“Eng ... aku tidak kenal nomornya. Sepertinya salah sambung,” jawab Luna.Ia gegas memasukkan ponselnya ke dalam tas. Sementara Fabian hanya manggut-manggut. Namun, tak lama ponsel Luna kembali berdering. Luna membisu, matanya melihat ke dalam tas dan Fabian sekali lagi menoleh ke arahnya.“Angkat saja, Lun!! Siapa tahu penting,” pinta Fabian.Luna mengangguk, mengambil ponsel di dalam tas kemudian sudah menekan tombol hijau di sana.“Hallo ... ,” sapa Luna dengan gugup.“Astaga, Sayang. Lama sekali angkat teleponnya. Kamu sedang sibuk, ada pasien?” cercah Ivan di seberang sana.“Ehmm ... maaf, Pak. Prakteknya sudah selesai, kalau Bapak tidak keberatan bisa mendaftar besok pagi.” Luna malah menjawab seperti itu, tentu saja jawaban Luna membuat Ivan bingung. Ivan menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala.“Apa kamu sedang bersama Fabian sehingga berkata seperti
Last Updated : 2024-07-02 Read more