All Chapters of Pesona Presdir Posesif: Chapter 61 - Chapter 70
111 Chapters
Ryu~
Kabar mengenai Ryuga yang membawa Claudia ke Daksa Company sudah didengar oleh keluarganya. Selain Rudi yang memberitahu, kabar itu juga diberitahukan oleh beberapa bawahan karyawan yang berhasil melapor. Alhasil, Ryuga digoda habis-habisan oleh Emma dan Aruna di meja makan. “Cie udah berani pamer nih ceritanya bawa-bawa Claudia ke kantor segala,” ledek Emma, ibu Ryuga, dengan senyum yang tampak bahagia. Gerakan Ryuga yang sedang mengoles selai pada roti berhenti. Kepalanya hanya menggeleng kecil sebagai responsnya. “Sekarang kalau ada pertemuan atau pesta, ada yang bisa digandeng pergi nih buat nemenin Daddy.” Aruna jelas tak mau kalah. Senyum gadis itu juga tak kalah bahagia dari milik Emma. Mendengar cerita dari Sang Kakek mengenai kehadiran Claudia di kantor Ryuga menjadikan Aruna banyak membayangkan bahkan mengharapkan mengenai keluarga kecil yang bahagia. “Emang kamu udah nggak mau temenin Daddy pergi-pergi lagi kalau ada pesta, Aruna?” Ryuga melirik putrinya itu dengan waj
Read more
Mantan Kekasih Ryuga
“Kamu mau ke mana sepagi ini, Bellanca?”Ditodong pertanyaan seperti itu oleh Ratih, Bellanca refleks menyunggingkan senyumnya yang indah.Dia membenarkan posisi dudknya di sofa. Bellanca dengan santai menyahut, “Bertemu Ryuga Daksa.”“Di kantornya?” Ratih menghela napas. Kepalanya menggeleng samar. “Sebaiknya jangan jika kamu tidak ingin diusir keponakanku,” sarannya.Mila Adinda bukan wanita pertama yang diusir Ryuga. Hampir kebanyakan wanita-wanita yang menemui Ryuga di kantornya selalu berakhir dengan pengusiran. Pun, Ratih yakin Bellanca akan mengalami nasib yang serupa.“Kenapa, Tante? Hubunganku dan Ryuga terakhir kali baik-baik saja.”Meskipun itu sudah beberapa tahun lalu, tapi hubungan mereka baik. Apalagi Ryuga selalu melibatkan Bellanca dengan memberinya sponsor secara … cuma-cuma.“Tetap jangan, Bellanca. Ryuga baru saja membawa calon tunangannya kemarin ke kantor,” tegas Ratih. Mengingat itu membuat perasaannya cukup kesal. “Bukan langkah yang tepat tiba-tiba mantan kekasi
Read more
Kita ke Hotel
‘Bella?’Jangan lupakan jika Ryuga sudah memiliki buntut. Maksudnya, Aruna Lusa Daksa, putrinya.Sudah menjadi rutinitas Ryuga mengantarkan Aruna ke kampus sebelum akhirnya Ryuga pergi ke kantor. Gadis itu dengan gerakan halus menggeser duduknya agar merapat pada Ryuga.Dia penasaran, siapa Bella yang disebutkan Ryuga?“Mmm, aku sudah dengar beritanya dari Riel.”Aruna tak tahu Ryuga sedang membicarakan apa. Namun, yang jelas dia mendengar nama Tante Ratih disebut.‘Wanita mana lagi yang ingin dijodohkan dengan Daddy-ku!?’ Gadis itu membatin sembari melipat tangan di dada.Sejauh ini Aruna sama sekali tidak keberatan Ratih menjodohkan Ryuga dengan berbagai macam wanita. Tapi, masalahnya tak ada satu pun yang berhasil membuat Ryuga tertarik.Beberapa ada, namun tak ada yang sampai ke tahap wanita itu dikenalkan pada keluarga, kecuali Claudia Mada.“Baiklah, aku usahakan bisa datang, Bella,” angguk Ryuga. Ekor matanya baru melirik Aruna sebab gadis itu mendusel ke lengan Ryuga.Pria itu
Read more
Aku Menyukainya?
