All Chapters of Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku: Chapter 201 - Chapter 210

466 Chapters

Bertemu Rival

“Kok tumben jam segini sudah pulang, Mas,” sapa Nilam.Hari itu usai dari rumah sakit, Dandy langsung memutuskan pulang ke rumah. Dia tidak bisa konsentrasi bekerja dan memilih pulang saja.“Iya, aku sedang tidak enak badan, Sayang.” Dandy malah mencipta alibi pulang cepatnya kali ini.Nilam tampak terkejut, melihat ke arah Dandy dengan khawatir kemudian berjalan mendekat dan menempelkan tangannya di dahi Dandy.“Gak panas. Apa kamu kecapekan?”Dengan lesu, Dandy mengangguk. Nilam tersenyum melihat ulahnya, lalu menepuk gemas pipi Dandy. Dandy tersenyum meringis, membuka tangan dan menarik Nilam dalam pelukannya. Nilam terkekeh melihat ulah Dandy.“Aku baru tahu kamu bisa manja kalau sedang sakit.”Dandy hanya tersenyum dan menyembunyikan kepalanya di perut Nilam. Kali ini posisi Nilam memang berdiri di depan Dandy yang sedang duduk. Pelan, Nilam membelai lembut rambut Dandy. Dandy terdi
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

Hati yang Luluh

“NILAM!!!” seru Seline.Sontak Nilam menoleh dan langsung tersenyum melihat ke arah Seline. Sementara Dandy, yang tadinya hendak pergi malah bergeming di posisinya. Seline hanya diam dan melihat ke arah Dandy sekilas, tapi Dandy buru-buru memalingkan wajah.Nilam terdiam sesaat. Dia merasakan keanehan dengan sikap suaminya kali ini. Dua orang ini tidak seperti dua orang teman, melainkan seperti dua orang musuh. Nilam menyenggol sikut Dandy dan membuat Dandy menoleh ke arahnya.“Kok diem aja, Mas. Dia ‘kan temanmu,” ujar Nilam.Dandy tersadar jika sikapnya kali ini membuat Nilam curiga dan Dandy tidak ingin membiarkan hal itu terjadi. Dandy tersenyum sambil menundukkan kepala menyapa Seline dan Seline melakukan hal yang sama membalas Dandy.“Ayo, masuk!!” ucapan Seline membuyarkan ketegangan mereka.Terpaksa Dandy ikut masuk ke dalam ruangan. Nilam berjalan lebih dulu dan langsung menghampiri David ya
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

Kebohongan Pertama Dandy

“Ayo masuk!! Aku antar ke rumah sakit!!” seru Dandy.Seline terkejut dan mematung di tempatnya. Telinganya tidak salah dengar, hanya saja logikanya yang masih belum menerima kalau Dandy akan mengatakan hal itu.“Buruan!! Kamu gak pengen terlambat, kan!!” Dandy kembali menginterupsi.Seline tersenyum, mengangguk dengan cepat kemudian masuk ke dalam mobil Dandy. Dandy segera menjalankan mobil begitu Seline sudah memasang seat belt-nya.“Terima kasih, Dandy. Maaf, aku sudah merepotkanmu.”Seline berbasa basi mengucapkan terima kasih. Sementara Dandy hanya diam dan terus fokus menatap lalu lintas di depannya. Untuk beberapa saat mereka hening tanpa bersuara.Seline sudah bersiap hendak turun saat mobil Dandy tiba di rumah sakit. Ia tidak mau merepotkan Dandy. Pria itu sudah menolaknya, jadi dia tidak mau mengemis untuk meminta Dandy menerimanya. Namun, Dandy malah mengarahkan mobilnya ke parkiran dan ikut turu
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

