Beranda / Pernikahan / Wedding Chaos / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab Wedding Chaos: Bab 91 - Bab 100

148 Bab

91. Space

Selepas Meira pamit untuk pulang, Salsabila dan Nayla juga menyusul untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Sepanjang perjalanan pulang, Salsabila dan Nayla tidak saling bicara, mereka hanya terpenjara dalam diam. Salsabila merasa Nayla juga sibuk seperti dirinya merangkai setiap penjelasan Meira barusan dan menjadikannya sebuah keputusan dalam pernikahannya. Jujur, ada celah dalam hati Salsabila yang gembira dan lega mengetahui bahwa hubungan Alan dan Meira tidak seperti dalam bayangannya. Tetapi masih ada perasaan kecewa karena Alan tidak mempercayai dirinya untuk berbagi beban menyimpan sebuah rahasia Meira, toh Salsabila juga tidak akan pernah membocorkannya kepada siapapun. Bukankah suami dan istri itu harus saling terbuka? Lalu kenapa Alan tidak melakukannya, apa Alan sama sekali tidak mempercayai Salsabila? Bagaimana jika suatu saat nanti masalah ini akan kembali terulang, karena kurangnya rasa percaya antar pasangan?"Kamu sudah mengambil keputusan?" t
Baca selengkapnya

92. Bertahan atau Melepaskan?

Kehidupan Salsabila kembali pada porosnya. Semua berjalan seperti biasa. Kesibukan kerja, morning sickness, mengidam hal-hal yang baru, dan segala rutinitas itu. Termasuk rasa hampa yang setiap waktu dirasakan oleh Salsabila. Semua sama semenjak Alan memutuskan mengiyakan permintaan cerai Salsabila dan pergi dari rumah. Dulu, Alan mengatakan akan sesekali akan pulang untuk mencicil mengambil barang atau sekedar menjenguknya. Namun, pada kenyataannya, Alan tidak pernah melakukan hal itu. Sama sekali tidak pernah.Sebenarnya Salsabila sedikit khawatir kalau benar Alan akan muncul lagi di hadapannya. Salsabila khawatir Alan akan mengetahui rasa rindu yang selama ini ia sembunyikan. Setelah nyaris satu bulan pergi dari rumah, Salsabila masih bertahan. Ini adalah akhir yang hatinya inginkan bukan? Semua berjalan sama persis dengan yang Salsabila inginkan. Salsabila tentu saja sudah pernah membayangkan akan merasakan kehilangan, hanya saja tidak sebesar ini. Salsabila j
Baca selengkapnya

93. Demi Kebahagiaan Salsabila

Setelah menyelesaikan sarapan bersama dan pembahasan keduanya telah usai, Alexa pamit pulang karena harus ke kantor. Setelah kepergian wanita itu, semua kata-kata Alexa masih Salsabila renungi, termasuk soal kebahagiannya. Bukankah berpisah dengan Alan adalah hal yang bisa membuat Salsabila bahagia? Ya, Salsabila rasa begitu. Salsabila memang selalu ragu akan hal itu, tetapi Salsabila juga masih selalu menginginkannya. Sudah cukup semua kesabaran, tenaga, dan waktu yang Salsabila berikan untuk Alan.Salsabila kemudian mengusap perut yang sudah membuncit sembari menaiki tangga, hendak menuju kamar. Tetapi entah kenapa langkah kaki Salsabila malah belok ke kamar Alan. Salsabila masuk dan menemukan kamar itu masih sama seperti saat terakhir memasuki kamar itu, tepatnya tadi malam. Semenjak Alan pergi dari rumah ini, Salsabila memang sering datang ke kamar ini. Duduk di atas tempat tidurnya selama beberapa menit sembari membayangkan Alan yang berwara-wiri di sini. Alan akan meb
Baca selengkapnya

