All Chapters of Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku: Chapter 171 - Chapter 180

466 Chapters

Hari Bahagia Dandy

“Saya terima nikah dan kawinnya Nilamsari binti Rudy Santoso dengan mas kawin tersebut di atas dibayar tunai,” ucap Dandy dengan lantang.Hari ini adalah hari pernikahan Dandy dengan Nilam. Wajah Dandy yang manis berseri-seri penuh kegembiraan usai mengucapkan kalimat ijab kabul itu. Selang beberapa saat Nilam keluar dengan baju pengantin berwarna putih. Wajah penuh kebahagiaan juga terpancar dari wanita manis itu.Mereka melakukan prosesi sakral dengan penuh khidmat. Widuri dan Emran yang ikut hadir di sana tersenyum bahagia melihat mereka. Widuri lega akhirnya Dandy menemukan pendamping hidup. Meski Dandy awalnya terpaksa menerima perjodohan itu. Namun, kini keduanya terlihat bahagia.“Selamat ya, semoga kalian cepat diberi momongan dan nyusul aku,” ucap Emran.Ia berkata seperti itu sambil mengelus perut Widuri yang berdiri di sebelahnya. Dandy sontak terperangah kaget melihatnya.“Jadi kamu hamil lagi, Widuri?&rdqu
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

Ada Apa Dengan Dandy

[Happy wedding, Honey. Jadi, kamu sudah benar-benar melupakanku sekarang?]Dandy membisu. Mata Dandy yang tadinya masih mengantuk kini sudah terbuka lebar dan menatap tanpa suara ke layar ponsel. Lagi-lagi ia melihat nomor baru yang tidak dia kenal. Namun, panggilan ‘honey’ di pesan itu Dandy sangat ingat siapa yang memakainya.“Kamu sudah bangun, Mas ... .” Suara manja Nilam mengejutkan lamunan Dandy.Dandy buru-buru mendelete pesan itu dan gegas meletakkan ponselnya ke nakas. Dandy melihat ke arah Nilam dan tersenyum. Tampang Nilam sangat berantakan kali ini. Rambutnya tampak kusut, bibirnya juga terlihat sedikit bengkak akibat ulah liar Dandy. Belum lagi banyaknya tanda kepemilikan yang menyebar di leher dan dadanya.“Kamu mau bangun?” tanya Dandy dengan lembut.Nilam hanya mengangguk sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos. Dandy mengulum senyum melihat ulah Nilam. Istri lugunya ini memang m
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

Yang Datang Tiba-tiba

“KALINA???!! Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Emran.Dia sangat terkejut saat melihat wanita yang berdiri di sampingnya. Wanita cantik itu memang Kalina, tapi kali ini penampilan Kalina sangat berbeda. Dia terlihat anggun dan rapi dalam balutan busana kerja. Memang Kalina memiliki tubuh yang indah sama seperti Mawar dan tentu saja gestur tubuhnya sangat menggoda kali ini. Sama sekali tidak menunjukkan kalau dia mengalami depresi seperti dulu.Kalina tersenyum, menyibakkan rambut kemudian menarik kursi dan duduk di sebelah Emran. Emran hanya diam sambil mengamatinya. Sesekali Emran melirik jam di tangannya seakan sedang menunggu sesuatu.“Lebih baik kamu pergi dari sini, Kalina. Aku sedang menunggu seseorang,” pinta Emran.Kalina malah tersenyum lebar dan meletakkan sebuah map berisi berkas ke atas meja. Emran melirik sekilas map tersebut. Ia tidak tahu apa isinya yang pasti banyak berkas tersimpan di dalamnya.“Ap
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

