Home / Romansa / Pelayan Perawan Milik Tuan Muda / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Pelayan Perawan Milik Tuan Muda : Chapter 21 - Chapter 30

81 Chapters

Bab 21

Semilir angin sore menerpa lembut permukaan wajah Naya yang saat ini tengah duduk di sebuah kursi panjang yang berada di taman belakang mansion. Rambut panjang wanita itu berayun-ayun begitu indah mengikuti hembusan angin.Manik coklatnya menatap lurus ke arah bunga-bunga yang bermekaran dengan indahnya. Semenjak tinggal di mansion Naya lebih suka menghabiskan waktunya di taman. "Nona ingin makan sesuatu? Dari tadi siang Nona belum makan apapun."Naya yang tampak melamun dengan sorot mata yang menampilkan kekosongan kini mendongak menatap Merry di hadapannya. Ia menggeleng lemah menolak tawaran pelayan yang selalu menemaninya. Semenjak mendengar Argio akan bertunangan membuat perasaan Naya memburuk. Entahlah, ia tidak memiliki perasaan apapun pada pria itu, namun hatinya sakit dengan kabar yang ia dengar. Naya menghela napas panjang."Menurut Bibi apa aku terlihat sangat menyedihkan? Setelah semuanya terjadi aku merasa sudah tidak memiliki tujuan hidup lagi."Semenjak kejadian naas y
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

Bab 22

"Kamu sedang hamil dan seharusnya tidak mengonsumsi buah nanas yang membahayakan kandungan!" bentak Argio menatap penuh kemarahan."Apa kamu sengaja melakukan ini semua?" tudingnya. Naya dengan cepat menggelengkan kepalanya, membantah tuduhan pria itu padanya. "Merry!" Teriakan Argio menggelegar memanggil pelayan yang ia tugaskan menjaga Naya. Suara keras Argio membuat Caesa dan Chelsea yang ada di lantai bawah tampak terkejut. Kedua wanita itu saling pandang dan setelahnya bangkit dari sofa lalu menyusul ke lantai atas. Mereka penasaran apa yang terjadi sampai Argio berteriak cukup keras. "Ada apa Tuan memanggil saya?" Merry berjalan tergopoh-gopoh ketika Argio memanggilnya. Pelayan itu melirik Naya yang tampak cemas bercampur takut di hadapan Argio. Tidak lama Caesa dan Chelsea memasuki kamar tersebut. "Ada apa Argio? Kenapa teriak-teriak?" tanya Caesa menghampiri putranya dengan raut wajah penasaran. Argio tak menghiraukan ucapan sang bunda, tatapan matanya lurus ke arah Merry
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

Bab 23

Argio bersandar pada body mobil sambil menyesap rokok yang terapit diantara jari tengah dan telunjuknya. Asap rokok yang berembus membuat Naya menutup hidungnya. Ia mendongak menatap Argio yang berdiri di samping. Pria itu menatap lurus ke arah jalanan yang dilewati para pengendara. Tiba-tiba saja Argio menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang minim oleh rumah penduduk ataupun bangunan-bangunan seperti ruko. Pria itu melirik Naya di sampingnya. "Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Argio menyadari tatapan Naya. "Kapan kita pulang? Kenapa kita ke tempat seperti ini?" Naya menatap sekitar yang tampak sepi, hanya ada beberapa pengendara yang lewat dan satu lampu jalan yang menerangi tempat mereka berdua berdiri sekarang. "Tunggu sebentar. Lebih baik makan belanjaan yang kamu beli tadi," titah Argio memerintah. Naya menatap ke dalam mobil yang terdapat satu kantong besar belanjaan berisi makanan ringan dan snack. Bukan Naya yang membeli belanjaan sebanyak itu melainkan Argio. Pr
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Bab 24

