Home / Rumah Tangga / Setelah Kau Mendua / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Setelah Kau Mendua: Chapter 61 - Chapter 70

121 Chapters

Pelakor Kelas Atas

“Saya punya teman yang….” Belum sempat Irwan melanjutkan, terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah mereka.“Ternyata perusahaan hanya menggaji orang-orang yang kerjanya ngerumpi. Pantas saja kalau keuangan perusahaan menjadi defisit! Bara harus tahu kerja anak buahnya!” Suara Firda terdengar mengejek dan tatapan mata sinis melihat ketiga orang itu secara bergantian.Ketiga orang itu kaget, terutama Aira.“Maaf, Bu, saya hanya mau menanyakan tentang pekerjaan saja. Pak Bara sedang keluar, Bu, tidak ada di ruangannya.” Irwan berkata dengan tenang.“Saya mau bicara dengan Aira!” Suara Firda terdengar menakutkan di telinga Aira. Aira kaget, bukannya ia takut dengan Firda. Tapi posisinya sekarang ada di kantor, dan Firda punya kekuasaan. Beda kalau berada di luar.“Ngapain kamu melihat saya seperti itu! Memangnya kamu ada masalah dengan saya! Atau Aira sudah menceritakan yang jelek-jelek tentang saya!” kata Firda sambil menatap tajam ke arah Vani. “Enggak ada apa-apa, Bu.” Vani
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Tamu Tak Tau Diri

“Ehem!” Vani berdehem, membuat ketiga orang tadi sangat terkejut. Wajah mereka pucat pasi.“Kalau nggak tahu masalahnya, jangan menyebarkan cerita bohong. Timbulnya fitnah itu.” Vani berkata dengan kesal.“Kamu itu temannya, makanya kamu membela,” cibir salah satu diantara tiga orang itu.“Maaf, aku nggak ikut-ikutan.” Perempuan yang memakai pakaian warna navi mencoba menjelaskan.“Iya, aku tahu kok, Irma. Kamu tadi sempat mengingatkan mereka berdua. Tapi memang mereka berdua ratu ghibah, wajar kalau senang dengan berita yang belum jelas. Jadi mereka berdua ada kerjaan.” Vani mantap wajah mereka berdua.“Halah, sok suci kamu Van. Biasanya juga suka dengan gosip.”“Masalahnya yang kamu bicarakan tadi tidak benar, Sinta?” Vani membela diri.“Aku dengar dari Weni, katanya Aira itu mencoba menggoda Pak Bara.” Sinta mencoba membela diri.“Kamu tahu dari mana, Weni?” tanya Vani.“Tadi Bu Firda marah-marah, bukankah kamu tadi juga tahu?” Weni menjelaskan.“Enggak marah-marah, hanya berbicara
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

Tidak Baik

“Ada tamu kok malah ditinggal, nggak punya sopan sama sekali.” Dewi berteriak dengan suara yang keras. Aira berhenti sejenak, sebenarnya ia emosi, tapi tetap berusaha tersenyum dan berbicara.“Ada tamu kok mau mengusir tuan rumah. Nggak malu, Ma?” Ucapan Aira terdengar mengejek di telinga Dewi membuat Dewi menjadi emosi. Ia pun langsung berteriak sambil menunjuk-nunjuk muka Aira.“Apa kamu bilang? Ini rumah Alan, Mama berhak untuk mengusirmu. Kamu itu hanya numpang hidup dan jadi beban Alan.”Aira langsung menatap tajam ke arah mertuanya. Emosinya sudah di ubun-ubun. Mereka berdua sudah dikuasai oleh emosi.“Ma, lebih baik Mama pulang saja! Apa perlu aku teriak-teriak biar tetangga berdatangan?” tantang Aira.“Oh, kamu sudah berani melawan Mama ya?” Dewi langsung berkacak pinggang, Trisa malah asyik merekam kejadian ini.“Kenapa nggak berani? Mama sudah sangat kelewatan. Mama tidak berhak atas rumah ini. Kenapa sih yang ada dipikiran Mama hanya harta saja? Harta tidak dibawa mati!”
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

