Semua Bab Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku: Bab 351 - Bab 360

466 Bab

Keinginan Fabian

“Enggak. Kami sedang membicarakan Alif. Bener kan, Mbak?” jawab Luna.Widuri yang duduk di sebelah Luna langsung mengangguk, mengiyakan pernyataan Luna. Widuri juga menoleh ke arah Ivan untuk menyakinkan pria tersebut.“Iya, bener, Van. Alif mau ulang tahun minggu depan dan kebetulan kedatanganku ke sini sekalian mengundang kalian. Itu pun kalau kalian tidak sibuk.”“Aku gak sibuk. Aku usahakan datang kali ini.” Ivan malah antusias menjawab ucapan Widuri.Widuri tampak serba salah dan melihat Luna dengan sudut matanya. Luna menangkap kegelisahan Widuri dan dia memakluminya lewat isyarat mata.“Eng … ngomong-ngomong Alif paling suka dikado apa, nih. Aku pengen memastikan supaya gak salah memberi hadiah nantinya.” Ivan malah ikut duduk tak jauh dari mereka. Tentu saja kehadiran Ivan malah membuat Widuri dan Luna kikuk.“Dia suka semua hadiah yang diberi siapa saja, kok. Kamu tidak pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-27
Baca selengkapnya

Ada Apa dengan Luna?

“Hamil?” kata Luna balik bertanya.Fabian tersenyum sambil menganggukkan kepala. Fabian sangat berharap apa yang baru saja diucapkannya menjadi kenyataan. Sementara Luna hanya tersenyum meringis. Ia tidak mau membuat harapan suaminya meredup.“Iya, nanti coba aku pakai test pack. Siapa tahu ucapanmu tadi benar.”Fabian manggut-manggut. Pria tampan bermata sipit itu mencondongkan tubuhnya ke arah Luna seakan hendak memeluk istrinya. Luna tahu dan malah mengubah posisi tubuhnya mendekat ke arah Fabian.“Kamu menginginkan sesuatu? Mungkin mengulang yang tadi malam lagi?” goda Luna.Fabian terkekeh sambil menjentik gemas hidung Luna.“Katanya kamu pusing, kenapa malah menawariku begitu?”Luna tersenyum mendekatkan wajahnya ke arah Fabian sambil mengalungkan tangannya ke bahu Fabian.“Pusingku langsung hilang kalau melihat kamu,” desis Luna sambil mulai mengecup bibir Fabian.Fabian mengulum senyum membalas perlakuan istrinya dengan senang hati. Dia pikir sikap Luna akan berubah usai melih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-29
Baca selengkapnya

Berita Bahagia dari Luna

“NINA!! Kamu apain Luna?” tiba-tiba Ivan berseru.Nina terkejut melihat ke arah Ivan yang berjalan menghampirinya. Selama ini Ivan belum tahu kalau hubungan Fabian dan Nina hanya sandiwara saja. Pantas saja dia terlihat kesal saat melihat Nina kali ini.“Aku gak ngapa-ngapain. Luna tiba-tiba pingsan. Ayo, bantu aku, Van!!”Ivan berdecak kemudian berjalan mendekat dan membantu Nina membopong Luna. Mereka langsung membawa Luna ke ruang IGD. Ada beberapa suster yang sudah membantu Luna dan kini terlihat seorang dokter sedang memeriksanya.“Awas saja kalau sampai kenapa-napa. Aku akan nuntut kamu duluan!!” ancam Ivan.Nina melotot melihat ke arah Ivan.“Jangan ngaco kamu, Van. Aku gak bersalah dalam hal ini. Bisa jadi Luna memang sudah sakit sejak tadi hanya tidak mengatakannya. Lagipula saat bertemu di ruang prakteknya dia sudah terlihat pucat.”Ivan terdiam, sibuk mengolah udara sambil mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