Permintaan Seline

“Telepon dari kantor?” tanya Seline.Dandy baru saja masuk ke ruang rawat inap David, usai menerima panggilan dari Nilam. Dia tidak tahu kalau Nilam baru saja dari sana. Dandy tersenyum dan mengangguk menjawab pertanyaan Seline. Sepertinya dia tidak ingin mengatakan kalau Nilam yang meneleponnya. Kemudian matanya melirik ke arah David yang terbaring di brankar.“Apa dia sudah tidur?” Dandy malah mengalihkan topik pembicaraan.Seline mengangguk sambil melihat ke arah David sekilas. Dandy hanya diam dan memilih duduk di sofa. Seline mengikuti, duduk tidak jauh darinya.“Kata dokter, dia sudah boleh pulang. Lusa aku akan membawanya berlibur sebentar. Dia pasti bosan sudah hampir satu bulan berada di rumah sakit.”Seline menjelaskan dan Dandy hanya mendengarnya sambil berulang menganggukkan kepala.“Hubungi aku kalau kamu butuh bantuan.”Lagi-lagi ucapan Dandy membuat Seline terkejut. Memang
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

Alasan yang Salah

“Sayang, kamu dari mana?” tanya Dandy.Selang beberapa saat Nilam masuk ke dalam rumah. Ia sangat terkejut begitu mendapati Dandy sudah tiba. Nilam tersenyum kemudian menghampiri Dandy dan duduk di sebelahnya.“Aku pikir kamu pulang malam. Bukannya tadi kamu ada janji dengan klien, Mas,” jawab Nilam. Entah mengapa Dandy merasa Nilam menekan nada suaranya seakan sedang menahan amarah.Dandy terdiam, jakunnya naik turun bergantian sibuk menelan saliva. Ia yakin seratus persen kalau istrinya sedang marah kali ini. Dandy menggeser duduknya mendekat ke arah Nilam kemudian merengkuh tubuh Nilam dengan lembut.“Bertemu kliennya tadi siang, Sayang. Sekarang sudah selesai.”Nilam hanya tersenyum sambil berulang menganggukkan kepala. Perlahan tangan Nilam mengurai pelukan Dandy dan gegas bangkit dari duduknya. Dandy bengong melihat reaksi Nilam.“Ya udah, kamu mandi dulu, Mas. Aku siapin makan!!” Nilam b
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

Kedatangan Emran dan Widuri

“Mas, bukannya itu Dandy? Terus wanita yang merapikan rambutnya siapa? Bukan Nilam, kan?” tanya Widuri.Hari ini Emran, Widuri dan Alif sengaja datang ke kota tempat Dandy tinggal. Mereka memang ingin mengunjungi Dandy dan Nilam. Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah Alif, jadi Emran dan Widuri sekalian liburan.Mereka baru saja turun dari pesawat, naik taxi yang tersedia dan tidak sengaja melihat interaksi Dandy bersama Seline. Memang pintu kedatangan letaknya di bagian depan keberangkatan. Bandara tersebut memberlakukan satu jalur kendaraan dengan membentuk huruf U.Jalur tersebut melintas dari pintu masuk bandara, pintu kedatangan lalu pintu keberangkatan, kemudian berputar ke arah parkiran atau keluar. Itu sebabnya Emran dan Widuri melihat sangat jelas keintiman Dandy dan Widuri.“Iya, Sayang. Itu Dandy, tapi aku gak kenal wanitanya. Kamu kenal?”Widuri terdiam sejenak. Kebetulan mobil yang mereka naiki berjal
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

Curhat, Yuk!!

“Benarkah? Lalu apa benar hari ini kamu ada meeting hingga larut malam? Atau jangan-jangan kamu ada janji dengan yang lain?” ujar Emran.Sontak Dandy terkejut mendengar ucapan Emran. Matanya menyipit, alisnya mengernyit melihat ke arah Emran dengan penasaran. Emran hanya tersenyum melihat ekspresi Dandy. Dari dulu Emran memang paling suka menggoda Dandy.“Kenapa? Kok kayak kaget gitu. Bener kan tebakanku?”Dandy menghela napas panjang dan menggelengkan kepala.“Jangan ngaco kamu. Aku beneran ada meeting tadi.” Dandy masih mencoba mempertahankan alasannya.Emran hanya menganggukkan kepala mendengar jawaban Dandy.“Apa meetingnya di bandara bersama seorang wanita cantik dan bocah laki-laki yang tangannya digips?”Seketika Dandy tercengang melihat ke arah Emran. Matanya memelotot dan bibirnya setengah terbuka. Ia gegas mematikan sisa rokoknya yang masih panjang ke dalam asbak. Kini dia tamp
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

