Share

Permintaan Seline

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2024-05-25 11:00:01

“Telepon dari kantor?” tanya Seline.

Dandy baru saja masuk ke ruang rawat inap David, usai menerima panggilan dari Nilam. Dia tidak tahu kalau Nilam baru saja dari sana. Dandy tersenyum dan mengangguk menjawab pertanyaan Seline. Sepertinya dia tidak ingin mengatakan kalau Nilam yang meneleponnya. Kemudian matanya melirik ke arah David yang terbaring di brankar.

“Apa dia sudah tidur?” Dandy malah mengalihkan topik pembicaraan.

Seline mengangguk sambil melihat ke arah David sekilas. Dandy hanya diam dan memilih duduk di sofa. Seline mengikuti, duduk tidak jauh darinya.

“Kata dokter, dia sudah boleh pulang. Lusa aku akan membawanya berlibur sebentar. Dia pasti bosan sudah hampir satu bulan berada di rumah sakit.”

Seline menjelaskan dan Dandy hanya mendengarnya sambil berulang menganggukkan kepala.

“Hubungi aku kalau kamu butuh bantuan.”

Lagi-lagi ucapan Dandy membuat Seline terkejut. Memang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Mery Meiyanti
ceritanya terlalu pnajang kali, gk ada habis2nya masalah terus datang
goodnovel comment avatar
Nurlaila Ibrahim
aq gk bgtu suka bagian tentang dandy dan kisahnya.. aq suka emran dan widuri
goodnovel comment avatar
yuni wulandari
ceritanya bikin boring cm diulang ulang bahkan tokoh utama bergeser dr Widuri emran ke Dandy Nilam
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Alasan yang Salah

    “Sayang, kamu dari mana?” tanya Dandy.Selang beberapa saat Nilam masuk ke dalam rumah. Ia sangat terkejut begitu mendapati Dandy sudah tiba. Nilam tersenyum kemudian menghampiri Dandy dan duduk di sebelahnya.“Aku pikir kamu pulang malam. Bukannya tadi kamu ada janji dengan klien, Mas,” jawab Nilam. Entah mengapa Dandy merasa Nilam menekan nada suaranya seakan sedang menahan amarah.Dandy terdiam, jakunnya naik turun bergantian sibuk menelan saliva. Ia yakin seratus persen kalau istrinya sedang marah kali ini. Dandy menggeser duduknya mendekat ke arah Nilam kemudian merengkuh tubuh Nilam dengan lembut.“Bertemu kliennya tadi siang, Sayang. Sekarang sudah selesai.”Nilam hanya tersenyum sambil berulang menganggukkan kepala. Perlahan tangan Nilam mengurai pelukan Dandy dan gegas bangkit dari duduknya. Dandy bengong melihat reaksi Nilam.“Ya udah, kamu mandi dulu, Mas. Aku siapin makan!!” Nilam b

    Last Updated : 2024-05-25
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kedatangan Emran dan Widuri

    “Mas, bukannya itu Dandy? Terus wanita yang merapikan rambutnya siapa? Bukan Nilam, kan?” tanya Widuri.Hari ini Emran, Widuri dan Alif sengaja datang ke kota tempat Dandy tinggal. Mereka memang ingin mengunjungi Dandy dan Nilam. Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah Alif, jadi Emran dan Widuri sekalian liburan.Mereka baru saja turun dari pesawat, naik taxi yang tersedia dan tidak sengaja melihat interaksi Dandy bersama Seline. Memang pintu kedatangan letaknya di bagian depan keberangkatan. Bandara tersebut memberlakukan satu jalur kendaraan dengan membentuk huruf U.Jalur tersebut melintas dari pintu masuk bandara, pintu kedatangan lalu pintu keberangkatan, kemudian berputar ke arah parkiran atau keluar. Itu sebabnya Emran dan Widuri melihat sangat jelas keintiman Dandy dan Widuri.“Iya, Sayang. Itu Dandy, tapi aku gak kenal wanitanya. Kamu kenal?”Widuri terdiam sejenak. Kebetulan mobil yang mereka naiki berjal

    Last Updated : 2024-05-26
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Curhat, Yuk!!