Gosip

“Ehem!” Aira dan Alan menoleh ke arah datangnya suara itu. Mereka pun terkejut melihat siapa yang datang.“Pak Bara?” Aira berkata dengan pelan.“Maaf, urusan pribadi selesaikan di rumah, jangan di kantor.” Suara Bara terdengar tenang tanpa ekspresi, walaupun dalam hati ia sangat marah. Kalau tidak ingat akan wibawanya, sudah ia lampiaskan kemarahannya pada Alan. “Maaf, Pak.” Aira menjawab dengan pelan. Ia membalikkan badan karena akan masuk ke dalam kantor. Belum sempat ia melangkah, tangannya sudah ditarik oleh Alan.“Dek, masih banyak yang harus kita bicarakan.” Alan berkata dengan penuh harap.“Lepaskan tanganku, Mas.” Aira berkata dengan tegas.“Tolonglah, Dek.” Suara Alan terdengar seperti orang yang putus asa“Nanti aku kabari lagi. Sekarang aku mau kerja.” Alan pun melepaskan tangan Aira.Ia sangat kecewa dengan penolakan Aira. Alan pun pergi dan sempat menganggukkan kepala pada Bara. Bara hanya diam saja. Aira segera berjalan masuk. Bara berusaha mendekati Aira dan berjalan
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

Memprovokasi

“Boleh bergabung?” tanya seseorang yang baru datang Alan dan Aira menoleh ke arah sumber suara. Betapa terkejutnya mereka melihat siapa yang datang dan meminta untuk bergabung.“Firda.” Aira hanya menggumam dalam hati.“Aduh, ngapain sih Firda datang disaat yang tidak tepat,” umpat Alan dalam hati. Ia bingung dengan situasi ini. Ia ingin menyelesaikan masalah dengan Aira malah muncul Firda yang ia yakin akan membuat suasana menjadi keruh.Tanpa menunggu jawaban dari kedua orang itu, Firda langsung duduk di sebelah Alan.“Apa kabar Aira?” tanya Firda sambil tersenyum sinis pada Aira.“Alhamdulillah, kabar baik.” Aira berusaha untuk tersenyum.“Kamu terlihat lebih fresh dan bahagia.”“Terima kasih untuk pujiannya.” Aira menjawab dengan bijak, lagi-lagi ia pun tersenyum.Alan hanya terdiam, ia mulai merasa tidak enak. Takut jika kedua perempuan ini akan bertengkar disini.“Masih bekerja di perusahaan suamiku?” tanya Firda lagi.“Masih.”“Masih mencari muka di depan suamiku?” sindir Fird
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Omong Kosong

“Siapa yang bercerai?” Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang datang. Tentu saja mengagetkan Hendrawan dan Firda.“Siapa yang mau bercerai? Papa atau Firda?”“Bukan Papa, Ma.” Hendrawan meyakinkan sang istri, Linda. Ia kaget ketika tahu istrinya tiba-tiba pulang. Karena tadi pamit mau ke rumah Sandra dan menginap disana. Sandra itu adik Firda yang belum lama melahirkan.“Siapa? Firda? Kenapa?” Linda tampak kebingungan, karena selama ini ia memang tidak tahu cerita tentang perselingkuhan Firda. Firda hanya terdiam.“Firda ceritakan pada mamamu, ia tidak tahu sama sekali.” Hendrawan meminta Firda yang menjelaskannya. Firda menarik nafas panjang dan kemudian menceritakan perlahan.“Firda mau bercerai dengan Bara, Ma.”“Kenapa?” Linda sangat syok mendengar kata-kata Firda.“Sudah tidak ada kecocokan diantara kami, sering terjadi kesalahpahaman dan akhirnya selalu bertengkar.”Hendrawan menghela nafas mendengar cerita Firda yang penuh kebohongan.“Memangnya tidak bisa dibicarakan lagi?
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Jangan Ikut Campur

Bara mengayunkan tangannya ke arah Alan, membuat Alan sangat syok, ia menutup matanya.Bugh! Alan terdiam, ia tidak merasakan apa-apa, ia membuka matanya perlahan. “Kamu pikir saya akan memukulmu? Kamu salah, saya tidak mau mengotori tangan untuk membuatmu babak belur.” Bara tertawa mengejek. Bara sudah tidak menyebut Alan dengan sebutan anda, tapi kamu. “Apa yang kamu inginkan dari Firda? Apa kamu ingin menikahinya? Seberapa hebat ia di ranjang hingga membuatmu tergila-gila? Bukankah kamu merindukan goyangannya?”“Jangan sembarangan bicara.” Akhirnya Alan mengeluarkan suara.“Haha kamu pikir aku tidak tahu apa yang kamu lakukan dengan Firda? Aku punya uang, bisa membayar orang untuk mengamati gerak-gerik kalian. Bahkan bisa membuatmu babak belur ketika keluar dari apartemen kami.”Alan membelalakkan matanya, ia sudah menduga kalau yang membuatnya babak belur itu orang suruhan Bara.“Semua bukti sudah ada ditanganku. Dalam sedetik aku bisa membuat hancur, karir, keluarga dan masa d
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

