Home / Romansa / Pesona Istri Sementara Tuan Muda / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Pesona Istri Sementara Tuan Muda : Chapter 21 - Chapter 30

419 Chapters

21. Pinjam Uang Lima Miliar

Dengan langkah yang terburu-buru, Naya memasuki kamar kostnya. Gadis yang bekerja di bank itu sudah tahu jika Queen telah datang. Sesampainya di kamar kostnya Naya tidak percaya saat melihat ada beberapa paper bag yang bertuliskan merk-merk ternama.“Ini cuma paper bagnya saja atau memang sama isinya?” tanya Naya antara serius dan bercanda.“Lihat saja sendiri!” perintah Queen sambil tersenyum.“Gila kamu, ini untuk aku semua?” Naya masih tidak percaya dengan semua barang-barang yang dibawakan oleh Queen untuk dirinya.“Mumpung aku dapat gratisan,” sahut Queen tanpa beban. “Makanannya nanti kamu bagi-bagi!” sambung Queen sambil menunjukkan oleh-oleh yang lain, yang luput dari perhatian Naya.“Gila, apa aja ini Queen?” tanya Naya sambil membuka satu per satu bungkusan yang di bawa oleh Queen.“Buat camilan sambil kumpul-kumpul ghibah mania.”“Paling nanti yang dighibahin gadis urakan yang tidak pernah mandi bisa menikah dengan CEO muda, yang tampan dan kaya raya. Apa rahasianya?” tanya
Read more

22. Jangan-jangan ...

@Queen Savita[ Malam ini aku nginep di kost ]Setelah membaca pesan dari Queen, Ageng bergegas melajukan mobilnya menuju ke apartemennya. Setelah menjalani libur panjang di Bali, dia harus disuguhi setumpuk pekerjaan yang sudah menggunung, dan kini yang tersisa hanyalah rasa lelah.Ageng ingin segera tiba di apartemen dan berharap bisa segera mengistirahatkan tubuhnya. Agar esok hari dia bisa menyelesaikan sisa pekerjaan dengan cepat.Tapi sepertinya apa yang diharapkan oleh Ageng tidak akan terwujud dengan mudah, karena di depan pintu unit apartemennya sudah ada Davianna yang berdiri anggun di sana.“Baru pulang?” tanya Davianna, lalu pasangan kekasih itu pun saling cium pipi kira dan pipi kakan secara bergantian.“Ya, lembur … banyak pekerjaan karena liburan kemarin,” jawab Ageng yang sepertinya sudah tidak bertenaga lagi.“Kamu sakit?” Davianna menatap dengan saksama wajah Ageng yang tampak lesu, begitu juga penampilannya terlihat berantakan tidak seperti biasanya.“Tidak, hanya c
Read more

23. Kegilaan Bryan

Semua urusan tentang investasi sudah Queen selesaikan. Yang Queen rasa paling merepotkan adalah saat dia harus memasuki lima bank yang berbeda untuk mendepositokan uangnya seperti arahan dari Naya. Berurusan dengan banyak berkas sungguh membuat kepalanya menjadi pusing. Namun, bagi Queen ini lebih baik, daripada dia menghambur-hamburkan uangnya, karena dia tidak tahu bagaimana nasib hidup kedepannya. Apalagi kalau Ageng sudah benar-benar menceraikan dirinya.Memasuki apartemen dengan keadaan lampu yang sudah menyala, membuat Queen yakin jika Ageng sudah lebih dahulu pulang. Tidak ada hal penting yang harus dia bicarakan dengan lelaki yang bergelar suami itu, sehingga membuat Queen langsung menuju ke kamarnya. Seperti biasanya setelah membersihkan diri dia akan mengistirahatkan tubuhnya.Istirahat tenang Queen mulai terganggu saat berulang kali panggilan meraung-raung di ponselnya. Sebenarnya Queen ingin mengabaikannya karena dari nada deringnya sepertinya bukan nada dering khusus bagi
Read more