Sejujurnya, Claudia menyesali perbuatan dirinya yang memutus sambungan telepon begitu saja pada Ryuga saat kewarasan Claudia pulih. Lebih tepatnya, saat pikiran Claudia tengah kosong.Kini Claudia melangkah gontai ke luar dari ruangan dekan. Ya, Claudia sudah di kampus. Dia baru saja menyerahkan proposal mengenai program pameran seni yang sudah dirampungkannya semalam. Bu Yuli sudah membaca keseluruhan dan proposal sudah disetujui.‘Tolong happy sedikit, Clau,’ pintanya membatin.“Sstt, Bu Claudia!” Panggilan itu berhasil membuat Claudia menolehkan kepala ke arah samping kiri.Salah satu mahasiswi yang Claudia secara pribadi itu mendekat ke arahnya.“Bu Claudia lagi sibuk, ya?” tanya gadis itu lagi.“Uhm … udah nggak sibuk,” jawab Claudia ragu-ragu. “Kenapa, Aruna?”Aruna mengangkat ponselnya sebatas bahu. Dia menyalakan layar dan memperlihatkan isinya pada Claudia.“Daddy titip pesan, katanya tolong Bu Claudia nyalakan ponsel,” ucap Aruna dengan polos.Ah, benar juga. Claudia langsun
Read more
Lagi-Lagi Ulah Claire
Semua tampak berjalan normal sampai Claudia kembali ke ruang dosen, dia akhirnya baru melihat Claire lagi setelah kemarin.Padahal setelah bertemu Aruna, Claudia merasa semangat lagi. Namun, begitu netra matanya beradu dengan Claire, Claudia segera membuang muka. Dia tak ingin berinteraksi dengan wanita yang pernah dia anggap sahabat bahkan seperti saudara perempuannya sendiri.‘Abaikan saja, Clau,’ bisiknya dalam hati. Claudia mulai duduk di bangkunya dan mengecek perlengkapan apa saja yang akan dibawa ke kelas hari ini.Namun, ternyata aktivitasnya itu diinterupsi.“Clau, menurut lo cincin gue bagus nggak?”Pertanyaan itu sukses membuat pandangan Claudia naik. Sosok Claire mengangkat tangan kirinya, memperlihatkan cincin familier yang bertengger di jari manisnya. Dan itu mencuri perhatian Claudia.“Peony?” gumam Claudia menyipitkan matanya. Persis seperti cincin berlian Peony-nya yang hilang.“Iya. Mirip punya lo ‘kan? Gue lihat bagus juga, jadi gue tertarik buat beli,” beritahu Cla
Read more
Ikat Rambut
Rasa penasaran bisa membunuh Claudia di dalam mobil hanya dengan memikirkan tentang bagaimana mantan kekasih Ryuga. Kira-kira seperti apa wanita yang pernah menjalin kasih dengan Ryuga?“Pak Riel,” ucap Claudia memutus keheningan diantara mereka.Sejujurnya, Claudia sedikit merasa aneh dengan dia duduk di belakang dan Riel sendirian di depan, seolah pria itu sopir yang bekerja padanya.“Ya, Bu Claudia?” Riel menyahut tanpa menoleh.“Saya boleh bertanya soal mantan kekasihnya Ryuga?” Ragu-ragu Claudia mengutarakannya. Dia lalu menambahkan, “T-tapi, kalau kamu nggak mau kasih tahu, nggak apa-apa,” kekehnya canggung.Mendengarnya, Riel menarik salah satu sudut bibirnya. “Apa Anda menonton berita, Bu Claudia?”Samar, Claudia mengerutkan dahi. ‘Kenapa jadi berita? Apa korelasinya?’“Hmm,” piikir Claudia. Kepalanya menggeleng, “Kemarin saya sibuk, jadi nggak sempat menonton TV.” Claudia biasanya menyempatkan waktu menonton TV bersama Larissa, hanya saja dia kemarin sibuk pada proposal.Tubu
Read more
Sadar Diri
“Dan kamu tidak keberatan dengan tingkah wanita macam itu?” Dari nada bicaranya, Bellanca bertanya dengan santai. Dia memangku dagunya dengan satu tangan di atas meja. “Sewaktu kita masih menjadi sepasang kekasih, bukankah kamu benci jika aku bersiap demikian, Ryuga?”Kali ini Bellanca menatap ke arah Claudia, jelas itu tatapan tidak senang.Ditatap seperti itu, Claudia merasa tidak terima. Ingin menjawab, tapi rasanya tidak sopan saja jika menyahut secara langsung.‘Katakan kamu tidak keberatan, Ryuga.” Batin Claudia gemas sendiri melihat Ryuga cukup lama merespons Bellanca.Ryuga menggelengkan kepala, “Selama wanita itu Claudia, aku tidak keberatan.”BLUSHEkor mata Claudia melirik Ryuga. Pipinya memanas. Padahal apa yang diucapkan Ryuga tak lebih dari kebohongan.Lagi-lagi Claudia membatin, ‘Sepertinya ini efek sudah lama menyendiri, mangkanya aku mudah salah tingkah.’Ya, pasti karena itu. Claudia yakin sekali!“Jadi, dia beneran tunanganmu?” Bellanca tampak bersikap menyebalkan.
