Beranda / Rumah Tangga / Putra Tersembunyi CEO Kejam / Bab 93. Cerita yang Berbeda

Share

Bab 93. Cerita yang Berbeda

Penulis: Pwati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-29 20:38:01

Glek! Kembali, Alana menelan salivanya karena kegugupannya. Kenapa dia merasa begitu tertekan saat ini, padahal bibi Han hanya duduk di depannya dan menatapnya saja. Tapi, kenapa hal itu membuatnya bungkam dan tidak bisa mengatakan apa pun.

Alis bibi Han tampak berkerut, karena dari tadi Alana terus menerus terdiam tanpa ada sepatah kata pun yang terucap dari mulutnya. “Nona, Anda bilang ada sesuatu yang ingin Anda tanyakan pada saya, apa itu?” tanyanya.

Alana kembali menarik nafasnya berusaha menenangkan dirinya. 'Aku tidak boleh mengulur waktu lagi, aku harus segera meluruskan ini, mama Liana berhak atas kasih sayang anaknya dan begitu pun dengan Eric, dia juga berhak atas kasih sayang ibunya. Karena itu, aku tidak boleh takut,' batinnya.

“Itu ... bibi Han, aku ... aku ingin bertanya masalah Eri,” ujarnya.

“Tuan? Ada apa dengan tuan, Nona?”

Alana lalu mengangkat wajahnya, balas menatap bibi Han dengan tatapan seriusnya. “Apa kau, menyayangi Eric dengan tulus?” tanyanya kemudian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 94. Nasihat dari Seorang Sahabat

    Alana masih duduk di taman itu, padahal saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 siang. Tapi, sepertinya dia tak ingin beranjak dari sana. Matahari saat ini sudah terbit semakin tinggi dan menyorot dengan begitu panasnya. Tapi dia tetap duduk di sana, layaknya tak merasakan sengatan dari sinar ultraviolet itu.Alana menutup wajahnya dengan kedua tangannya, jawaban yang diberikan bibi Han benar-benar membuatnya tidak bisa berpikir dengan baik. Dia terus bertanya-tanya, kenapa hal yang dikatakan bibi Han dan mama Liana itu berbeda, lalu siapa di antara mereka yang berkata jujur.“Nona, hari sudah semakin terik. Lebih baik Anda masuk ke dalam,” ucap Annie.“Tidak Annie, aku masih ingin di sini. Lebih baik kau masuk saja, biarkan aku sendiri,” jawabnya.“Tapi Nona ....”“Annie, apa kau membantah?” ucapnya dengan dingin.“Tidak Nona, maafkan saya,” jawabnya. Annie pun langsung membungkuk, dan pergi sesuai dengan perintah dari Alana.Setelah kepergian Annie, Alana kembali menutup

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 95. Apa Kau Menghindariku?

    “Alden,” panggil Eric dan membuat Alden langsung mengalihkan perhatiannya padanya. Tampak dia langsung turun dari pangkuan Alana dan berlari menghampiri Eric yang sebenarnya tengah berjalan menghampirinya. “Papa,” panggilnya seraya terus berlari.Eric lalu berjongkok dan menyambut pelukan Alden padanya.Alden memeluk erat Eric dengan kedua tangan mungilnya, dan Eric juga membalas pelukan Alden dengan sama eratnya.“Papa baru pulang?” tanyanya seraya mengendurkan pelukannya dan menatap Eric.“Iya, dan kau. Apa yang sedang kau lakukan?” tanyanya balik.“Alden sedang membaca buku dongeng bersama mama,” jawabnya.‘Buku dongeng, memangnya dia sudah lancar membaca? Di usianya yang baru menginjak 5 tahun, mungkin bacaannya masih akan tersendat-sendat. Kecuali dia memang menuruni kecerdasanku. Mungkin tidak akan aneh jika dia sudah lancar membaca di usianya yang masih sekecil ini,' batinnya. “Memangnya kau sudah bisa membaca?” tanyanya kemudian.“Tentu saja Pa, mama sudah mengajarkan A