24. Pertanyaan Aneh

Suara kecapan dan desahan terasa masih menyapa gendang telinga Ageng. Bahkan bayang-bayang dua orang yang berdiri bermesraan di depan pintu seakan sulit hilang dari ingatan Ageng. Di bawah guyuran shower, Ageng seolah sedang menghukum dirinya yang sempat mabuk, hingga tidak tahu apa yang terjadi semalam dengan Queen. Suara desahan merdu Queen benar-benar mengganggu pikirannya sampai saat ini. "Mau kemana?" tanya Ageng dengan nada ketus saat melihat Queen yang sudah berpakaian rapi. "Kerja, cutiku sudah habis," jawab Queen apa adanya. Bos tempat kerja Queen memberi kelonggaran cuti panjang. Kebaikan hati ini tentu bukan tanpa sebab, jiwa bisnis yang sang bos menganggap ini adalah bentuk investasi. Berharap kelak Queen bisa merayu Ageng untuk menanam sedikit modal pada bisnis percetakan mereka yang saat ini harus bersaing ketat dengan beberapa perusahaan baru yang sudah menggunakan teknik cetak dengan teknologi yang modern. "Apa yang terjadi tadi malam?" Ageng langsung menghadang l
Read more

25. Teman Suamiku

“Queen tidak mengantarmu?” tanya Arum yang merasa aneh saat melihat adiknya pergi tanpa diantar oleh sang istri, padahal mereka masih pengantin baru yang sedang hangat-hangatnya.“Bisa-bisa nggak jadi berangkat kalau dia ikut antar ke bandara,” jawab Ageng sambil tertawa. “Tadi saja dia sudah nangis-nangis nggak mau ditinggal sendiri.” Dengan terpaksa Ageng harus berbohong kepada Arum untuk lebih meyakinkan sandiwaranya.“Kamu nggak sayang ninggalin dia sendiri? Kalian masih pengantin baru lho?”Dalam benak Arum sebenarnya berpikir, mengapa bukan Ageng dan Queen yang saat ini pergi ke Kalimantan sekaligus bulan madu ke dua. Sementara itu Danu tetap mengurus proyek-proyek yang selama ini sudah menjadi tanggung tawabnya.Sebenarnya Arum sangat kesal dengan keputusan Ageng yang secara tiba-tiba mengirim Danu ke Kalimantan. Ardan yang selama ini begitu dekat dengan sang papa sering bertanya dan sangat merindukannya. Apalagi sinyal yang masih sangat terkendala membuat Ardan tidak bisa deng
Read more

26. Hati Seorang Ibu

“Mantan pacar?” tanya Bryan di sela-sela menikmati potongan demi potongan daging steak di hadapannya.“Bukan, dia anak pemilik restaurant ini,” jawab Queen yang terlihat tidak ambil pusing dengan pertanyaan yang baru saja Bryan lontarkan. Bahkan dia terlihat tetap lahap menikmati steak tenderloin kesukaannya.“Wow, tidak menyangka saja jika ternyata kamu kenal dengan salah satu anak dari Surya Wijaya.”Sebagai calon penerus perusahaan keluarga, Bryan pun sudah diperkenalkan dengan begitu banyak relasi dan juga rekanan dari sang papa, dan salah satunya Surya Wijaya. Yang dia tahu, restaurant steak tempat mereka makan sekarang adalah usaha yang dikelola oleh sang istri, bukan bisnis utama dari Surya Wijaya.“Sepertinya dia tadi sangat patah hati saat mendengar jika kau sudah menikah.” Masih lekat dalam ingatan Bryan bagaimana ekspresi wajah Mike yang terlihat terluka dan kecewa.“Ya nggak mungkin lah!” sanggah Queen yang langsung menghentikan makannya. “Kami tidak punya hubungan apa-apa
Read more