Naya terbangun dari tidurnya dengan wajah yang berseri-seri. Tidur wanita itu tampak sangat nyenyak semalam. Ia menapakkan kedua kakinya ke lantai marmer yang terasa dingin di telapak kaki. Namun, baru hendak bangkit Naya tertegun sejenak, ia baru ingat tadi malam ia tertidur di mobil karna rasa kantuk yang tak tertahankan. Tapi sekarang ia sudah berada di dalam kamar. Siapa yang membawanya ke kamar dan membaringkan di kasur?"Nona Naya?" Suara Merry membuat lamunan Naya buyar. Wanita yang mengenakan dress bermotif bunga itu tersenyum hangat pada pelayan tersebut."Ada apa, Bi?" tanya Naya ketika Merry menghampirinya."Hanya ingin menyampaikan perintah Tuan Argio untuk menyuruh Nona Naya segera bersiap-siap untuk ikut pergi bersama. Tapi sebelumnya Nona sarapan terlebih dahulu."Merry melangkah mendekati meja lalu meletakkan nampan berisi susu hangat dan roti panggang di sana."Memangnya Tuan Argio ingin mengajak ke mana?" Naya kembali bertanya."Kalau tidak salah untuk ikut menemani
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Bab 25

Setelah satu jam berada di butik, akhirnya Chelsea mendapatkan gaun yang ia inginkan. Seharusnya hari ini merupakan hari yang sangat menyenangkan bagi Chelsea apalagi beberapa hari lagi pertunangannya dengan Argio akan berlangsung. Tapi, dengan kehadiran Naya di tengah-tengah mereka berdua membuat Chelsea merasa Naya sebagai ancaman yang nyata apalagi melihat sikap yang Argio tujukan pada wanita tersebut sangat berbeda. Menyebalkan!Niatnya yang ia memberikan pelajaran pada Naya malah berakhir membuat ia meradang karna emosi dan cemburu."Argio, bagaimana kita restoran dulu? Aku sangat lapar," adu Chelsea sambil memeluk lengan Argio manja.Naya yang berjalan dibelakang keduanya hanya memperhatikan interaksi antara Argio dan Chelsea. Jujur, ia merasa tidak nyaman berada di tengah-tengah keduanya. Namun, ia merasakan gelenyar aneh dalam hatinya ketika melihat Chelsea memeluk dan bermanja pada Argio."Ya sudah, kita makan di restoran sebrang jalan," balas Argio menatap restoran yang bers
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Bab 26

Naya mengkerutkan keningnya ketika mendapati paper bag di atas meja kamarnya. Ia meletakkan handuk yang baru saja ia gunakan ke kasur lalu mengambil paper bag tersebut. Tanpa ragu Naya melihat isi dalam paper bag itu, seingatnya ini bukan miliknya. Mata Naya melebar ketika mendapati gaun berwarna biru yang sempat mencuri perhatiannya di butik kemarin."Aku tidak membeli gaun ini, kenapa tiba-tiba sudah ada di sini?" monolognya bertanya-tanya. Naya diselimuti keheranan dengan apa yang ia dapatkan, namun satu nama seseorang muncul dalam kepalanya. "Apa dia yang membelinya untukku?" Setelah bergumam seperti itu Naya bergegas keluar dari kamar sambil membawa paper bag di tangannya. Wanita itu mengetuk-ngetuk pintu kamar yang bersampingan dengan kamarnya. Tak lama pintu kamar itu terbuka dan menampilkan sosok Argio yang sudah rapi dengan pakaian formalnya dan aroma maskulin yang beraroma lembut. "Ada apa?" tanya Argio datar. Mata pria itu melirik paper bag yang Naya bawa. "Apakah Tuan
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Bab 27

Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba. Mansion yang menjadi kediaman Argio, begitu ramai di datangi oleh para tamu undangan yang hadir. Ruang tamu menjadi tempat acara pertunangan berlangsung. Beberapa menit lagi acara tukar cincin akan segera dilakukan dengan di saksikan banyak pasang mata. Ruang tamu di mansion itu dihias sedemikian rupa dan kini terlihat sangat elegan dan mewah. Tamu-tamu yang hadir kebanyakan dari rekan bisnis dan orang-orang penting. Dari pihak keluarga Argio maupun Chelsea sepakat hanya mengundang puluhan orang saja. Seorang wanita yang mengenakan gaun biru tua dengan rambut diikat satu menatap ke lantai bawah, di mana semua orang tengah berkumpul. Guratan wajahnya tidak ada kebahagiaan di sana kecuali hanya kemurungan. Naya meremas kuat sisi balkon yang ada dalam mansion itu. Setelah kejadian beberapa hari lalu, ia maupun Argio tak pernah bicara. Lebih tepatnya Argio yang mendiamkannya. Pria itu selalu menghindar setiap berpapasan seolah enggan bersitatap
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Bab 28