    “Benarkah? Lalu apa benar hari ini kamu ada meeting hingga larut malam? Atau jangan-jangan kamu ada janji dengan yang lain?” ujar Emran.Sontak Dandy terkejut mendengar ucapan Emran. Matanya menyipit, alisnya mengernyit melihat ke arah Emran dengan penasaran. Emran hanya tersenyum melihat ekspresi Dandy. Dari dulu Emran memang paling suka menggoda Dandy.“Kenapa? Kok kayak kaget gitu. Bener kan tebakanku?”Dandy menghela napas panjang dan menggelengkan kepala.“Jangan ngaco kamu. Aku beneran ada meeting tadi.” Dandy masih mencoba mempertahankan alasannya.Emran hanya menganggukkan kepala mendengar jawaban Dandy.“Apa meetingnya di bandara bersama seorang wanita cantik dan bocah laki-laki yang tangannya digips?”Seketika Dandy tercengang melihat ke arah Emran. Matanya memelotot dan bibirnya setengah terbuka. Ia gegas mematikan sisa rokoknya yang masih panjang ke dalam asbak. Kini dia tamp

    Last Updated : 2024-05-26
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Wanita Kedua

    “Anakmu? Siapa, Mas?” tanya Nilam.Dandy terkejut dan langsung menengok ke belakang. Ia melihat Nilam sedang berdiri di sana menatapnya tajam. Terlihat kalau wajah Nilam sedang menyimpan curiga kali ini. Dandy membisu tidak bisa menjawab, tapi matanya sudah melirik ke arah Emran seakan hendak meminta tolong.Dandy takut kalau Nilam sudah mendengar apa yang dia katakan dengan Emran barusan. Namun, tiba-tiba Emran tersenyum ke arah Dandy dan bergantian ke arah Nilam.“Maksud Dandy itu Alif, Nilam. Ia sudah menganggap Alif seperti anaknya sendiri. Benarkan, Dandy?” ujar Emran. Kali ini dia terpaksa ikut membantu Dandy dengan berbohong.“Eng ... iya. Maksudku Alif, Sayang. Aku bilang ke Emran kalau Alif seperti anakku sendiri. Makanya aku senang saat mereka liburan di sini.” Dandy tersenyum lebar sambil berulang menganggukkan kepala.“Oh ... kirain anak siapa.”Wajah Nilam seketika berubah ceria ba

    Last Updated : 2024-05-27
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Maafkan Aku, Ibu

    “APA!!!” seru Dandy.Sementara yang lain hanya diam dengan tatapan terkejut. Widuri dan Emran gegas berpamitan lalu membawa Alif masuk ke dalam kamar. Mereka tidak enak kalau berada di situasi seperti ini. Sementara Nilam hanya membeku di tempatnya dengan pandangan berkabut melihat ke arah wanita cantik di depannya.“Iya, Dandy. Bukannya Ibu pernah bilang kapan hari kalau akan mengenalkanmu ke Bella. Kamu masih ingat Bella, kan? Dia teman SMA-mu.”Dandy berdecak mengusap wajahnya dengan kasar sambil berulang menggelengkan kepala. Hanya helaan napas panjang pendek yang keluar masuk dari bibir Dandy. Wajahnya yang manis kini terlihat merah karena sedang menahan amarah.Dandy belum sempat menjawab ucapan ibunya saat Nilam tiba-tiba membalikkan badan dan bersiap masuk kamar. Tentu saja Dandy terkejut dan gegas menarik tangan Nilam.“Kamu mau ke mana?” tanya Dandy dengan lirih.Nilam menelan ludah sambil menund

    Last Updated : 2024-05-27
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Hilang Satu Muncul Seribu

    “Apa semuanya baik-baik saja, Dandy?” tanya Emran.Dandy hanya mengangguk menjawab pertanyaan Emran. Ia baru saja masuk ke dalam rumah usai taxi pesanannya datang menjemput Bu Ami dan Bella.Sebenarnya Emran juga bingung harus bersikap apa. Itu sebabnya dia dan Widuri memilih masuk ke dalam kamar saat keadaan menegangkan tadi.“Aku minta maaf, gara-gara ini semua mengganggu waktu istirahat kalian.” Dandy malah berkata seperti itu.Emran tersenyum, menggelengkan kepala sambil berulang menepuk bahu Dandy.“Aku bangga padamu. Kamu lebih tegas dibanding aku saat itu. Rasanya Nilam tidak salah memilihmu, Dandy.”Dandy langsung mencebikkan bibirnya usai mendengar ucapan Emran. Teman sekaligus sahabatnya ini selalu suka menggodanya di setiap waktu.“Aku akan minta Bibi menyiapkan makan malam. Kalian pasti lapar.”Dandy berpamitan kemudian masuk ke dalam kamar. Perlahan Dandy membuka pint