94. Pentingnya Sebuah Kepercayaan

“Kamu berhenti menyelidiki karena Salsabila tidak suka, menyetujui perceraian karena tidak ingin Salsabila menderita, tidak menolak mutasi ke Malang karena tidak ingin Ayah dan Bunda menekan Salsabila soal perceraian kalian. Poros hidup kamu memang hanya Salsabila saja. Sayang semua akan berakhir.”Perkataan Alexa memang benar, semuanya hanya tentang Salsabila. Apapun yang Alan lakukan semua itu hanya untuk Salsabila. Alan akan melakukan segala cara agar Salsabila itu bahagia, dan mengesampingkan kebahagiaannya sendiri. Karena dengan Salsabila bahagia, Alan juga ikut bahagia. Ya, sesimple itu, semua hanya untuk Salsabila dan calon anaknya.Alan memaksakan diri untuk tersenyum kecil. “Semua berubah dengan cepat, Al. Soal mutasi ini, aku memang setuju asalkan Ayah dan Bunda tidak memaksa Salsa mempertahankan pernikahan hanya karena ego orang tua. Aku ingin Salsa bahagia.”“Pasti berat,” gumam Alexa.Alan mengangguk pelan. “Aku harus menanggung konse
Baca selengkapnya

95. Pulanglah, Mas!

“Kamu tidak mempercayaiku untuk ikut menyimpan rahasia itu?”Pertanyaan Salsabila itu seketika menohok hati Alan. Dalam sebuah pernikahan, penting adanya saling kepercayaan antar pasangan. Sedangkan dalam hubungan Alan dan Salsabila, saling percaya itu jelaslah tidak ada. Dengan Alan menyembunyikan rahasia itu sudah menandakan kalau Alan sama sekali tidak percaya pada Salsabila. Jadi, apa yang perlu dipertahankan, kalau rasa percaya saja sudah tidak ada?Alan hanya bisa mendesah pasrah. “Aku hanya menjaga komitmenku dan tutup mulut dari siapapun itu. Aku berniat memberitahu semuanya saat Devano sudah mendapat pendonor dan sembuh kembali tanpa diketahui oleh Rian. Aku juga tidak setuju kalau Devano dipisahkan dari ibunya yang sudah bersamanya sebelum anak itu lahir dan membesarkannya tanpa bantuan dari Rian. Dan aku sama sekali juga tidak setuju dengan Rian yang akan tiba-tiba datang dan memisahkan ibu dan anak itu. Tetapi belum sempat aku mengatakannya, kita sudah
Baca selengkapnya

96. Kesempatan Kedua

“Aku tidak suka kamu berbohong! Aku tidak suka ada wanita lain selain aku di hidup kamu, Mas. Aku tidak suka dan tidak mau bercerai dari kamu!”Astaga, kenapa Salsabila berubah menggemaskan sekali?"Iya, Sa. Aku yang salah. Memang benar kata Bunda aku egois dan belum dewasa karena keputusan yang aku buat. Aku memang pantas kamu benci untuk semua perlakuanku." Tangan Alan kembali bergerak menyentuh pipi Salsabila, mengusap air mata itu yang masih deras menetes membasahi pipi mulusnya.Salsabila menyentuh tangan Alan yang masih berada di pipinya, balas menyentuhnya dan menggenggamnya dengan erat. "Aku mau memberi kesempatan kedua untuk kita. Hanya kita. Kesempatan terakhir buat kamu, Mas. Kalau semua kamu sia-siakan, aku tidak tahu apalagi yang aku miliki," ucap Salsabila dengan tegas dan penuh keyakinan. Salsabila kemudian mengusap air matanya sendiri dengan pelan, sementara Alan hanya bisa menjadi pengamat. Tanpa bisa ditahan, air mata Alan juga
Baca selengkapnya

97. I Love You!

Malam hari ini, tidak ada yang lebih membahagiakan karena Alan dan Salsabila kembali satu kamar, akan kembali tidur di atas ranjang yang sama. Karena buru-buru pulang dari kantor untuk menemui Salsabila, Alan belum menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Sehingga baru sekarang Alan menyelesaikannya, dan Alan memilih mengerjakan pekerjaannya itu di sofa, sengaja keluar kamar agar Salsabila bisa beristirahat dengan tenang tanpa gangguannya. Mungkin setelah pekerjaannya selesai, baru Alan akan menyusul dan tidur disamping istrinya setelah sekian lama.Namun, kehadiran Salabila membuat Alan menghentikan pekerjaannya dan meletakkan laptop yang berada di pangkuannya. "Kenapa belum tidur?" tanya Alan sambil melirik jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.Salsabila menggeleng. "Aku haus," ucap Salsabila sambil berusaha melangkah menuju dapur.Alan dengan cepat mencegat langkah Salsabila dan memintanya untuk duduk di sofa. "Aku ambilkan!
Baca selengkapnya