Hampir Ketahuan

“Lihat Gita, siapa yang datang,” bisik Firda.“Mana?” Gita mau menoleh ke arah mata Firda memandang.“Jangan menoleh, dia ada jauh di belakangmu.”“Siapa sih? Bikin penasaran saja.”“Derry.” Firda tersenyum, tapi kemudian senyumnya menghilang.“O ya?” Gita tersenyum sumringah, ia pun menoleh ke arah belakang.Senyum Gita langsung menghilang seperti senyum Firda tadi. Jantungnya berdetak dengan kencang, ia pun segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. Matanya berkaca-kaca.“Sialan, ngapain dia kesini dengan perempuan itu sih?” umpat Gita dengan pelan.“Wajar dong dia pergi dengan istri dan anak-anaknya. Sudah kamu biasa saja, jangan terlalu kelihatan kalau kamu cemburu.”Firda dan Gita pun pura-pura asyik dengan ponselnya. Derry yang dari kejauhan melihat mereka berdua, berusaha mengajak istrinya untuk mencari jalan lain. Jangan sampai melewati Firda dan Gita.Gita melirik ke arah Derry, bertepatan dengan Derry yang melirik ke arah Gita. Kedua orang itu saling melempar senyum.Kela
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

Membuntuti Aira

Tok tok! Jendela kaca mobil Firda diketuk orang dari luar. Firda dan Gita saling berpandangan. Perlahan mereka berdua melihat ke arah jendela, mereka semakin syok.Tok tok!Firda membuka jendela kaca mobilnya.“Ada apa? Kamu sengaja membuntutiku ya?” Firda berkata dengan kesal.“Tentu saja! Kamu itu istriku, wajar kalau aku khawatir denganmu.” Bara berkata dengan lembut dan tampak tersenyum manis.“Kamu kenapa Gita? Kok melihatku seperti itu? Jangan-jangan kamu menyukaiku ya? Kamu kan senangnya dengan suami orang.” Bara mengejek Gita yang tampak pucat.“Kamu jangan ikut campur urusanku.” Gita tampak emosi.“Sabar Gita sayang? Ternyata kamu kalau sedang marah cantik juga ya? Apakah kamu juga garang di ranjang seperti temanmu itu?” Bara menunjuk ke arah Firda, ia memang sengaja membuat emosi dan mental Gita jatuh.“Bara, jangan sembarangan bicara kamu! Kamu sudah menghina Gita!” teriak Firda.“Sesama pelakor memang harus saling membela,” ejek Bara.Tiba-tiba Bara berteriak memanggil ora
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

Jangan Serakah

“Jangan-jangan Aira jadi istri simpanan bosnya.” Trisa berkata dengan wajah yang serius.“Jangan sembarangan bicara kamu.” Dwita tidak setuju dengan ucapan Trisa.“Iya Trisa, jangan bicara sembarangan. Timbulnya nanti fitnah,” kata Gunawan.“Lho kok Mbak Dwita sekarang membela Aira sih?” tanya Trisa.Dwita langsung gelagapan.“Bukan membela, hanya berbicara fakta saja. Kita tidak boleh berburuk sangka,” kilah Dwita.“Apa betul itu Dwita? Kamu sekarang membela Aira ya?” selidik Dewi.“Nggak membela, Ma. Hanya berbicara apa adanya.”“Mungkin karena nasib Mbak Dwita sama dengan Aira. Sama-sama diselingkuhi, hihi.” Trisa tertawa.Brak! Dwita menggebrak meja, membuat semua orang tampak terkejut.“Apa-apaan kamu Dwita!” teriak Dewi.“Memang aku dan Mbak Aira senasib karena sama-sama diselingkuhi. Aku yang diselingkuhi tunangan saja sampai sakit dan masuk rumah sakit. Sedangkan Mbak Aira, diselingkuhi suami, di KDRT, tapi masih tetap sehat. Dia itu perempuan kuat dan hebat.” Dwita berkata de
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status