    Last Updated : 2024-05-28
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Haruskah Aku Memilih

    “Beneran kamu gak papa aku gak ikut?” tanya Dandy.Usai menemui Pak Bobby, Dandy memutuskan untuk pulang dan mengantar Nilam ke bandara. Nilam hanya tersenyum sambil mengalungkan tangannya ke bahu Dandy. Dandy sontak merengkuh pinggul Nilam mendekat ke arahnya.“Iya, gak papa, Mas. Aku tahu kamu sibuk.”Dandy menghela napas panjang sambil tersenyum menatap Nilam. Nilam membalas senyumannya dan tidak keberatan saat Dandy mendaratkan kecupan di bibirnya.“Hati-hati ya, Sayang. Telepon aku kalau sudah tiba!!” Nilam mengangguk sambil terus menatap Dandy tanpa kedip.Ini adalah pertama kalinya mereka LDR-an setelah menikah. Memang sebelum menikah mereka juga LDR-an, tapi rasanya sangat beda.“Sebisa mungkin aku susul ke sana dalam satu dua hari ini,” imbuh Dandy.Nilam menggeleng sambil tersenyum. “Gak perlu tergesa, kalau kamu sudah gak sibuk saja kamu nyusul.”Dandy menga

    Last Updated : 2024-05-28
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Permintaan David

    “Ada apa, Nilam?” tanya Pak Rudi.Nilam baru saja menerima panggilan dari Dandy dan kali ini dia tidak bisa menutupi rasa kecewanya. Sedikit banyak, Nilam berharap Dandy akan menyusulnya ke sini. Namun, lagi-lagi karena kesibukan suaminya hal itu tidak dapat terwujud.“Gak papa, Yah.”Nilam menjawab dengan lesu dan terlihat menundukkan kepala.“Gak papa, tapi kok cemberut gitu?”Nilam tersenyum meringis sambil mendongakkan kepala melihat ke Pak Rudi. Sejak kecil, Nilam memang lebih dekat dengan ayahnya ketimbang Bu Tina. Apalagi Pak Rudi selalu memanjakan Nilam dan berusaha memenuhi keinginan putrinya. Kebahagiaan putrinya adalah yang paling utama.Sayangnya saat kejadian Bu Ami yang meminta Dandy menikah lagi tidak terdengar Pak Rudi dan Nilam juga tidak menceritakannya. Andai saja pria paruh baya itu mendengarnya pasti beliau yang lebih murka.“Mas Dandy kayaknya gak bisa nyusul ke sini akhi

    Last Updated : 2024-05-29

Latest chapter

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Extra Bab

    “IBU!! Kok di sini?” tanya Dokter Bayu. Untung saja mereka menjeda interaksi mesra, kalau tidak pasti Nayla akan sangat malu. Nayla urung membuka jilbab dan kembali duduk dengan tenang. Sementara Dokter Bayu bangkit menghampiri Bu Narmi. “Perut ibu sakit, jadi bolak balik ke kamar mandi. Ibu pikir Rayhan sudah tidur, ternyata kamu dan Nayla malah di sini.” Dokter Bayu menghela napas panjang sambil mengacak rambutnya. “Ya … gimana gak ke sini. Rayhan tidur di kamarku, tuh.” Dokter Bayu mengatakannya dengan kesal dan wajah cemberut. Bu Narmi hanya mengulum senyum sambil melirik putra serta menantunya. “Ya udah, biar Ibu bangunin Rayhan.” Bu Narmi bersiap pergi, tapi Dokter Bayu mencegahnya. “Gak usah, Bu. Aku tidur di sini saja. Ibu dan Bapak temani Rayhan di kamar sebelah.” Bu Narmi menghela napas panjang sambil mengangguk. “Ya udah kalau gitu. Nanti biar Ibu kasih tahu bapakmu nanti takutnya main nyelonong masuk saja.” Dokter Bayu hanya tersenyum sementara Nayla sudah menunduk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Selamat Hari Bahagia Dokter Bayu

