Glek! Kembali, Alana menelan salivanya karena kegugupannya. Kenapa dia merasa begitu tertekan saat ini, padahal bibi Han hanya duduk di depannya dan menatapnya saja. Tapi, kenapa hal itu membuatnya bungkam dan tidak bisa mengatakan apa pun.Alis bibi Han tampak berkerut, karena dari tadi Alana terus menerus terdiam tanpa ada sepatah kata pun yang terucap dari mulutnya. “Nona, Anda bilang ada sesuatu yang ingin Anda tanyakan pada saya, apa itu?” tanyanya.Alana kembali menarik nafasnya berusaha menenangkan dirinya. 'Aku tidak boleh mengulur waktu lagi, aku harus segera meluruskan ini, mama Liana berhak atas kasih sayang anaknya dan begitu pun dengan Eric, dia juga berhak atas kasih sayang ibunya. Karena itu, aku tidak boleh takut,' batinnya.“Itu ... bibi Han, aku ... aku ingin bertanya masalah Eri,” ujarnya.“Tuan? Ada apa dengan tuan, Nona?”Alana lalu mengangkat wajahnya, balas menatap bibi Han dengan tatapan seriusnya. “Apa kau, menyayangi Eric dengan tulus?” tanyanya kemudian
Last Updated : 2024-03-29 Read more