Bahagia yang Tersimpan

“Iya, Mbak. Aku hamil,” jawab Luna.Widuri langsung tersenyum sambil menarik Luna masuk dalam pelukannya. Dua wanita cantik itu saling berpelukan membagi kebahagiaan.“Apa Fabian tahu tentang hal ini?” Widuri mengurai pelukan dan bertanya ke Luna.Luna tersenyum sambil menggelengkan kepala.“Belum. Dia belum tahu. Fabian … “ Kemudian Luna menceritakan apa yang Fabian katakan tadi pagi saat melihat keadaannya.Widuri hanya menganggukkan kepala berulang sambil mengulum senyum. Dia senang mendengar kabar bahagia ini. Entah mengapa setiap mendengar kabar kehamilan, ingatan Widuri selalu kembali saat dia sedang hamil anak pertama dulu. Lalu tanpa diminta semua kenangan yang menorehkan luka kembali terlintas.Widuri menghela napas panjang sambil menghalau kenangan sedih saat awal menikah dengan Emran dulu. Kini dia sudah bahagia dan berharap Luna juga mendapatkan kebahagiaan sama seperti dirinya.&
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-31
Baca selengkapnya

Mengikhlaskan atau Menggoda

“Fabian, ada apa?” tanya Luna.Luna terkejut saat melihat Fabian masuk ke dalam kamar dengan tergesa dan menatap Luna penuh amarah. Fabian hanya diam melajukan kursi rodanya mendekat ke arah Luna, kemudian terdiam lama.Luna yang sedang duduk di tepi kasur hanya diam melihat ulah Fabian. Banyak hal yang membuat Fabian bersikap aneh seperti kali ini dan Luna tidak mau memikirkan satu pun alasannya.“Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, Luna.” Fabian bersuara dan terdengar sangat lembut berbanding terbalik dengan mata kecilnya yang melebar seakan sedang marah.Luna tampak bingung dan menatap Fabian penuh tanya. Fabian menarik napas berulang sambil mengulurkan tangan menyentuh tangan Luna.“Ivan baru bilang kalau kamu pingsan saat di rumah sakit tadi. Ada apa? Kamu sakit?”Luna menghela napas lega saat mendengar pertanyaan Fabian. Ia pikir suaminya akan marah, tapi nyatanya tidak. Luna tersenyum sam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-01
Baca selengkapnya

Balas Jasa yang Menguntungkan

“Sayang … orang ini yang menuduhku menabrak. Padahal jelas-jelas dia yang memotong jalan di depanku,” urai Nina.Ia berkata seperti itu ke Ivan dengan nada lembut mendayu. Ivan hanya diam menatap Nina dengan bingung. Nina mengabaikan reaksi bingung Ivan dan kembali bersuara.“Kita panggil polisi saja jika dia tidak mau tanggung jawab. Bukankah Papa masih berdinas di Polda sampai sekarang.”Lagi-lagi Ivan terlihat bingung dengan ucapan Nina. Berulang kali Nina memberi isyarat ke Ivan lewat matanya. Sepertinya Nina tidak mau sandiwaranya ketahuan oleh pria yang beradu mulut dengannya tadi. Ivan melihat isyarat Nina dan menganggukkan kepala dengan cepat.“Iya, iya, benar. Papa masih tugas di sana. Sekarang terserah Anda mau bertanggung jawab atau saya membawanya ke pihak berwajib.”Kini Ivan malah ikut-ikutan bersandiwara dengan Nina. Nina mengulum senyum sambil menyikut siku Ivan. Ivan hanya diam dan pura-pu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-02
Baca selengkapnya

Cara Terbaik Mencintaimu

“Kamu sedang meminta orang sekarat yang mau mati menjadi pacarmu? Kamu gak salah?” ucap Ivan.Nina tersenyum menggelengkan kepala sambil menatap Ivan dengan tajam.“Setidaknya ada yang menemani di saat-saat terakhirmu, kan.”Ivan terdiam, menyipitkan mata melihat ke arah Nina. Dulu saat Tante Ana mengenalkannya dengan Nina, Ivan tidak tertarik sama sekali. Ia pikir Nina orang yang membosankan dan sedikit kaku. Dia tidak menduga kalau Nina seasyik ini. Bahkan sifatnya berbeda dengan Luna.“Malah bengong? Udah, terima saja tawaranku. Jarang ada orang yang mau pacaran dengan orang sekarat kayak kamu.”Ivan tersenyum sekilas sambil menggelengkan kepala. Kemudian Ivan teringat dengan ulah Nina dengan Fabian. Ivan masih beranggapan jika ada sesuatu antara Nina dan Fabian. Dia tidak ingin gara-gara Nina, Luna jadi sedih.“Oke, baik. Janji kamu akan menjauhi Fabian dan tidak mengusik pernikahan mereka?”Nina tersenyum mengulurkan jari kelingkingnya kemudian menautkan ke jari Ivan. Ivan hanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-03
Baca selengkapnya