Tubuh Naya menggigil kedinginan di tambah udara malam yang terasa menusuk ke pori-pori. Dengan tatapan sayunya ia menatap sekitar di mana semua orang menatap ke arahnya. Sadar dengan arah pandang Naya, Argio menyembunyikan wajah Naya dalam pelukannya lalu mengangkat tubuh wanita itu dalam gendongan. Naya mengalungkan kedua tangannya dengan erat di batang leher Argio yang kokoh. Menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Argio."Argio, sebaiknya kamu ganti pakaianmu. Biar Aldo yang mengantar Naya ke kamar," ucap Caesa mendekat pada sang putra. Argio menggeleng."Tidak perlu, biar aku yang mengantar Naya ke kamar."Tanpa menunggu balasan dari Caesa, Argio melangkahkan tungkai panjangnya meninggalkan kolam renang yang begitu banyak orang di sana. Argio mendekap erat tubuh Naya dalam gendongan dengan perasaan yang hanya Argio sendiri tahu. Kedua tangan Chelsea terkepal kuat hingga kukunya memutih. Rahangnya mengeras dengan sorot mata yang menajam. Kebencian semakin kuat tertanam dalam dada
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Bab 29

Setelah acara pertunangan selesai dan ruang utama dalam mansion sudah dibersihkan. Semua penghuni mansion segera ke kamar masing-masing untuk mengistirahatkan diri yang kelelahan. Saat semua orang sudah tertidur lelap. Seorang pria masuk ke dalam kamar yang terdapat seorang wanita tertidur nyenyak di sana. Manik hitam pekat itu melangkah mendekati ranjang yang di tempati Naya. Argio memandangi Naya dan setelahnya ikut membaringkan tubuhnya di samping wanita yang tengah mengandung anaknya tersebut. "Eugh ..." Naya tampak melenguh ketika tubuhnya di tarik Argio ke dalam dekapannya. Pria itu mengusap-usap pucuk kepala Naya dengan lembut membuat Naya merasa nyaman dan semakin menyusupkan dirinya dalam dekapan hangat Argio. •• Keduanya tidur saling berpelukan. Tertidur amat nyenyak dengan kehangatan tubuh masing-masing yang membuat semakin nyaman. Argio mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya dalam kamar tersebut. Rembesan cahaya matahari membuat Argio terjaga dari tidur ny
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Bab 30

"Nona Naya jangan pergi dari sini!" Merry menghampiri Naya setelah mendengar permintaan Chelsea.Chelsea menatap kesal pada pelayan tersebut. Ia mendorong bahu Merry kasar, membuat wanita berusia 45 tahunan itu mundur selangkah."Tidak usah ikut campur! Kamu hanya pelayan di sini. Asal kamu tahu, keluarga Argio sangat berharap dengan pernikahan kami berdua. Bila pernikahan ini sampai gagal maka orang yang akan disalahkan dalam masalah ini adalah Naya!" ucap Chelsea begitu ketus.Naya terdiam mendengar kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Chelsea."Tapi Nona Chelsea tidak sepatutnya meminta Nona Naya pergi dari mansion ini karna Nona Naya sedang hami_" Merry langsung membekap mulutnya ketika ia hampir keceplosan.Mata Naya langsung melotot dengan ucapan Merry yang hampir membongkar kehamilannya. Kening Chelsea mengernyit dengan kalimat terpotong Merry."Maksudmu apa? Memangnya Naya kenapa?" Chelsea mulai mendesak dengan mata menyipit."Tidak ada apa-apa." Kali ini Naya yang menyahut.
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more
PREV
123456
...
9
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status