“Dokter Luna, lebih baik Dokter menunggu di luar saja,” pinta seorang perawat.Luna menoleh, matanya menyalang dengan wajah merah padam dia menatap tajam ke arah perawat tersebut. Bahkan kini terdengar bunyi gemelatuk yang keluar dari mulutnya karena sibuk menahan amarah.“Suster tahu siapa yang berada di dalam sana? Itu suami saya. Suami saya. Jadi apa menurut Suster, saya akan mau menunggu di luar?”Perawat itu terdiam, menatap Luna sambil menganggukkan kepala berulang.“Iya, saya tahu, Dok. Saya hanya minta Dokter sabar. Biarkan Dokter Fendi bekerja dengan tenang di dalam sana.”Luna membisu, dia menyadari ucapan perawat di depannya. Dia memang sempat histeris tadi bahkan sampai memukul kaca jendela tempatnya menyaksikan Fabian di dalam sana. Luna menarik napas panjang sambil menganggukkan kepala.“Iya. Saya minta maaf. Saya akan tenang kali ini.”Perlahan Luna menjauh dari jendela ka
Last Updated : 2024-08-22 Read more