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 96. Sebuah Janji

    Ucapan Eric itu kembali membuat detak jantung Alana bereaksi dengan cepat. Dengan posisi yang masih memunggungi Eric, Alana pun berusaha keras untuk mendapatkan jawaban apa yang seharusnya dia berikan.Di belakangnya, tampak Eric yang mengerutkan alisnya menunggu jawaban apa yang akan Alana katakan padanya. Beberapa saat kemudian, kerutan di kening itu mulai menghilang saat dia melihat Alana yang mulai menggerakkan kepalanya untuk menoleh padanya.“Bukankah, kau sedang marah besar padaku. Kupikir kau tidak mau melihatku, karena itulah aku berusaha menyembunyikan wajahku darimu,” jawabnya.Eric terdiam, setelah mendengar jawaban yang diberikan Alana padanya. Memang benar, karena ucapan Alana tadi pagi padanya, dia menjadi sangat marah. Tapi, sebenarnya dia sudah sedikit melupakan hal itu. Dan juga, biasanya Alana tidak pernah sampai seperti ini bahkan ketika dirinya menghinanya atau ayahnya. Tapi, kenapa hanya dengan bentakan dan marahan seperti itu, dia jadi menghindar seperti ini.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 97. Sikap yang Tidak Seperti Biasanya

    Alden dan Eric membuka mata mereka secara bersamaan, mereka lalu menguap secara bersamaan dan mereka juga mengucek-ngucek mata mereka dengan bersamaan, apa yang mereka lakukan saat ini persis suatu hal yang seperti sudah mereka rencanakan bersama, padahal hal itu terjadi karena naluriah mereka tanpa adanya perjanjian terlebih dahulu.“Good morning my two boys,” ucap Alana yang saat ini sudah berdiri di sisi ranjang Eric.“Good morning Ma,” jawab Alden.Berbeda dengan Alden yang membalas sapaan Alana. Eric justru terbengong dengan apa yang baru saja didengarnya. ‘Apa katanya, my two boys?’ batinnya.Cup! Cup! Alana mencium pipi kanan Eric dan juga pipi kanan Alden setelahnya. Tentu saja hal itu semakin mengejutkan Eric yang memang saat itu sedang memikirkan ucapan Alana. “A-apa yang kau lakukan?” tanyanya dengan refleks seraya memegangi bagian pipinya yang tadi Alana cium.Melihat itu, Alana pun hanya mengedipkan matanya berkali-kali karena ikut terkejut juga dengan suara Eric yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 98. Mama Adalah Orang yang Berharga

    Alana lalu berbalik, hendak masuk kembali ke dalam mansion. Namun, saat kedua matanya itu melihat wajah bibi Han, dia pun mengurungkan niatnya dan malah terus menatap bibi Han yang saat ini tengah sibuk memberikan arahan pada para pelayan.“Aku tidak akan membiarkan orang lain melukaimu lagi Eric, sudah cukup. Sekarang, hanya akan ada kebahagiaan yang menghampirimu. Tidak ada lagi raut lelah yang akan terlukis di wajahmu, tidak akan ada lagi lingkaran hitam di sekitar matamu dan tidak akan ada lagi mimpi buruk yang terus menghantuimu. Aku akan mengusir semua itu dari hidupmu Eric,” ucapnya lagi, seraya menatap tajam pada bibi Han.***Sementara itu, di tempat lain.Tampak Eric, Alden dan juga Jeff yang berada di dalam mobil untuk menuju sekolahan Alden. Suasana di sana saat ini begitu tenangnya. Karena belum ada seorang pun yang membuka pembicaraan. Namun, tiba-tiba Alden terus melihat ke sana kemari seperti sedang mencari seseorang.“Siapa yang sedang kau cari, Alden?” tanya Eri

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 99. Mengantar Makan Siang

    Waktu sudah menunjukkan pukul 11.15. siang. Saat ini Alana tengah sibuk di dapur, mempersiapkan makanan yang akan dibawakannya ke kantor Eric. Tampak dia begitu sibuknya memasukkan makanan hasil masakannya sendiri itu ke dalam kotak bekal.Di sampingnya berdiri 3 koki, yang sebenarnya bertugas memasak di sana. Raut wajah mereka menunjukkan kepanikan dan kekhawatiran karena telah lancang membiarkan nyonya rumah ini memasak sendiri makanannya.“Sudah Nona, biar kami yang teruskan. Anda sudah memasaknya dari tadi, jadi biar kami yang merapikannya,” ucap kepala koki di sana.“Tidak papa Paman, ini sebentar lagi selesai kok,” jawabnya. Tak! Bunyi penutup bekal itu saat Alana menaruhnya dan merapatkannya pada kotak bekal yang sudah ia isi makanan. “Lihat, sudah selesai, kan?” ucapnya dengan tersenyum.Alana terus melihat kotak bekal yang sudah disiapkannya itu. Dia merasa sangat senang, karena ini adalah makanan pertamanya yang dia masak sendiri untuk Eric. Dia hanya berharap, Eric akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 100. Cemburu?