98. Promise

Alan pernah membaca di suatu tempat, entahlah ia lupa di mana, yang katanya bahwa rasa syukur seharusnya dilakukan juga kepada hal-hal yang kecil. Sangat muda mensyukuri hal-hal besar seperti pencapaian karir, kekayaan, mobil baru, atau sebagainya. Tetapi bagaimana dengan hal kecil? Seperti oksigen yang gratis diberikan. Pada umat manusia, air di rumah yang masih bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga, atau barang yang masih bisa berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Ah, kenapa Alan menjadi sok bijaksana seperti ini? Mungkin karena ini efek Alan terjaga di pagi hari di sisi Salsabila. Dan ya, terbangun di sisi orang yang kita cintai, adalah salah satu hal sederhana yang akan Alan syukuri setiap hari mulai hari ini. Ini bukti bahwa Tuhan masih menyayanginya, Tuhan ternyata menyentuh hati Salsabila di saat yang tepat sehingga mereka berdua tidak jadi berpisah.Alan menoleh ke sampingnya, ke tempat di mana Salsabila masih terlelap, nafasnya teratur, dan ke
Baca selengkapnya

99. Bahagia Bersamamu

Setelah menjelaskan mengenai keputusannya dan Alan kepada orang tua mereka, hati Salsabila terasa lega. Terutama setelah mereka mendapatkan maaf dari kedua orang tuanya karena sudah membuat mereka kecewa dan bersedih. Rasa senang itu begitu membuncah dalam hati Salsabila, seperti melepas sesuatu yang mengganjal dalam hati.Hanya saja, ada hal yang tidak sesuai dengan perkiraan. Salsabila kira setelah dirinya sudah berbaikan dengan Alan, Ayah Dirgantara akan membatalkan hukuman untuk Alan untuk mutasinya ke Malang. Dengan alasan untuk memantau hubungan mereka dan menjaga Salsabila di usia kehamilannya yang makin menua, Alan memang tidak jadi dimutasi ke Malang tetapi ditempatkan di Surabaya untuk beberapa bulan ke depan. Berapa bulan lamanya, masih belum mereka ketahui.Ini adalah pertama kalinya Salsabila dan Alan akan tinggal bersama kedua orang tuanya. Kalau boleh jujur, Salsabila merasa sedikit kikuk. Tetapi sisi positifnya, Salsabila merasa tenang karena dia ti
Baca selengkapnya

100. Happy Ending

Malam ini, Alan dan Salsabila terus membicarakan perihal tentang anak mereka yang tiga bulan lagi akan lahir, kehamilan Salsabila sekarang sudah memasuki enam bulan, tetapi perutnya sudah sangat besar seperti hamil sembilan bulan."Ah iya," seru Alan tiba-tiba sambil merogoh dan mengeluarkan handphone dari dalam kantong celananya. "Lihat deh. Tadi saat kena macet, aku iseng membuat draft imajinasi mengenai anak kita."Alan kemudian menunjukkan layar ponselnya pada Salsabila. Alan menuliskan ciri fisik dan karakter yang diinginkan untuk anak mereka."Anak kita 'kan laki-laki ya, jadi anak itu harus setampan diriku," ujar Alan dengan tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi. "Dan tentu saja sebaik diriku." Alan kembali melanjutkan kenarsisannya yang begitu heboh."Mines playboy-nya, Mas."Alan seketika tercekat mendengar kalimat yang disematkan oleh Salsabila untuknya. "Hmm …."Salsabila sedikit merasa bersalah. "Yee … jangan ma
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status