Semua Bab Pesona Presdir Posesif: Bab 141 - Bab 150

367 Bab

Love Language Ryuga

Claudia tahu arah pembicaraan Ryuga menjurus kemana ditambah tatapan pria itu tertuju pada bibir cherry-nya.‘Jangan bilang Ryuga mau menciumku lagi?!’ batin Claudia menjerit. ‘Apa dia tidak bosan?’ herannya.Memang benar Claudia tidak munafik menikmati apa yang Ryuga lakukan dengan bibir cherry-nya, tapi apa itu tak terlalu berbahaya? Claudia sendiri kewalahan mengatasi detak jantungnya yang siap untuk meledak serta darahnya yang berdesir hebat kala Ryuga menyentuhnya.Itu membuat Claudia tersiksa, namun dengan cara yang ‘berbeda’.Maka, detik Ryuga mulai mendekatkan wajah, memiringkan kepala, dan memejamkan mata, Claudia refleks mengangkat susu kotak strawberry yang sudah dibukanya dan memasukkan sedotan itu ke dalam mulut Ryuga.Seketika itu juga Ryuga membuka mata. Dia sempat menggigit sedotan itu melalui giginya lalu mendengus.“Apa yang kamu lakukan, Claudia?” geram Ryuga dengan suara yang rendah, masih dengan sedotan di dalam mulutnya.Claudia mengerjapkan matanya. Dia takut Ry
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya

Tawaran Untuk Tinggal

Sesi obrolan semalam berakhir jam tiga pagi karena Claudia tidak dapat menahan kantuknya. Dia dan Ryuga membicarakan banyak hal, namun sepakat untuk tidak membahas soal pertunangan keduanya terlebih dahulu. “Bu Claudia, biar saya saja yang lanjutkan. Pak Ryuga sudah turun ke bawah.” Suara Bu Nani–asisten rumah tangga Ryuga, tahu-tahu sudah ada di belakang Claudia yang sedang sibuk di depan kompor. Meskipun Claudia hanya tidur beberapa jam, dia tetap bangun pagi-pagi sekali. Selain karena tak enak, tubuhnya seperti memiliki alarm tersendiri. Juga, Claudia ingin membuatkan sarapan spesial untuk Ryuga dan Aruna. “Ohh Ryuga sudah bangun, Bu Nan?” tanya Claudia menolehkan kepalanya yang langsung diangguki Bu Nani. “Iya, Bu– “Apa yang kamu lakukan, Claudia?” Suara ketus Ryuga di belakang sana bertanya. Dia keheranan mendapati Claudia sepagi ini sudah ada di dapur dan tunggu, wanita itu memakai celemek yang biasa dipakai asistennya, Bu Nani. “Memasak. Kamu tidak lihat, Ryuga?” Claudia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-18
Baca selengkapnya

Stop Playing Victim!

“Maaf mengganggu, Pak Ryuga. Sarapannya sudah siap.”Pernyataan Bu Nani menyelamatkan Claudia dari pertanyaan Aruna. Dia bukan tidak bisa menjawab, tapi takut jika jawaban yang keluar dari mulutnya malah menyakiti perasaan Aruna.“B-biar saya bantu ya, Bu Nan!” balas Claudia bangkit berdiri dari duduknya.Sudah tabiat Claudia menghindar seperti itu. Ryuga hanya bisa mendengus. Tak menampik, dia sedikit kesal.Apa susahnya memberikannya kepastian?“Aruna, nggak apa-apa ‘kan Ibu bantu dulu Bu Nani? Nanti kita lanjut lagi ngobrolnya,” ucap Claudia meminta izin.Aruna menganggukkan kepala. “Oke, siap, Bu Claudia!” jawab gadis itu merasa tidak keberatan.Setelah Claudia menyusul Bu Nani ke pantry, Aruna duduk di kursi yang ditempati Claudia tadi.Matanya yang besar memicing ke arah Ryuga. “Dad!” panggilnya dengan suara pelan.Refleks Ryuga lebih mencondongkan badannya ke depan agar mendengar suara Aruna. “Ya, kenapa, Na?”“Aruna nggak tahu Daddy deketin Bu Claudia dengan cara apa, tapiiii
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-18
Baca selengkapnya

