih kecil. Di dalam diri Anda,
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status