    “Ehh, sekretaris Jeff!” panggil Alana yang merasa bingung dengan Jeff yang tiba-tiba berlari keluar padahal tadi dia terlihat sanat antusias untuk mencoba masakannya. “Ada apa dengannya, diterkam harimau? Memangnya di sini ada harimau?” gumamnya bingung.Alana kembali menoleh pada Eric yang masih duduk dengan santainya. “Hmm, bisakah kau bangun dan pindah ke sofa. Ayo istirahat, dan makan dulu,” ucapnya dengan lembut.Eric masih tetap bergeming, saat ini dia hanya fokus menatap Alana yang dia pikir berperilaku semakin aneh. Namun kemudian, Eric pun berdiri. Dia lalu melangkahkan kakinya mendekati Alana yang masih berdiri di dekat sofa.Alana tersenyum, karena sepertinya Eric akan menuruti perkataannya untuk duduk di sofa dan makan. Namun rupanya, hal itu tidak seperti yang dibayangkannya. Bukannya duduk dengan tenang di sofa, Eric malah mendekati dirinya dan menatapnya dengan penuh ketajaman.“Kenapa kau bersikap aneh seperti ini sejak pagi? Apa rencanamu sebenarnya? Kau pikir aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 101. Sebuah Perhatian

    Sekarang, hanya tersisa Eric dan Alana yang berada di dalam ruangan. Setelah kejadian tadi, kenapa rasanya suasananya menjadi canggung. Eric yang awalnya bilang tidak mau memakan makannya, namun tiba-tiba ingin memakannya. Hal itu membuat Alana tidak bisa mengerti kemauan Eric yang sebenarnya. Karena Eric yang tiba-tiba berubah pikiran dan membingungkannya.“Hmm, jadi kau ingin memakannya?” tanya Alana dengan hati-hati.Dengan melihat ke arah lain, Eric pun menjawab pertanyaan Alana. “Ya tidak ada pilihan lain, kau sudah membuat dan membawanya kemari. Karena itu aku harus memakannya.”“Benarkah?” tanya Alana dengan senang. “Kalau begitu ayo duduklah. Aku akan menyiapkannya.”Tanpa izin dari Eric, Alana memegang tangannya dan menariknya untuk duduk di sofa. “Duduklah!” ucapnya.Eric pun menurut, dia lalu duduk di sofa dan melihat Alana yang duduk di sampingnya.Alana saat ini tengah sibuk membuka kotak bekal itu satu persatu dan menyiapkannya untuk Eric. “Ini sendoknya, sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02

Bab terbaru

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 124. Aku Terlambat Menyadarinya, Aku Mencintaimu Istriku (END)

    "A-ada apa? Sudah kubilang kan untuk jangan banyak bicara, istirahatlah!”“Da-dadaku sakit,” ucap Alana dengan begitu lemahnya.Dada Eric kembali berdebar dengan begitu kerasnya, saat mendengar apa yang Alana katakan. “A-aku akan memanggil dokter, dokter akan memeriksamu dan menyembuhkannya.” Dia kembali berbalik, dan hendak melangkah pergi. Namun, langkahnya itu kembali terhenti saat dia merasakan tangan Alana yang menahannya.Sontak, Eric pun kembali berbalik dan melihat pada Alana. Tampak Alana yang menggeleng, berusaha mencegah Eric agar tetap di sisinya. “Tidak usah, jangan panggil dokter. Tetaplah di sisiku, aku merasa waktuku tidak lama lagi, aku tidak bisa menahannya,” ucapnya.“A-apa yang kau katakan, kenapa kau mengatakan hal itu Alana. Tolong jangan membuatku takut!” ucap Eric.“Eric, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?” tanyanya.“Katakanlah, apa pun yang kau inginkan. Aku akan mengabulkannya, aku pasti mengabulkannya,” jawabnya.“Tersenyumlah, aku ingin melihatmu

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 123. Akhirnya Tersadar

    Eric terpaku, melihat keadaan Alana saat ini. Ruangan itu begitu sunyi, hanya terdengar suara alat monitor yang mengukur detak jantung Alana saat ini. Tangannya yang bergetar itu lalu terangkat, menyentuh dahi Alana yang basah karena keringat. “Istriku, Alana,” ucapnya, “apa kau mendengarku? Aku memanggilmu istriku, bukankah kau selalu memintaku untuk memanggilmu seperti itu? Karena itu bangunlah, dan dengarkan hal itu sepuasmu. Aku akan mengucapkannya berkali-kali sampai kau puas. Aku akan selalu pamit padamu ketika aku akan berangkat ke mana pun dan mengecup keningmu. Jadi kumohon, bangunlah. Bangunlah.” Air mata Eric terus mengalir. Dia lalu membungkuk, menempelkan keningnya pada kening Alana, hingga air matanya itu mengenai kening Alana.Tanpa Eric sadari, jari telunjuk Alana bergerak. Matanya yang tertutup itu juga mulai bergerak-gerak, menunjukkan bahwa Alana akan segera sadar. “A-aku ingin me-mendengarnya la-lagi,” ucapnya dengan suara lemah.Deg!Eric terperanjat ketika

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 122. Ini Semua Salahku!

