All Chapters of Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat: Chapter 151 - Chapter 160

241 Chapters

Bab 151 Ancaman Cathleen

"Rahasia apa maksudmu?" Cathleen tersenyum miring, kemudian memandang ke arah perut Aileen yang masih rata. "Saat ini kau sedang hamil, kan?" Mata Aileen membola seketika, tidak menyangka kalau kakak tirinya itu mengetahui rahasianya. "Dari mana kau tahu hal itu?" Cathleen kembali tersenyum. Namun, ekspresi wajahnya tampak mengerikan. "Aku berada di rumah sakit saat kau memasuki ruang IGD. Aku mendengar langsung percakapan dokter yang menanganimu saat itu dengan sepupu Christian Li." Cathleen baru saja akan pulang setelah menjenguk temannya di sana saat melihat Aileen memasuki ruangan IGD. Diam-diam dia mengikutinya dan berpura sakit dan meminta diperiksa oleh dokter. Dia sengaja memilih untuk berbaring di ranjang sebelah Aileen untuk mengetahui apa yang terjadi dengan Aileen. "Bagaimana jika aku mendorongmu ke sini? Kira-kira apa yang akan terjadi?" "Cathleen, kau jangan macam-macam." Aileen melangkah mundur ketika melihat Cathleen mulai mendekatinya dengan seringai jahatnya. "
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 152 Serangan Balik Aileen

"Cathleen, apa kau tidak memiliki sopan santun?" Aileen menatap kesal pada Cathleen yang membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk terlebih dahulu. Cathleen mengabaikan protes Aileen dan berkata, "Waktumu tersisa satu hari." Cathleen melipat kedua tangannya di depan dada dan bertanya dengan angkuh, "Apa kau sudah menyiapkan uangnya?" Aileen yang baru duduk setelah pulang bekerja, tiba-tiba bangkit dari duduknya dan berjalan menuju meja nakas, kemudian mengambil sesuatu dari sana, setelah itu menghampiri Cathleen yang berdiri di dekat pintu. "Ini ambillah. Di dalamnya ada uang 10 juta." Usai mendengar itu, Cathleen langsung marah. Dia menepis tangan Aileen dengan kasar dan berkata, "Aileen, apa kau itu tuli? Aku minta 10 miliar, bukan 10 juta!" "Aku tahu, tapi hanya itu yang kupunya." Aileen tetap bersikap tenang, meskipun Cathleen sudah meninggikan suaranya. "Sisa uangku sudah aku berikan semua pada ibumu." Awalnya, ibu tirinya itu tidak mau menerima dirinya menginap di sana. Namun,
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 153 Tujuan Kedatangan Masa Lalu Aileen

Ada seorang pria sedang berbincang dengan Aileen. Ketika pria itu dan Aileen menoleh, Christian langsung mengenalinya."Christian, kenapa tidak bilang mau ke sini?" Aileen tampak terkejut melihat kedatangan suaminya yang tiba-tiba. Dia berniat menghampiri Christian. Namun, suaminya itu sudah lebih dulu berjalan ke arahnya."Aku merindukanmu, Sayang," jawabnya lembut seraya tersenyum tipis.Setelah tiba di dekat Aileen, Christian membungkuk, lalu mengangkat dagu Aileen dan mengecupnya dengan singkat di depan pria itu tanpa ada rasa sungkan sama sekali."Kau sedang ada tamu?" tanyanya basa-basi. Padahal, dia sudah tahu siapa pria di depan Aileen itu, karena sebelumnya dia sudah pernah melihat wajahnya dari foto."Iy-iya," jawab Aileen dengan gugup, takut Christian akan marah setelah ini jika dia tahu siapa pria di depannya itu. "Namanya Filbert. Kami berteman sejak masih sekolah."Setelah Aileen memperkenalkan pria di depannya itu, Christian segera menoleh pada Filbert. Seperti ada kila
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 154 Pengakuan Christian