    “Saya … saya tidak mau bohong, Dok,” lirih Nayla.Tentu saja mendengar jawaban Nayla membuat Dokter Bayu kebingungan. Kedua alisnya terangkat dengan mata penuh tanya. Perlahan Dokter Bayu menggelengkan kepala.“Aku gak tahu maksud kalimatmu. Kamu gak mau bohong soal apa?”Nayla membisu, tidak mau menjawab malah menundukkan kepala semakin dalam. Dokter Bayu makin bingung melihat sikap Nayla. Kemudian perlahan dan sangat lirih terdengar kalimat dari bibir Nayla.“Saya … juga suka Dokter.”Seketika Dokter Bayu terkesima mendengar jawaban Nayla. Matanya tampak berkaca-kaca dengan sebuah senyum yang terukir indah di wajahnya. Ia terdiam menatap gadis manis berhijab di depannya ini. Ingin rasanya ia mendekat dan menarik Nayla dalam pelukannya, tapi tentu saja itu tidak mungkin.“TANTE!!!” tiba-tiba Rayhan datang dan berhambur memeluk Nayla.Nayla tersenyum dan balas memeluknya. D

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kejutan dari Rayhan

    “Kejutan? Kejutan apaan?” gumam Dokter Bayu.Ia baru saja usai membaca pesan yang dikirimkan Rayhan padanya. Dokter Bayu tidak mau banyak berpikir. Ia menyimpan ponselnya dan kembali sibuk memeriksa pasien. Hari ini kebetulan pasiennya sangat banyak sehingga membuat Rayhan menunggu sedikit lama.Pukul sembilan malam saat Dokter Bayu keluar dari ruang praktek. Ia melihat Rayhan sedang duduk di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya.“Kamu tidak membuat ulah, kan?” tanya Dokter Bayu.Rayhan mendongak, menghentikan bermain. Matanya membola menatap Dokter Bayu yang berdiri di depannya.“Aku dari tadi duduk diam di sini, Pa. Memangnya mau bikin ulah apa?”Dokter Bayu mengendikkan bahu sambil menggelengkan kepala.“Gak tahu. Kan biasanya kamu yang suka bertingkah aneh.”Rayhan tersenyum cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Aku kan udah gede, Pa. Lagian

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bapak Berduka Anak Berulah

    “Aku serius, Nay,” ucap Dokter Bayu.Nayla hanya diam membisu dengan mata tak berkedip menatap dokter tampan di depannya ini. Sudah kedua kali ini, Dokter Bayu mengutarakan perasaannya secara terang-terangan ke Nayla. Tentu saja semua yang pria ganteng itu lakukan membuat Nayla kebingungan.Perlahan Nayla memalingkan wajah dan menunduk. Lagi-lagi dia dihadapkan pada situasi yang sulit. Bahunya naik turun mengikuti ritme aliran udara di dadanya. Entah apa yang ada di benaknya, yang pasti semua ucapan yang baru saja keluar dari bibir pria di depannya ini benar-benar membuat Nayla kelimpungan sendiri.“Nay … kamu gak mau menjawab pertanyaanku?” Kembali Dokter Bayu bersuara.Nayla menghela napas pelan kemudian mendongak membuat mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat.“Saya … saya harus menjawab apa, Dok?” lirih Nayla bersuara.Dokter Bayu tersenyum, matanya sayu menatap gadis manis di depannya ini.“Inginku kamu jawab ‘iya’, tapi tentu saja aku tidak bisa memaksamu. Semua tergantun

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Tepat Sasaran

    “Tunangan? Jadi kamu sudah bisa move on, Nay?” seru Fery.Nayla langsung tersenyum dan mengangguk dengan mantap. Ia bahkan kini menoleh ke Dokter Bayu yang berdiri di sebelahnya. Menatap pria tampan itu dengan lembut kemudian membalas senyumannya.“Iya. Bukannya masa lalu memang harus dilupakan. Benar kan, Sayang?” Nayla langsung bersuara dengan menambahkan panggilan ‘Sayang’ untuk Dokter Bayu.Dokter Bayu hanya mengulum senyum mendengar Nayla memanggilnya ‘Sayang’. Ia langsung mengangguk, menjawab pernyataan Nayla. Sementara Fery hanya diam. Wajahnya merah padam dengan rahang yang menegang.“Mbak, ini pesanannya sudah selesai.” Suara abang penjual roti bakar menginterupsi interaksi mereka.Nayla langsung menerimanya sementara Dokter Bayu menyelesaikan transaksinya.“Aku duluan, ya!!” pamit Nayla ke Fery.Ia berjalan beiringan dengan Dokter Bayu dan langsung masuk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Modus Atau Pertolongan