    Eric saat ini sudah berada kembali di rumah sakit. Dia masih berada di dalam mobilnya, menunduk menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Matanya terus terbuka dan sesaat kemudian air mata pun jatuh membasahi telapak tangannya.Jeff menoleh ke belakang, melihat keadaan Eric yang benar-benar kacau. “Tuan,” panggilnya dengan lirih.Eric masih bergeming, dia masih menunduk dengan wajahnya yang masih tertutup kedua tangannya. Entah kenapa, saat ini perasaannya begitu takut, dadanya berdebar dengan begitu keras, hatinya juga terasa begitu sakit. Dia juga enggan untuk turun dari mobil dan kembali kepada Alana. Kenapa tubuhnya begitu bergetar, seakan ingin memberitahu keadaan yang saat ini sebenarnya sedang terjadi.“Jeff, aku merasa takut,” ucapnya seraya membuka kedua tangannya dan memperlihatkan wajahnya yang saat ini sudah dipenuhi dengan air mata.Jeff tersentak melihat itu. Ini sungguh pertama kalinya dia melihat tuannya yang menangis sampai seperti ini. “Tuan, apakah Anda baik-baik

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 121. Aku Tidak Akan Memaafkan Kalian

    Eric masuk ke dalam mobilnya, tampak dia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jasnya dan menghubungi seseorang. “Jeff, apa kau sudah menemukan pelakunya?” tanyanya.“Tuan, pelakunya sudah melarikan diri. Ini adalah pembunuhan berencana, jadi sepertinya mereka sudah menyiapkannya dengan baik. Dan sepertinya orang yang merencanakan ini bukan orang sembarangan,” jawab Jeff dari seberang telepon.“Tidak papa, tidak usah kau lanjutkan. Sekarang kau pergilah ke kediaman Carlson. Karena aku juga akan ke sana.”“Baik Tuan,” jawab Jeff. Dan setelah itu sambungan telepon pun terputus. Eric langsung menyalakan mesin mobilnya dan bergerak melaju meninggalkan area rumah sakit.Di perjalanan menuju kediaman Carlson, Eric mencengkeram erat kemudi mobilnya, menunjukkan kemarahannya saat ini yang begitu besar. Terlebih, dia tidak menyangkanya sama sekali, bahwa papa dan juga kakaknya akan tega membunuhnya. Baiklah, dia memang mengakui bahwa hubungannya dengan keluarganya memang tidak baik. Tapi,

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 120. Apakah Mereka Pelakunya?

    Eric membelokkan mobilnya, memasuki pintu gerbang rumah sakit. Dia lalu memarkirkan mobilnya dan langsung keluar dari sana. Dengan cepat Eric membuka pintu mobil bagian belakangnya dan menggendong Alana masuk ke dalam rumah sakit dengan diikuti oleh Silvia dan juga yang lainnya.“Dokter! Dokter!” teriak Eric seraya melihat ke sana kemari mencari keberadaan dokter untuk menangani Alana. Dia terus berjalan, dengan Alana yang berada di gendongannya dan mulutnya tak henti-hentinya memanggil dokter. Air matanya sudah semakin deras menetes, tubuhnya juga sudah bergetar dengan sangat hebatnya.Setelah berkali-kali memanggil nama dokter dengan suara kerasnya. Tampak dari kejauhan terlihat beberapa perawat dan juga seorang dokter yang datang menghampirinya. “Ada apa, Pak?” tanya dokter itu dengan raut wajah seriusnya.“I-istriku, to-tolong selamatkan istriku, di-dia tertembak,” jawab Eric dengan terbata-bata.“Kalau begitu kita harus langsung mengoperasinya untuk mengeluarkan peluru itu.