Sedang Merangkai Bahagia

“IBU!! Kok maen nyelonong aja, sih!!” dumel Dandy.Ia buru-buru melepaskan pelukannya dan berjalan menghampiri Bu Ami. Bu Ami hanya tersenyum sambil melirik Nilam yang terdiam menunduk. Bu Ami dan Pak Ridwan memang sengaja datang untuk membantu Dandy pindahan. Sepertinya mereka juga sengaja tidak memberitahu Dandy sebelumnya.“Ibu sudah mengetuk pintu. Kamu saja yang gak dengar keasyikan berduaan.” Bu Ami kembali nyerocos. Dandy hanya diam, pura-pura tidak mendengar dan berjalan melewati ibunya keluar kamar. Wajah Dandy ikut merah padam karena malu dengan seloroh ibunya.Bu Ami mengulum senyum melihat reaksi putra sulungnya. Awalnya Dandy memang menolak perjodohan ini, tapi pada akhirnya dia mengalah dan malah jatuh cinta pada istrinya. Tentu saja Bu Ami senang melihatnya. Dengan begitu keinginannya segera mendapatkan momongan cepat terwujud.“Apa perlu Ibu bantu, Nilam?” Kini Bu Ami menghampiri Nilam. Nilam tersenyum d
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

Andai Aku Bisa Berkata Jujur

“Pesan dari siapa? Kok langsung tegang gitu,” seloroh Emran.Dandy tersenyum ke arah Emran kemudian gegas memasukkan ponselnya ke saku celana. Ia berharap Emran tidak melihat isi pesan yang baru ia baca tadi.“Biasa dari teman, sukanya godain aku.”Emran hanya manggut-manggut mendengarnya kemudian kembali mencondongkan tubuhnya ke Dandy dan berbisik di telinganya.“Teman cowok atau cewek? Hati-hati awalnya curhat antar teman nanti jadi nyaman bisa berabe.”Sontak Dandy menoleh ke arah Emran dengan kedua alis yang mengernyit. Emran langsung tersenyum melihat reaksinya.“Anggap saja ini nasehat dari orang yang pernah gagal. Sebisa mungkin kamu harus jujur sama istrimu. Itu yang aku terapkan dengan Widuri saat ini.”Dandy tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Sejak kapan kamu ahli profesi jadi penasehat pernikahan, Emran?”Emran langsung cemberut sambil memajukan bibirn
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Yang Tersimpan di Dada

“Mas, kamu kenapa?” tanya Nilam.Ia langsung nyelonong masuk kamar dan melihat Dandy sedang berdiri di wastafel membersihkan luka di tangannya. Nilam menarik napas panjang berjalan mendekat sambil mengambil kotak P3K di lemari vanities.Dandy hanya diam saat Nilam sudah membersihkan dan mengobati lukanya. Pria manis itu hanya diam sambil mengamati wajah istrinya yang menunduk. Dilihat dari jarak sedekat ini Nilam memang sangat manis. Wajahnya seakan tidak bosan dipandang dan Dandy makin hari makin suka padanya.Nilam mengangkat kepala dan otomatis mata mereka bertemu. Nilam langsung tersenyum saat melihat Dandy tanpa jeda menatapnya.“Apa kamu sengaja menjatuhkan vas agar terhindar dari ibu tadi?”Dandy tersenyum, menganggukkan kepala sembari mendekatkan wajahnya. Ia mengecup ujung hidung Nilam dengan hati-hati.“Udah tahu, gitu pakai nanya.”Nilam tersenyum, merapikan kotak P3K dan meletakkan kemba
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Kedatangan Masa Lalu

“Pak, ada perwakilan dari PT Suryaduta,” ucap Reno.Selang dua minggu dari pertemuan dengan Kalina, Emran kedatangan tamu dari perwakilan PT Suryaduta. Emran menarik napas panjang dan dia sudah menduga kalau yang datang kali ini adalah Kalina.“Suruh dia masuk!!” ujar Emran.Reno mengangguk, baru beberapa langkah Reno berlalu tiba-tiba Emran memanggilnya lagi membuat Reno berhenti melangkah.“Apa ada hal yang lain lagi, Pak?” Emran mengangguk.“Iya. Kamu ikut masuk ke dalam menemaniku untuk mencatat pembicaraan kita.” Reno manggut-manggut sambil menatap Emran penuh curiga. Tidak biasanya Emran meminta dia ikut menemani relasi mereka. Biasanya Emran bisa menghandle sendiri semua, tapi Reno tidak berani bertanya banyak.Selang beberapa saat, seperti dugaan Emran kalau yang datang adalah Kalina. Wanita itu sengaja berpenampilan cantik bahkan ia mengenakan pakaian kerja dengan belahan dada yang ren
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more

