Bian terdiam sesaat. Dia mencerna tawaran Arlo dengan baik. Investasi? Ah, rasanya Bian kurang yakin dengan cara yang satu ini. "Nggak, ah!" tolak Bian. Dia kembali memasukkan satu suapan nasi ke dalam mulut. "Loh, kenapa? Padahal, gue udah baik banget loh, mau tawarin lu buat ikut investasi ini." Bian melirik Arlo sesaat. Kemudian, fokusnya kembali pada nasi yang kini hampir tandas diatas piring. "Entar, lu malah nipu gue, lagi." "Mana mungkin, Yan!" sangkal Arlo seraya berdecak kesal. Dia terlihat keberatan saat Bian mengatakan hal seperti itu tentang dirinya. "Gue ini sebenarnya cuma kasihan aja sama Lu. Makanya, gue nawarin lu buat ikut sama gue di investasi ini. Tapi, kalau lu nggak mau, ya udah! Gue sih, nggak ada masalah kalau misalnya lu memang nggak mau ikut. Tapi, jangan sebut gue penipu juga, dong! Tersinggung nih, gue!" "Ya, maaf, Lo! Kan, gue cuma waspada aja. Masalahnya, penipuan berkedok investasi udah mulai marak akhir-akhir ini." "Itu sih, kalau Lu memang nggak
Last Updated : 2024-05-21 Read more