Berjumpa dengan Masa Lalu

“Usia kandungannya memang sudah jalan 10 minggu dan berkembang dengan semestinya,” ucap Dokter Risna.Dia adalah dokter kandungan yang memeriksa Luna kali ini. Fabian langsung tersenyum sambil menggenggam tangan Luna. Sesekali mereka melihat ke arah monitor, memperhatikan gerakan si Jabang Bayi yang masih sebesar biji kacang.“Saya akan memberi vitamin dan obat penguat kandungan serta pereda mual pusingnya.”Dokter Risna meneruskan kalimatnya sambil berjalan menuju kursi kerja. Luna tersenyum sambil menoleh ke arah Fabian. Ada seorang suster yang membantu Luna bersiap kali ini. Selang beberapa saat mereka sudah keluar dari ruang periksa.Ivan yang menunggu dengan gelisah langsung berhambur menyambut mereka.“Gimana? Apa si Kecil baik-baik saja? Gak ada masalah?” Ivan bertanya dengan khawatir.Luna yang mendorong kursi roda Fabian hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Iya, semua baik-ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-04
Baca selengkapnya

Keributan di Pesta Alif

“Tante Karin,” cicit Luna lirih.Wanita paruh baya yang tak lain Tante Karin memang sengaja datang menghadiri ulang tahun Alif kali ini. Luna tidak menduga akan bertemu dengan Tante Karin di sini. Ia selalu serba salah jika bertemu wanita paruh baya tersebut.“Baguslah kalau kamu masih ingat siapa aku. Itu artinya kamu masih ingat dosa yang dilakukan ibumu padaku!!!” Kembali Tante Karin bersuara dan terdengar lebih sinis dari tadi.Luna hanya diam, mengatupkan rapat bibirnya sambil menundukkan kepala. Luna tahu, jika masih ada benci yang tumbuh di dada Tante Karin. Ibunya memang bersalah saat itu. Ibunya yang menjadi orang ketiga di rumah tangga Tante Karin dan Pak Wongso. Hingga akhirnya Pak Wongso lebih memilih ibunya dari pada Tante Karin.Mereka bercerai saat Mawar masih SD kalau tidak salah. Sejak saat itu, Tante Karin membatasi hubungan dua putrinya dengan ayah kandungnya. Bahkan Mawar selalu sembunyi-sembunyi jika menemui ayahnya saat itu.P
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-06
Baca selengkapnya

Berdamai dengan Masa Lalu

“APA!!! Kamu pelaku poliandri?” seru Tante Karin.Jelas saja Tante Karin terkejut saat mendengar jawaban dari Fabian dan Ivan yang berbarengan tadi. Luna hanya diam sambil meringis melihat ulah Ivan dan Fabian. Dia bingung ingin berterima kasih atau mau marah.Sementara Emran hanya menghela napas panjang sambil berulang menepuk jidatnya. Widuri yang berdiri di sampingnya hanya menggelengkan kepala melihat ulah konyol tiga pria di depannya ini.“Jadi ibumu pelakor dan kamu poliandri?” Tante Karin kembali bersuara.“HAH!!! Poliandri itu apaan?” Ivan tanpa sadar spontan menyahut.Emran mendelik ke arahnya. Ia sedang kesal dan bertambah jengkel dengan sikap Ivan yang konyol. Fabian yang duduk di kursi roda tampak berulang berdecak sambil menyenggol tangan Ivan. Ivan melihat reaksi Fabian.“Ada apa? Aku bener-bener gak tahu poliandri itu apa. Yang aku tahu itu poligami.”Emran kini berdecak melirik dengan kesal ke arah Ivan.“Udah, Van. Kamu diem aja. Jangan ngomong dulu!!”Ivan malah kesal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3435363738
...
47
DMCA.com Protection Status