Semua Bab Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat: Bab 61 - Bab 70

226 Bab

Bab 61 Tamparan dari Aileen

Ketika Aileen terbangun di pagi hari, dia merasakan ada sesuatu yang mengganjal di perutnya. Dengan keadaan setengah sadar, Aileen meraba sesuatu yang ada di perutnya. Matanya langsung terbuka lebar setelah merasakan ada tangan kekar melingkar di perutnya. 'Ini bukan mimpi.' Dengan cepat Aileen menoleh ke belakang dan melihat Christian Li sedang tertidur dengan lelap sembari memeluknya dari belakang. Posisi mereka yang begitu intim membuat jantung Aileen tiba-tiba berdebar kencang. Wajahnya pun langsung merona ketika teringat dengan kejadian semalam. 'Apa yang kau pikirkan Aileen? Dasar bodoh!' Setelah merutuki dirinya, Aileen menggelengkan kepala untuk mengusir bayangan semalam yang terus melintas di benaknya. Setelah berhasil mengenyahkan bayangan itu, Aileen mencoba untuk menyingkirkan tangan Christian Li dari perutnya dengan hati-hati agar tidak membangunkannya. Setelah itu, Aileen mencoba berbalik. Namun, gerakannya terhenti kerika merasakan sekujur tubuh terasa pegal. "Ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-02
Baca selengkapnya

Bab 62 Informasi dari Ema

"Nyonya Muda, kenapa menampar saya?" tanya Ema sembari memegang wajahnya yang terasa kebas. "Ema, bukannya meminta maaf, kau justru menuduh suamiku yang tidak-tidak," jawab Aileen dengan mata menyala. "Apa kau pikir aku tidak tahu yang sebenarnya?"Tadinya, Aileen ingin berbicara baik-baik dengan Ema. Namun, sikapnya yang seolah tidak bersalah dan justru memfitnah Christian Li membuat Aileen seketika marah. Sebelumnya, dia tidak pernah berniat untuk menampar Ema, meskipun dia sudah tahu kalau sudah menjebak Christian Li, tapi tiba-tiba saja dia hilang kendali ketika suaminya itu dituduh yang tidak-tidak di depannya. "Nyonya Muda, aku tidak berbohong. Zaya saksi matanya. Kau bisa langsung bertanya padanya mengenai kejadian kemarin.""Aku tidak membutuhkan kesaksian dari siapa pun karena aku memiliki bukti atas perbuatanmu yang berniat menggoda suamiku.""Buk-bukti apa yang Nyonya Muda maksud?" tanya Ema dengan terbata-terbata. Aileen bisa menangkap raut wajah ketakutan di mata Ema,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-03
Baca selengkapnya

Bab 63 Melakukan Pemeriksaan

"Tunggu di sini. Aku daftar sebentar."Setelah berpamitan dengan Christian Li, Aileen berjalan ke tempat pendaftaran yang ada di ujung ruangan. Sebenarnya sebelum ke rumah sakit, dia sudah melakukan perndaftar melalui telpon, hanya saja dia harus mendaftar ulang untuk mendapatkan nomor antriannya.Saat ini, Aileen dan Christian Li sedang berada di rumah sakit terbesar di kota Imperial, tepatnya berada di lantai 2, di mana klinik dokter syaraf berada. Aileen berhasil memaksa Christian Li untuk ke rumah sakit.Christian Li datang ke rumah sakit dengan mengenakan masker untuk menutupi wajahnya dan kaca mata hitam agar tidak ada yang mengenalinya. Aileen tentu saja tidak keberatan dengan hal itu, karena dia pikir Christian pasti malu dengan kondisi wajahnya yang cacat."Kakak Li, sedang apa di sini?"Seorang pria muda yang memakai jas warna putih mendekati Christian Li yang sedang berada tidak jauh dari kursi tunggu yang ada di lantai 2."Ke mana saja kau? Menghilang tanpa kabar dan melara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-04
Baca selengkapnya