"Aku hanya ingin memastikan kalau dia sudah pulang." Tahu suasana hati Christian sedang tidak baik, Aileen memutuskan untuk mengubah topik pembicaraan. "Kenapa tidak mengabariku kalau mau ke sini?""Kenapa? Terganggu dengan kedatanganku?"Melihat wajah tidak senang Christian, Aileen menghela napas diam-diam. "Aku hanya terkejut.""Kemasi barangmu, kita pulang hari ini.""Haaah?" Kedua alis Aileen terangkat dengan mulut yang sedikit terbuka. "Tapi, kau bilang—""Jangan membantahku."Melihat wajah tegas Christian, Aileen tidak lagi berani memprotes keputusan pria itu. Dia segera ke kamar dan mengemasi barang-barang yang akan dia bawa pulang dibantu oleh pelayan di rumah itu, sementara Christian memilih untuk menunggu di ruang tamu."Ken, bawa semua barang ini ke mobil," perintah Christian usai pelayan di rumah itu meletakkan semua barang milik Aileen di ruang tamu."Tolong katakan pada ayahku, kalau suamiku memintaku untuk pulang malam ini."Ayah dan ibu tirinya sedang pergi, di rumah i
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

Bab 155 Kejutan Untuk Christian

Secepat kilat, Christian menyatukan bibir keduanya, kemudian menggerakkannya dengan lembut. Sementara Aileen hanya diam dengan mata membola. Namun, itu hanya berlangsung sesaat, karena setelah itu Aileen tampak memejamkan matanya, seolah sudah terhipnotis dengan permainan bibir suaminya."Christian, tunggu," ucap Aileen setelah berhasil mendorong tubuh Christian dengan pelan. "Kita tidak bisa melakukan ini.""Jangan menolakku Aileen, atau aku akan berpikir kau masih mencintai mantan kekasihmu.""Sudah kubilang aku tidak mencintainya lagi.""Kalau begitu, jangan menolakku.""Christian, aku bukannya menolak, tapi—""Aku tahu kalau kau sedang tidak datang bulan saat ini. Kau berbohong padaku saat itu. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk menolakku."Ketika Christian akan memajukan wajahnya, Aileen dengan segera menahan dadanya dengan kedua tangannya. "Kalau begitu, jawab dulu pertanyaanku. Baru setelah itu kau boleh melakukannya.""Apa?""Kenapa kau mengatakan pada Filbert kalau aku sedang
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab 156 Meragukannya?

'Janin dalam kandungan Nyonya sehat, organ-organ vitalnya juga sudah mulai terbentuk, gerakannya juga mulai aktif, tapi mungkin belum bisa dirasakan oleh Nyonya, bentuknya juga sudah mulai menyerupai manusia walaupun belum terbentuk dengan sempurna, begitupun juga dengan wajahnya, belum terlihat jelas.' Aileen tersenyum lebar setelah keluar dari ruangan dokter usai memeriksakan kehamilannya. Dia merasa sangat senang saat mengingat perkataan dokter tadi. Rasa cemasnya seketika menghilang usai mengetahui kalau tidak terjadi apa-apa pada janin dalam kandungannya. Namun, ada satu hal yang membuatnya terkejut, yaitu usia kehamilannya yang sudah memasuki minggu ke 12. Padahal, dia dan Christian baru saja menikah selama dua bulan lebih. Dia takut Christian akan meragukan anak dalam kandungannya itu bukan miliknya jika suaminya itu tahu kalau usai kehamilannya sudah 3 bulan lebih. Meskipun dokter sudah menjelaskan secara rinci mengapa usai kehamilannya lebih tua dari usia pernikahannya,
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 157 Melakukan Pemeriksaan

"Tiffany, bangun." Aileen tampak berjalan dengan langkah cepat mengikuti tenaga medis yang sedang mendorong brankar Tiffany menuju ruangan IGD. "Silahkan menunggu di luar." Aileen dihentikan oleh perawat ketika dia akan memasuki ruang IGD. Terpaksa dia menunggu dengan cemas di depan ruangan itu. Karena merasa tungkainya lemas, Aileen memutuskan untuk duduk. Sejak tadi kaki dan tangannya terus gemetar. Tampaknya, dia sangat terkejut dengan kejadian yang baru saja dia alami. Bagaimana tidak, dia hampir saja tertabrak oleh pengendara motor itu jika Tiffany tidak mendorongnya. Pemandangan Tiffany tergeletak tidak berdaya dengan darah yang mengucur dari lengan dan kepalanya, membuat sekujur tubuhnya menjadi lemas dan gemetar bersamaan. Sebenarnya, Aileen melihat motor itu melaju ke arahnya. Namun, entah kenapa dia malah mematung di tempat, tiba-tiba saja kakinya sulit sekali digerakkan hingga dia merasakan tubuhnya didorong dari belakang. Beruntung tubuhnya membentur orang yang sedang
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 158 Kompensasi Untuk Tiffany