Wanita Kedua

“Anakmu? Siapa, Mas?” tanya Nilam.Dandy terkejut dan langsung menengok ke belakang. Ia melihat Nilam sedang berdiri di sana menatapnya tajam. Terlihat kalau wajah Nilam sedang menyimpan curiga kali ini. Dandy membisu tidak bisa menjawab, tapi matanya sudah melirik ke arah Emran seakan hendak meminta tolong.Dandy takut kalau Nilam sudah mendengar apa yang dia katakan dengan Emran barusan. Namun, tiba-tiba Emran tersenyum ke arah Dandy dan bergantian ke arah Nilam.“Maksud Dandy itu Alif, Nilam. Ia sudah menganggap Alif seperti anaknya sendiri. Benarkan, Dandy?” ujar Emran. Kali ini dia terpaksa ikut membantu Dandy dengan berbohong.“Eng ... iya. Maksudku Alif, Sayang. Aku bilang ke Emran kalau Alif seperti anakku sendiri. Makanya aku senang saat mereka liburan di sini.” Dandy tersenyum lebar sambil berulang menganggukkan kepala.“Oh ... kirain anak siapa.”Wajah Nilam seketika berubah ceria ba
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Maafkan Aku, Ibu

“APA!!!” seru Dandy.Sementara yang lain hanya diam dengan tatapan terkejut. Widuri dan Emran gegas berpamitan lalu membawa Alif masuk ke dalam kamar. Mereka tidak enak kalau berada di situasi seperti ini. Sementara Nilam hanya membeku di tempatnya dengan pandangan berkabut melihat ke arah wanita cantik di depannya.“Iya, Dandy. Bukannya Ibu pernah bilang kapan hari kalau akan mengenalkanmu ke Bella. Kamu masih ingat Bella, kan? Dia teman SMA-mu.”Dandy berdecak mengusap wajahnya dengan kasar sambil berulang menggelengkan kepala. Hanya helaan napas panjang pendek yang keluar masuk dari bibir Dandy. Wajahnya yang manis kini terlihat merah karena sedang menahan amarah.Dandy belum sempat menjawab ucapan ibunya saat Nilam tiba-tiba membalikkan badan dan bersiap masuk kamar. Tentu saja Dandy terkejut dan gegas menarik tangan Nilam.“Kamu mau ke mana?” tanya Dandy dengan lirih.Nilam menelan ludah sambil menund
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Hilang Satu Muncul Seribu

“Apa semuanya baik-baik saja, Dandy?” tanya Emran.Dandy hanya mengangguk menjawab pertanyaan Emran. Ia baru saja masuk ke dalam rumah usai taxi pesanannya datang menjemput Bu Ami dan Bella.Sebenarnya Emran juga bingung harus bersikap apa. Itu sebabnya dia dan Widuri memilih masuk ke dalam kamar saat keadaan menegangkan tadi.“Aku minta maaf, gara-gara ini semua mengganggu waktu istirahat kalian.” Dandy malah berkata seperti itu.Emran tersenyum, menggelengkan kepala sambil berulang menepuk bahu Dandy.“Aku bangga padamu. Kamu lebih tegas dibanding aku saat itu. Rasanya Nilam tidak salah memilihmu, Dandy.”Dandy langsung mencebikkan bibirnya usai mendengar ucapan Emran. Teman sekaligus sahabatnya ini selalu suka menggodanya di setiap waktu.“Aku akan minta Bibi menyiapkan makan malam. Kalian pasti lapar.”Dandy berpamitan kemudian masuk ke dalam kamar. Perlahan Dandy membuka pint
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
47
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status