Bab 64 Dicari Polisi

"Christian!" panggil Aileen dengan nada sedikit tinggi. "Hmmm," gumam Christian. "Apa yang sedang kau pikirkan?" Sudah dua kali Aileen memanggil Christian. Namun, tidak direspon olehnya.Sejak dalam perjalanan pulang dari rumah sakit, Christian Li lebih banyak diam. Meskipun biasanya dia tidak banyak bicara, tapi Christian tidak pernah mengabaikannya jika dia sedang bertanya pada pria itu. Sejak di mobil, Aileen melihat kalau Christian sedang melamun seperti sedang memikirkan sesuatu. "Tidak ada." Christian akhirnya mengalihkan pandangannya pada Aileen yang berdiri di depan kursi rodanya setelah mereka tiba di dalam kamar. "Kau bilang apa tadi?"Aileen menghela napas panjang dengan ekspresi kesal. Bagaimana tidak kesal, sejak tadi Aileen terus berbicara. Namun, Christian justru tidak mendengarkan apa yang dia katakan."Temanmu tadi, bekerja di rumah sakit itu?""Ya. Dia dokter sekaligus cucu dari pemilik rumah sakit itu."Mata Aileen membulat dengan mulut yang sedikit terbuka. "Ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-05
Baca selengkapnya

Bab 65 Tidak Berdaya

Christian terus melirik pada jam yang ada di atas nakas. Sudah 4 jam berlalu, semenjak Aileen berpamitan untuk menemui tamu di bawah. Namun, belum juga kembali hingga pukul 11 malam. Padahal, Aileen mengatakan kalau dia tidak akan lama.Karena tidak tahan menunggu lebih lama lagi, Christian pun menggeser tubuhnya ke tepi ranjang, berniat untuk berpindah ke kursi roda, namun baru saja dia akan meraih kursi rodanya, pintu kamarnya di ketuk dari luar. Tidak lama berselang, pintu kamar terbuka dan terlihat Arthur masuk ke dalam."Kau mau ke mana?" tanya Arthur seraya menghampiri Christian.Bukanya menjawab pertanyaan Christian. "Siapa yang mengizinkanmu masuk ke kamarku? Keluar dari sini!" usir Christian dengan sorot mata dingin."Aku hanya ingin mengatakan padamu, istrimu ditahan di kantor polisi. Dia dilaporkan atas tuduhan penganiayaan berat."Christian nampak tercengang. Arthur tentu sudah menebak kalau Chrisrian tidak mengetahui hal itu. Itu sebabnya dia datang untuk memberitahunya. S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-06
Baca selengkapnya

Bab 66 Siapa Suamimu?

Aileen menelan salivanya ketika merasakan hembusan napas hangat menyapu leher belakangnya. Wajahnya tampak kaku diikuti dengan degup jantung yang tidak beraturan."Christian, kapan aku membuatmu marah?"Seingatnya, hubungan keduanya baik-baik saja sebelum dia dibawa oleh polisi. Saat berpamitan ke bawah pun, Christian masih menanggapinya. Tidak tampak dia marah ataupun sedang kesal."Pergi ke mana kau bersama Arthur sebelum pulang?"Kedua alis Aileen saling bertautan dengan mata yang sedikit menyipit. "Tidak ke mana-mana. Kenapa?""Jangan berbohong padaku." Suara Christian terdengar serak. Namun, seperti ditekan. Hembusan napasnya pun semakin panas dan tangan yang melingkar di perut Aileen pun semakin mengetat."Aku tidak berbohong. Kami memang langsung pulang setelah dari kantor polisi." "Lalu, apa yang kau lakukan dengan Arthur di belakangku?'"Kami tidak melakukan apa-apa." Aileen seketika memutar tubuhnya ke belakang, hingga keduanya saling berhadapan. "Kenapa? Apa ada mengatakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

Bab 67 Aku yang Memecatnya.

Aileen mengetuk pintu ruangan yang berada di depannya. Dia baru saja tiba di rumah sakit dan langsung pergi ke ruangan Daniel untuk menjemput Christian Li. "Apa terapinya sudah selesai?" tanya Aileen ketika pintu ruangan terbuka dan menampilkan wajah tampan Daniel."Sudah. Kakak Li ada di dalam. Masuklah." Daniel membuka pintu ruangannya dengan lebar seraya menyingkir ke samping untuk memberikan jalan pada Aileen."Terima kasih." Dengan perasaan canggung, Aileen berjalan masuk menghampiri Christian Li yang sedang duduk di kursi rodanya yang berada di dekat sofa panjang di ruangan itu."Maaf, aku terlambat menjemputmu," ucap Aileen setelah berada di hadapan Christian. Dia terlambat 15 menit dari waktu yang sudah disepakati mereka berdua. "Bagaimana dengan terapinya?" tanya Aileen pada Daniel yang sudah berdiri di dekat Chirstian."Lancar. Kakak Li terlihat bersemangat. Aku yakin dia pasti bisa berjalan lagi."Sebuah senyuman seketika mengembang di wajah cantiknya Aileen. Raut wajahnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-08
Baca selengkapnya

Bab 68 Menemani Melakukan Terapi.