Bukan Sebuah Kebetulan

“Seline ...,” lirih Dandy.Ia berulang mengerjapkan mata sambil menatap mobil di sebelah yang kacanya terbuka. Namun, belum sempat Dandy memastikan sosok wanita itu, kaca mobil di sebelah sudah tertutup. Bersamaan arus lalu lintas yang kembali lancar.Mobil sebelah lebih dulu memacu lajunya. Dandy terlambat mengikuti dan tidak bisa mengejar saat mobil itu sudah berbelok berlawanan arah dengannya. Dandy menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala.“Tidak mungkin dia Seline. Seline sudah mati. Mungkin hanya orang yang mirip saja,” gumam Dandy.Ia gegas menginjak lebih dalam pedal gasnya. Dandy tidak mau terlambat datang ke rumah dan membuat Nilam menunggu lebih lama.Pukul setengah enam sore saat Dandy masuk ke dalam rumah. Ia melihat Nilam sedang menyambutnya. Penampilan Nilam sangat manis kali ini. Rambut hitamnya yang sebahu disisir rapi, mata bulatnya nampak berbinar saat melihat Dandy. Sebuah senyum manis ditambah
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more

Harusnya Bahagia

Bunyi alarm ponsel Dandy membuat pria manis itu membuka mata. Ini hari libur dan Dandy lupa mematikan alarmnya. Ia melirik ke samping dan melihat Nilam sudah tidak berada di sisinya. Dandy menghela napas panjang sambil mengucek mata.Padahal dia ingin menghabiskan waktu lebih lama di kasur bersama Nilam. Selang beberapa saat pintu kamar mandi terbuka, terlihat Nilam keluar dari kamar mandi. Ia hanya mengenakan jubah tidur yang ditali dengan asal. Rambut hitamnya acak-acakan belum lagi wajahnya terlihat lesu.Dandy mengangkat kepala, mengubah posisi tubuhnya jadi bersandar ke kepala ranjang. Semalam mereka memang baru saja melakukan olah raga panas. Wajar jika Nilam ke kamar mandi hanya mengenakan jubah tidur seadanya.Dandy tersenyum sambil menjulurkan tangan meminta Nilam mendekat. Nilam menurut dan duduk di samping Dandy. Dandy langsung mengecup pipi Nilam sementara tangannya sibuk menarik tali jubah tidur Nilam.“Kamu habis mandi?” tanya Da
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Kebangkitan Sang Mantan

[“Jadi kamu akan menjadi ayah kali ini, Honey?”] ucap suara di seberang sana.Sontak Dandy terdiam. Bibirnya terkatup, matanya tampak terkejut apalagi wajahnya menunjukkan kepanikan. Namun, sebisa mungkin ia tutupi. Jakunnya kini bergerak naik turun sibuk menelan saliva. Untung saja Nilam yang duduk di sebelahnya tidak begitu memperhatikan. Nilam sedang sibuk menahan sakit kepalanya.Tanpa berkata apa-apa, Dandy langsung mematikan ponselnya dan gegas memasukkan ke saku celana. Kemudian dia mulai menjalankan mobil meninggalkan pelataran rumah sakit itu.“Ibu bilang apa, Mas?” tanya Nilam.Dandy menoleh sambil tersenyum ke arahnya. “Eng ... Ibu lagi keluar, nanti telepon lagi katanya.”Ini adalah kebohongan pertama yang diucapkan Dandy pada Nilam. Dandy sebenarnya tidak mau berkata bohong, tapi dia terpaksa melakukannya.“Oh ... begitu. Ya udah. Nanti aja sampai rumah telepon lagi.”Dandy
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
47
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status