"Ini ada apa?"Hanan berdeham pelan. "Tadi dia nggak sengaja nginjek gaunnya terus gue tolong biar dia nggak jatoh," jelasnya.Mata Hanin memicing tajam meski mendengar penjelasan dari kembarannya itu. Hanin Menatapi Zahra penuh selidik membuat Zahra kikuk sendiri. "I-iya, Nin. Tadi aku mau jatoh, tapi untung aja kembaranmu nolong aku. Kalau enggak, aku udah malu karena jatoh di depan orang ramai," timpalnya.Barulah Hanin percaya, matanya tak memicing lagi kini menatap Hanan. "Di panggil Daddy, Nan. Tante Hana baru datang sama keluarganya," tutur gadis itu.Hanan mengangguk pelan. "Ya, udah ayo kita ke sana!"Seperginya si kembar. Zahra buru-buru memegang jantungnya yang tadi sempat berdetak tak karuan kala Hanan menolongnya. "Kayak ya aku kena serangan jantung kecil, deh," gumamnya dengan polos.Sementara itu. Si kembar di peluk secara gantian oleh tante mereka. "Ya, ampun kalian sudah besar aja. Tuh, Anya mau kasih kado untuk
Read more