"Karena aku ...""Karena apa?" tanya Aileen tidak sabar, karena Christian Li tidak kunjung menyelesaikan ucapannya setelah beberapa detik menunggu."Ingin tahu?"Aileen mengangguk semangat. Sepertinya dia tidak menyadari kalau posisi keduanya begitu intim."Mendekatlah." Karena penasaran, Aileen dengan patuh mengikuti perkataan Christian Li, hingga wajah keduanya berada di jarak yang sangat dekat. Tanpa diduga, Christian mengangkat wajahnya dan semakin menipiskan jarak wajah keduanya. Aileen yang melihat itu pun seketika menjadi panik dan refleks menutup kelopak matanya dengan cepat. "Apa yang harapkan Aileen? Kenapa kau menutup matamu?" bisik Christian Li tepat di telinga kanan Aileen.Usai mendengar bisikan itu, kelopak mata Aileen terangkat dengan cepat. Wajahnya pun seketika memerah ketika manik coklatnya bertemu dengan netra hitam Christian Li yang sedang menatapnya dengan senyuman yang penuh arti."Aku ... aku pikir ..." "Kau pikir, aku akan menciummu?" tebak Christian Li deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-09
Baca selengkapnya

Bab 69 Mencemaskannya

“Kakak Li, kau mau ke mana?” Daniel langsung menghampiri Christian Li ketika dia akan meraih kursi rodanya yang berada tepat di sebelah ranjangnya. Dia baru saja selesai mengurus kepindahan Christian Li ke ruangan perawatan setelah selesai ditangani di IGD.Bukannya menjawab, Christian Li justru menanyakan hal lain. “Di mana Aileen?” Setelah tiba di rumah sakit, keduanya langsung dibawa ke IGD. Namun, keduanya tidak ditempatkan di tempat yang sama karena mereka berada di triase berbeda.“Dia sedang ditangani oleh Dokter Robby.”“Antarkan aku ke tempatnya.”Daniel segera menahan Christian Li ketika dia akan turun. “Kakak Li, kau tidak boleh ke mana-mana dengan kondisi seperti ini."“Aku ingin melihatnya.” Wajah Christian Li terlihat serius, membuat Daniel sedikit frustasi.“Kakak Li, Aileen baik-baik saja, dia hanya cidera ringan. Orang yang harus kau khawatirkan adalah dirimu sendiri. Kondisimu lebih mengkhawatirkan darinya.”Kecelakaan yang terjadi pada Aileen dan Christian Li menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-11
Baca selengkapnya

Bab 70 Dijenguk

"Christian, kami pulang dulu. Nanti Bibi akan meminta Zaya untuk ke sini. Selama kau di rumah sakit, biar dia yang mengurusmu," ucap Nyonya Fawlina dengan lembut."Tidak perlu. Ada Aileen yang bisa menjagaku," tolak Christian dengan wajah dingin."Christian, Aileen tidak bisa menjagamu 24 jam, biarkan Zaya ikut menjagamu di sini. Bibi juga lebih tenang kalau dia yang menjamu."Christian menarik senyuman sinis di bibirnya, kemudian berkata, "Dibandingkan Zaya, Aileen lebih berhak mengurusku. Lagi pula, aku tidak suka dilayani oleh orang lain.""Christian, jika kau tidak mau dijaga oleh Zaya, biarkan aku dan Qarina yang menjagamu," usul Nyonya Caisa. "Aileen harus bekerja, dia pasti akan kerepotan jika harus mengurusmu juga."Christian mendengkus dan mencibir dengan wajah dingin. "Tidak perlu berlagak baik padaku. Aku tidak butuh kau urus dan jaga."Nyonya Fawlina menatap Christian selama beberapa detik, lalu berkata, "Kalau begitu, biarkan Aileen yang menjagamu."Nyonya Caisa langsung b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
23
DMCA.com Protection Status