Gigit Hati

Sepertinya Ryuga menyukai aktivitas barunya di pagi hari kali ini, yakni mengantarkan Claudia dan Aruna pergi ke kampus. Meskipun pada kenyataannya dia tidak menyetir dan duduk sisi kanan Claudia.Tiba di parkiran, Ryuga menyuruh Aruna dengan lembut agar turun terlebih dahulu. Gadis itu menatapnya penuh protes. “Daddy mau apa sama Bu Claudia?”Baru Aruna bertanya begitu, dia segera menyadari jika mungkin saja Ryuga sedang berusaha lebih keras melakukan sesuatu untuk membuat Claudia tidak hanya menerima dia dan Ryuga, tapi bersedia untuk menikah dengan Daddy-nya.Sekon berikutnya, Aruna menyahut lagi, “Oke oke, Aruna ngerti.”Sebelum pergi, Aruna mengangkat tangannya dan membentuk lingkaran lumayan besar. Dia menyodorkannya ke arah Ryuga.“Dad, gigit,” pinta Aruna.Claudia refleks lebih memundurkan tubuhnya ke belakang karena dia berada di tengah-tengah keduanya.“He he, sebentar ya, Bu Clau,” kata Aruna menolehkan wajahnya pada Claudia.“Uhm, nggak masalah, Aruna.” Claudia ikut menung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-19
Baca selengkapnya

Kamu ... Aku Hide!

Senyum tak lepas dari bibir Aruna saat gadis itu mulai masuk ke dalam kelas. Percayalah, Aruna sudah sembuh saat bangun dari tidurnya tadi pagi.Kebahagiaan yang Aruna rasakan dari Claudia tidak akan bisa ditukar dengan apa pun.Meskipun sudah jauh lebih membaik, Ryuga tetap membekalinya inhaler bahkan menyantolkannya di tali tas bahunya. Hal itu agar memudahkan Aruna untuk menggunakannya apabila butuh.“Pagi, Run. Seger bener lo,” tegur Andra begitu Aruna melewati kursinya.Ya, Aruna sudah masuk ke dalam kelas. Sebenarnya tidak ada jadwal SKS, hanya pengarahan untuk tugas di lapangan Minggu nanti. Wali dosen yang akan menyampaikannya. Itu artinya Claire Lee yang akan masuk.Aruna hanya menjawab pendek, “Pagi, Andra.”Refleks Andra memegangi lengan Aruna saat gadis itu hendak naik ke atas lagi, mencari kursi. Pemuda itu menatapnya heran.“Ini kekasih lo yang tampan rupawan ini nggak disapa, Run?” tanya Andra mengungkapkan keheranannya. Dia menatap Aruna lalu Dirga, bergantian.Kalau D
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-19
Baca selengkapnya

Permintaan Prof

Udah ah, malu nggak sih … kalian jadi tontonan anak-anak tuh!” Teman di sebelah Aruna menginterupsi. Baik Aruna maupun Dirga masih bertatapan dengan perasaan kecamuk yang berbeda. Mengabaikan beberapa pasang puluh mata yang diam-diam memperhatikan penasaran dan merasa senang. Keduanya sangat dinantikan, kapan putus? ‘Apa harus membuat Dirga marah dulu agar dia mau menatapku lama seperti ini?’ batin Aruna dengan perasaan sedih. Jika dalam situasi normal, Dirga hanya akan lebih sering menatap ponsel atau tablet dibandingkan wajahnya. Pun, jika Aruna kedapatan memperhatikan Dirga, kekasihnya itu akan mengatakan risih. Sungguh ironis bukan menjadi kekasih seorang Dirga? Lagi-lagi teman di sebelah Aruna menginterupsi. “Helo, Aruna Dirga. Udah yu, udah.” Akhirnya Aruna mendengarkan saran temannya, dia memutuskan kontak mata terlebih dahulu. Gadis itu berucap, “Aku nggak bakal ngerepotin kamu. Jadi, kamu nggak perlu khawatir– Ucapan Aruna berhenti kala Dirga langsung pergi dari hadapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-20
Baca selengkapnya

Kabar Tentang Voli

Setelah berpamitan dengan Profesor Yedi, Claudia menyeret kakinya untuk menghampiri Lilia dan yang lain.Dia penasaran, mengapa mereka menggunakan setelan kaos olahraga?‘Lomba Lari Lintas Kampus kayaknya besok deh kalau nggak salah?’ pikir Claudia.Baru Claudia tiba dan hendak bertanya, Idellia langsung menghampiri dan menubruk Claudia dengan sebuah pelukan. Membuat Claudia mundur beberapa langkah karena tidak siap dengan pelukan itu.“Claudiaaaaaaaa,” pekik Idel tertahankan.“Hati-hati dong, Del,” ucap Lilia memperingatkan. Dia melipat tangannya di dada.Praya dan Zoya hanya terkekeh di tempatnya. Kebetulan meja mereka semua saling berdekatan, terkecuali meja Claudia yang berada di seberang.Setelah terdiam beberapa saat, Claudia baru membuka suara. “Kamu kenapa, Idel?” Sambil bertanya, Claudia membalas pelukan Idellia.Pun, setelah itu netra matanya mengedar ke arah yang lain sampai berhenti di sosok Fanya. Wanita itu memandang Claudia dengan canggung.Kemarin Ryuga sudah mencerita
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-20
Baca selengkapnya

Sedang Sibuk?