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 119. Aku Sudah Menepati Janjiku

    Alana meminta pada Ronald untuk menghentikan mobilnya di saat dia melihat Eric yang sedang berdiri sembari memegang ponsel di telinganya. “Mama tunggu di sini. Biar aku yang menemui Eric,” ucapnya.Liana pun mengangguk, dia memegang tangan Alana terlebih dulu sebelum Alana keluar dari mobil. “Terima kasih sayang, terima kasih karena sudah mau menolong Eric,” ucapnya.Alana membalas pegangan tangan Liana itu dengan lembut. Dia lalu menggelengkan kepalanya seraya tersenyum. “Ini sudah tugasku sebagai istri Ma, aku harus melindungi suamiku,” jawabnya. Alana pun lalu turun dari mobil, dia berjalan hendak menghampiri Eric. Di sisi jalan yang lain. Terlihat Silvia dan Christ yang sedang berada di dalam mobil mereka. Silvia membuka kaca mobilnya, dan melihat jalanan yang sedikit sepi saat ini. “Sayang, bukankah itu Alana?” ucapnya pada Christ.Deg! Christ langsung menghentikan mobilnya sesaat setelah mendengar nama Alana yang terlontar dari mulut Silvia. Dia lalu menoleh pada sesosok wa

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 118. Sepertinya Aku Berhasil Menyelamatkanmu

    Liana terus berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, tampak dia menggigiti kuku jarinya karena perasaan takut dan panik yang saat ini dia rasakan. “Bagaimana aku harus memberitahu Alana tentang masalah ini, aku harus segera memberitahunya sebelum semuanya terlambat,” gumamnya.Tubuh Liana bergetar saat mengingat kembali obrolan antara suami dan putranya. Air matanya kembali menetes, dia masih merasa tidak percaya bahwa suaminya dan Erland akan merencanakan hal sekejam ini kepada Eric.“Aku harus pergi ke rumah Eric sekarang, tapi aku harus memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu mengenai kepergianku. Aku harus berhati-hati atau semuanya akan gagal,” gumamnya lagi.***Eric’s MansionSaat ini Alana tengah duduk di ruang keluarga seorang diri. Dia sedang melukis wajah Eric yang ada di ingatannya. Sudah lama dia tidak melukis, rasanya tangannya ini begitu tegang. Tapi entah kenapa, hari ini rasanya dia sangat ingin sekali melukis, dan wajah yang ingin dia lukis adalah Eric

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 117. Rasa Bahagia Alden

    Alana menaruh kembali gelas itu di nakas yang ada di samping tempat tidur, dia lalu berjalan memutari tempat tidur dan naik ke atas ranjang. Alana menarik selimutnya, dan membaringkan tubuhnya dengan posisi miring menghadap pada Eric. Dia kembali tersenyum, memperhatikan Eric yang sudah menutup matanya.Eric yang sebenarnya memang belum sepenuhnya tertidur itu merasa risi dengan apa yang Alana lakukan saat ini, dia tahu bahwa Alana terus menatapnya tanpa mau memalingkan wajahnya itu darinya. Dengan terpaksa dia pun membuka kembali matanya dan melihat Alana yang tersenyum padanya.“Apa kau hanya akan melihatku?” tanyanya.“Iya, biarkan aku melihatmu sampai aku puas. Kau sangat tampan Eric, aku suka melihat wajahmu,” jawab Alana dengan beraninya.Psshhh! Seketika wajah Eric kembali memerah, sesaat setelah mendengar apa yang Alana katakan. 'Wajahku memanas lagi, kenapa aku merasa wanita ini semakin berani menggodaku,' batinnya.“Kemarikan tanganmu,” pinta Alana.“Kenapa?” tanya Eri

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 116. Aku Berjanji Padamu

    “Aku ada satu rencana, dan sepertinya hanya rencana ini yang harus kita lakukan. Jika Papa mengizinkannya, maka aku akan langsung melakukannya,” ucap Erland.“Apa itu?” tanya Erian lagi.“Membunuhnya,” jawab Erland dengan raut wajah dingin.Tidak ada raut keterkejutan atau pun marah dari wajah Erian setelah mendengar rencana dari Erland, justru dia lebih terlihat memikirkan rencana yang Erland lontarkan itu.“Hanya itu satu-satunya cara Pa, jika kita ingin menghentikan pergerakan Eric untuk menghancurkan Carlson Group, jalan satu-satunya adalah dengan menyingkirkannya. Maka semuanya akan kembali seperti semula,” ujar Erland yang mencoba meyakinkan papanya agar mengizinkannya untuk melakukan rencana itu.Tampak Erian yang kembali melihat pada Erland, dia lalu menepuk bahu Erland dengan senyum yang tersungging di bibirnya. “Kamu memang putraku Erland, sifatmu benar-benar sama denganku. Baiklah, lakukan rencana itu. Aku mengandalkanmu,” ucapnya kemudian, yang memberikan persetujuan

DMCA.com Protection Status