Aku memukul dada Dandy pelan. "Bisakah kau lebih serius sedikit?!" Pintaku jengah dengan semua omong kosong Dandy soal perkenalan dirinya tersebut."Oh Maaf.. aku pikir kau ingin tahu lebih jauh soal diriku.." Katanya kembali menertawakanku.Aku memutar bola mataku malas. Ingin rasanya menyudahi dansaku dengan Dandy, tapi Dandy lagi-lagi menarikku masuk ke dalam pelukannya."Kau yakin ingin meninggalkanku di sini, Nona?" Tanya Dandy mencoba mempertanyakan tindakanku barusan. Aku menengadah tanpa berucap menatap pada matanya seolah menantang, Dandy menggeleng dan mengedikkan bahunya memintaku melihat ke sekeliling. Banyak pasang mata menatap pada kami. Aku melihat sorot mata takjub, cemburu, amarah, dan juga harapan ada pada orang-orang yang menatapku dan Dandy. Membuatku tiba-tiba saja merasa malu dan kikuk. Pada akhirnya, aku mencoba untuk bertahan lebih lama dalam dansa ini."Ehem.. baiklah." Kataku mencoba bersikap normal tidak mau Dandy menggoda diriku lebih jauh, "Kalau begitu
Read more