Sebenarnya … Ryuga tunanganku,” aku Claudia dengan suara yang terdengar kikuk.Lilia tak kuasa menahan tawa mendengarnya kala melihat perubahan ekspresi Idellia yang tadinya sumringah menjadi merengut.“Tuh dengar baik-baik, Del. Mau jadi pelakor?” ledek Lilia. Dia melemparkan setangkai bunga palsu yang ada pada meja ke arah Idellia. Wanita itu sama sekali tak menghindar hingga bunga tersebut mendarat tepat mengenai wajah Idellia.Yang lain mau tak mau tertawa, termasuk Claudia yang terkekeh geli.“Cish … bilang daritadi dong, Clau.” Setelah mengatakan itu, siapa sangka Idellia langsung menyenggol samping tubuh Claudia. Membuat tubuh Claudia oleng ke samping, untung Fanya menahan tubuhnya.Sedikit terkejut, tapi Claudia malah kian tertawa karena aksi Idellia tersebut. Tawanya tak pernah selepas itu sebelumnya.“Jadi pria yang jemput malam itu Ryuga, tunanganmu?” Kali ini Zoya yang bertanya, mengkonfirmasi.Pikir Claudia tak ada salahnya memberitahu. Toh salah Ryuga sendiri yang menamp
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

Pembelaan Dirga

“Pak Dimi juga sedang sibuk.” Tahu-tahu Claudia menyeletuk asal. Pandangannya menatap lurus ke arah pria itu. “Benar ‘kan, Pak?”Dari tatapan Claudia, Dimitri bisa membaca jika wanita itu tidak menginginkan Dimitri bicara dengan Ryuga. Selain itu, Dimitri merasa kesenangan karena Claudia memanggilnya ‘Dimi’. Itu nama akrab yang sering orang-orang lain lontarkan padanya.Demikian, Dimitri akan mengiakan permintaan tak tersirat Claudia.“Benar, saya ada kesibukan lain. Mohon maaf sebelumnya,” ucap Dimitri melirik Ryuga. “Saya permisi.”Jelas hal itu memancing kemarahan Ryuga. Dia merasa diabaikan. Selain itu, Ryuga merasa telinganya memanas kala Claudia memanggil nama dari pria saingannya tersebut.“Kamu bilang apa tadi, Claudia?” tanya Ryuga dengan suara yang rendah. Kini Ryuga menghadapkan tubuhnya agar bisa melihat Claudia dengan jelas.Sontak Claudia berpikir keras. Hanya butuh satu detik untuk menyadari kesalahannya. Namun, sebelum dia berusaha menjelaskan, suara Ryuga lebih dulu m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-22
Baca selengkapnya

Ups, Salah Tarik!

Pengarahan tugas yang disampaikan Claudia berjalan lumayan lancar berkat ucapan Dirga sebelumnya.Padahal Claudia bukan menyampaikan materi, tapi dia merasa tekanan yang jauh lebih besar dibandingkan mengajar pada biasanya.Huft~Dosen muda itu langsung bergerak ke luar kelas setelah berpamitan. Claudia berusaha tak mempedulikan tatapan para mahasiswa yang dilayangkannya padanya.‘Lihat Aruna atau Dirga saja.’ Itu yang Claudia katakan pada dirinya sendiri. Rasanya jauh lebih baik saat melihat senyum Aruna yang tampak menenangkan.Sebenarnya Aruna ingin sekali menghampiri Claudia. Dia berdebat dengan batinnya. ‘Samperin Bu Clau sekarang atau nanti, ya?’Aruna menimbang karena dia menunggu pergerakan dari Dirga. Tapi, tak ada tanda kekasihnya itu turun dan berusaha mengejar Claudia.‘Aku pikir Dirga bakal khawatir yang gimana … gitu? Tapi, kok dia masih di sini dan nggak susulin Bu Claudia?’Otot di lehernya pegal, ingin menoleh ke belakang dengan penasaran. Tapi, Anjani menghentikan ni
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
37
DMCA.com Protection Status