Read more
Ganti Hotel ke Apartemen
Selepas meninggalkan Bellanca, Ryuga mengajak Claudia keluar dari area hotel. Diam-diam Claudia menghela napas karena itu artinya Ryuga betulan hanya menggodanya saat di telepon pagi tadi.“Sekarang aku tahu kenapa jalanmu bisa secepat atlet, Ryuga.” Ucapan Claudia sukses menghentikan langkah Ryuga. Pun, Claudia di belakangnya yang mengekor ikut menghentikkan langkah.Belum sempat menanyakan maksudnya, Claudia lebih dulu berucap, “Mantan kekasihmu atlet atletik.”Sungguh konyol. Mendengarnya, Ryuga mendengus.“Cara jalanku memang seperti ini, Claudia. Bukan karena Bella seorang atlet, itu sama sekali tak ada hubungannya.” Ryuga menolehkan kepala juga bicaranya yang lembut.Claudia mengerjapkan mata. “Benarkah? Bukan karena kalian sering latihan bersama?”“Cemburu, Claudia?” Ryuga menautkan alisnya dengan senyum yang menyeringai. Hal itu langsung membuat Claudia menggelengkan kepalanya kuat-kuat bahkan terkekeh hambar.“A-ku hanya bertanya Ryuga, bukan cemburu,” ucap Claudia membenarka
Read more
Menghabiskan Waktu Berdua
‘Tidakkah ada mantra untuk menghilang atau teleportasi!?’Claudia tak punya banyak wajah untuk menghadapi Ryuga setelah dia salah paham untuk yang kesekian kali. Rasanya Claudia benar-benar malu. Apa yang Claudia pikirkan, berbeda dengan yang Ryuga maksud.Setelah mendengar pertanyaan Claudia sebelumnya, Ryuga membawa tangannya untuk menyelipkan anak rambut ke belakang telinga Claudia.Ekspresi Ryuga berubah menjadi hangat. Sama hangatnya dengan senyum tipis menggodanya. “Aku hanya ingin mengajakmu makan malam, Claudia.”Langkah Ryuga mendekat. Jaraknya hanya menyisakan satu langkah dari Claudia. Kepalanya menunduk, mengarah pada telinga wanita itu. Lalu Ryuga berbisik dengan suara dalamnya yang membuat Claudia tergelitik, “Tapi, kalau kamu menginginkan lebih, sebaiknya bergegas sekarang agar waktunya tidak terlalu malam.”BRAKKClaudia melemparkan majalah yang menutupi wajahnya ke sofa apartemen Ryuga. Niatnya beristirahat malah tidak bisa karena terlintas hal memalukan saat hendak m
Read more
Memutuskan Jujur
Claudia mengembuskan napas berat. Dia menggeleng kecil sebagai responsnya.“Tapi, raut wajahmu mengatakan yang sebaliknya,” dengus Ryuga. Pria itu menyaksikan perubahan raut wajah Claudia yang berubah murung.Tubuh Ryuga menegak lalu tanpa mengatakan apa-apa membalikkan badan. Namun, siapa sangka tangan mungil Claudia menahan lengan kanan Ryuga.“Ada yang ingin aku katakan, Ryuga,” celetuk Claudia dalam satu tarikan napas.Tapi, Ryuga tak kunjung membalikkan tubuhnya menghadap Claudia. “Soal apa?” Ryuga menyahut singkat. Suaranya yang terdengar dingin dan terkesan tak acuh menciptakan suasana yang menegangkan.Claudia tidak bisa mundur. Dia sudah memikirkan matang-matang untuk memberitahu Ryuga yang sebenarnya mengenai hilangnya cincin Peony tersebut. Sesuai saran Aruna.Pandangan Claudia yang turun kini naik sebab tangan Ryuga melepaskan tangannya. Tubuh pria itu juga sudah menghadap Claudia. Jarak di antara keduanya tipis sekali.Sepasang manik hitam Ryuga menunduk, tepat menatap n
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status