    “Maaf, Dok … ,” lirih Nayla.Dokter Bayu tersenyum, matanya tampak berbinar menatap wajah manis di depannya. Sementara Nayla terlihat gelisah dan tidak tenang. Sesekali Nayla menggigit bibir bawahnya menunjukkan jika dirinya sedang gugup.“Aku tahu, pasti kamu berpikir ini terlalu cepat. Namun, bagiku tidak, Nay.”Nayla belum menjawab dan kini memutuskan menunduk saja. Ia tidak kuasa menatap mata pria di depannya ini yang bersinar penuh cinta. Selain itu kini dia sibuk menata gemuruh di dadanya yang tiada menentu. Kalau saja dia tidak menggantikan tugas Sari pasti Nayla tidak akan bersama Dokter Bayu saat ini.“Aku akan menunggu jawabannya, tidak perlu cepat. Kamu punya banyak waktu, kok.”Nayla masih membisu dengan wajah yang terus menunduk dan tangan yang sibuk meremas ujung hijabnya. Mimpi apa dia semalam hingga tiba-tiba ditembak Dokter Bayu seperti ini.Dokter Bayu menghela napas panjang sambil

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Aku Suka Kamu

    “Ray, kamu apa-apaan, sih?” sergah Dokter Bayu.Rayhan tampak marah dan menatap papanya dengan mata meradang. Dokter Bayu mengabaikan tatapannya. Pria tampan itu langsung menarik tangan Rayhan dan mengajaknya berlalu pergi.“Pa … aku gak mau pulang. Aku mau Mama Nayla. Aku mau Mama, Pa!!” ronta Rayhan.Ia bahkan tidak mau menggerakkan kakinya sedikit pun. Dokter Bayu berdecak sambil menatap Rayhan dengan tajam.“Ray, gak semua permintaanmu bisa dipenuhi Papa. Ingat itu!!”Rayhan mendengkus sambil menatap papanya dengan kesal.“Aku gak masalah saat Papa gak jadi ama Tante Widuri. Namun, Papa duluan yang menyimpan foto Tante Nayla di rumah. Itu artinya Papa memang suka Tante Nayla, kan?”Dokter Bayu menghela napas, menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Rayhan.“Kamu masih kecil dan gak tahu apa yang dirasakan orang dewasa. Jadi, Papa harap jangan bahas ini lagi!!&

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Perasaan Dokter Bayu

    “HEH!!!” seru Nayla tertahan.Rayhan hanya mengulum senyum melihat reaksi Nayla yang kebingungan. Gadis berhijab dengan wajah manis itu hanya diam sambil mengerjapkan mata menatap Rayhan dengan heran.“Kayaknya kamu salah, deh. Saya … saya bukan pacar Dokter Bayu.” Akhirnya Nayla bersuara usai terdiam beberapa saat.Rayhan sontak menggeleng dengan cepat.“Enggak. Saya gak salah. Papa punya foto Tante dan nama Tante Nayla, kan?”Nayla dengan refleks menganggukkan kepala. Untung saja suasana ruang tunggu sudah sepi pengunjung sehingga interaksi mereka berdua tidak menarik perhatian orang.“Kapan Tante mau jadi Mama saya? Nanti saya akan bilang ke Papa, ya?”Kedua alis Nayla sontak terangkat dengan mata yang melihat bingung.“Rayhan … pasti salah. Pasti itu bukan Nayla saya, kan? Saya dan Dokter Bayu hanya ---”“Iya, saya tahu. Orang dewasa sela

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Gak Boleh Ada Kesedihan

    “Sudah siap untuk melakukan prosedur selanjutnya?” tanya Dokter Bayu.Setelah enam minggu berselang, Nina dan Ivan datang kembali ke tempat Dokter Bayu. Sesuai jadwal, kali ini akan dilakukan pengambilan sel telur dan sel sperma. Nina dan Ivan hanya menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala.“Iya, sudah, Dok,” ucap keduanya dengan mantap.“Oke, mari ikut saya!!”Dokter Bayu berdiri bersama seorang suster yang membimbing Nina ke ruang periksa. Sementara Ivan sudah berada di ruangan berbeda. Tidak membutuhkan waktu lama untuk proses tersebut. Bahkan setelahnya Ivan dan Nina bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.“Apa hanya itu saja, Dok?” tanya Ivan.“Iya. Nanti jika sudah siap, saya akan kembali menghubungi Anda dan melakukan proses selanjutnya. Semoga saja untuk percobaan pertama ini langsung berhasil.”Ivan dan Nina manggut-manggut mendengarnya. Kemudian me

DMCA.com Protection Status