"Jangan keras kepala, Aileen." Christian berkata dengan pelan. Namun, dengan wajah yang tegas. "Turuti perkataanku dan jangan membantahku."Melihat Aileen terdiam dengan kepala tertunduk, Christian langsung menghembuskan napas dengan kasar. Raut wajah yang semula mengeras, perlahan mengendur ketika melihat wajah muram Aileen."Aileen, aku tidak marah padamu. Aku begini karena mengkhawatirkanmu, apa kau tidak tahu itu?" Nada bicara Christian terdengar melembut. Namun, tetap ada penekanan di akhir kalimatnya.Selama ini belum pernah Christian bersikap sesabar dan selembut itu pada wanita. Sikap dominan Christian membuatnya terbiasa mengendalikan orang lain."Iya, maafkan aku. Mari kita pergi periksa."Aileen berbalik dengan kepala tertunduk dan berjalan dengan langkah gontai. Namun, baru saja berjalan 4 langkah, tangannya dicekal oleh Christian."Jika kau tidak ingin diperiksa, maka aku tidak akan memaksamu. Tapi, kau harus beristirahat sementara di rumah sakit ini."Diam-diam Aileen me
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

Bab 159 Kedatangan Dua Orang Pria

"Maaf, Nyonya Muda, Tuan Muda melarang Anda untuk keluar dari sini." Seorang pria bertubuh tegap dengan berpakain rapi dengan seragam lengkap merentangkan tangan ketika Aileen akan keluar dari kamarnya. Sebelum pergi ke bawah, Christian memerintahkan 2 orang pengawal berjaga di depan kamar Aileen untuk mengawasi istrinya. "Aku hanya ingin ke bawah sebentar." Christian sudah pergi selama kurang lebih 4 jam dan belum kembali juga, Aileen merasa khawatir, terlebih suaminya itu pergi dengan terburu-buru setelah mendapatkan telpon dari Daniel. "Maaf, Nyonya Muda, tapi saya tidak bisa membiarkan Anda pergi. Sebaiknya, tunggu sampai Tuan Muda kembali." Christian sudah berpesan padanya untuk tidak membiarkan Aileen keluar dari kamarnya sebelum dia kembali ke atas dan pengawal itu tidak berani melanggarnya. "Mana Ruby? Aku ingin bicara dengannya." Sejak Christian dan Ken berbicara dengan supir pribadinya itu, Aileen belum melihatnya lagi sampai sekarang. "Silahkan tanyakan lan
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

Bab 160 Masa Kritis

Christian mendengarkan dengan seksama apa saja yang dibisikkan oleh asistennya. "Baiklah. Aku akan mengajak istriku makan terlebih dahulu, setelah itu baru kita bahas lagi." "Baik, Tuan Muda." Ken akhirnya membawa Aileen dan Christian untuk makan di restoran dekat rumah sakit. Mulai dari makan hingga selesai, Aileen tidak mengeluarkan sepatah kata pun jika tidak ditanya oleh Christian. “Kenapa sejak tadi diam saja?” tanya Christian usai keduanya selesai makan siang. “Tidak apa-apa. Aku hanya sedang malas bicara.” Aileen tiba-tiba bangkit dari duduknya. “Ayo, kita kembali ke rumah sakit." “Tunggu dulu.” Christian menahan pergelangan tangan Aileen ketika istrinya itu akan melangkah. Dia mendongak kemudian berkata, “Kita baru selesai makan. Kenapa terburu-buru kembali? Apa karena ada Jackson dan Arthur di sana?” “Tidak. Aku ingin kembali ke rumah sakit karena kau.” Kedua ali tebal Christian seketika menyatu. “Maksudmu?” “Bukankah kau sangat mencemaskan kondisi Tiffany? Sebaiknya k
last updateLast Updated : 2024-07-20
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status