27. Mau Dibawa Kemana?

Ageng memberi kesempatan kepada sang kakak untuk menikmati kebersamaan bersama sang suami dan putra semata wayangnya. Sehingga saat ini dia yang langsung menuju ke tempat proyek untuk melakukan control dan pengawasan. Selain itu dia bisa lebih puas dalam menganalisa hasil laporan dari orang-orang kepercayaan yang telah menyelidiki perempuan yang tinggal di dekat apartemen Davianna.“Setelah sumber dana aku hentikan, kini kau tidak bisa menghidupi simpananmu lagi,” gumam Ageng saat mengetahui jika perempuan itu sudah tidak tinggal di apartemen tersebut lagi. “Kau harus mengganti setiap rupiah uang dari keluarga Wardana yang kau keluarkan untuk menghidupi simpananmu itu.”Ageng kembali menyimpan hasil laporan yang sudah dia dapatkan sejak sebelum keberangkatannya ke Kalimantan bersama sang kakak. Ageng berharap dengan hanya berbicara berdua, nantinya Danu, bisa berbicara jujur tentang hubungannya dengan perempuan itu. Hingga Ageng bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk sang kakak.
Read more

28. Salah Orang

Queen sungguh tidak menduga jika dia akan diajak ke sebuah butik ternama. Butik yang selama ini hanya menyediakan gaun pesta dan gaun malam dengan harga yang cukup fantastis.“Ageng belum memberi tahumu jika kalian harus menghadiri acara penting minggu depan?” tanya Laras sambil memilih-milih model terbaik yang dia anggap paling pas di tubuh mungil menantunya.“Belum, Ma!” jawab singkat Queen. Sejak keberangkatan Ageng ke Kalimantan, mereka sangat jarang berkomunikasi. “Mungkin karena sinyal yang kurang bagus, jadi A … Mas Ageng belum memberi tahu apa-apa.”“Bagaimana menurutmu?” tanya Laras sambil menempelkan sebuah gaun malam mewah di tubuh Queen.“Apa tidak berlebihan, Ma?”“Tidak ada kata berlebihan untuk keluarga Wardana,” sahut Laras yang terlihat sangat puas dengan gaun pilihannya.Queen mematung menatap gaun malam tersebut dari pantulan bayangan di cermin. Bukan tentang harga yang membuat Queen sepertinya enggan untuk menggenakan busana tersebut, tetapi dia merasa tidak sesuai
Read more

29. Mulai Cemburu

Tidak ada yang salah, Ageng sangat yakin dengan perasaan saat ini jika dia memang benar-benar merindukan harum tubuh Queen. Namun, melihat reaksi penolakan yang diberikan oleh Queen tentu membuat Ageng harus bersandiwara di hadapan gadis yang telah dia nikahi tersebut. Tentu Ageng tidak ingin dipermalukan oleh Queen jika gadis itu sampai tahu apa yang sedang dia rasakan saat ini.“Sesusah itu sinyal di sana?” tanya Queen dengan tatap mata memelas tertuju ke arah Ageng. “Jadi kau juga tidak bisa menghubungi Davi dari sana?” tanya Queen lagi seolah ingin mengungkapkan rasa turut prihatin kepada Ageng yang tidak bisa melepas rindu kepada sang kekasih.“Nggak juga sih, hanya terlalu sibuk saja, jadi tidak sempat menghubungi siapa-siapa. Termasuk untuk kasih kabar ke kamu kalau ada undangan gala dinner,” ucap Ageng sambil menyeruput kopi buatan Queen.“Kartu kreditku masih kamu bawa, kan?” tanya Ageng saat bangkit dari duduknya.“Masih, aku ambilkan dulu,” jawab Queen yang menduga jika Age
Read more

30. Persaingan

Ageng langsung membuang muka saat melihat Bryan yang datang menghampiri. Apalagi saat dia melihat senyum lebar Bryan yang terlihat sangat bahagia karena akan bertemu dengan Queen.“Aku harap kau tidak kecentilan di sini!” Meskipun berbisik, tetapi tegas Ageng memberi peringatan kepada Queen. “Bagaimana pun kau harus tetap menjaga kehormatan keluarga Wardana.”“Kau tidak perlu khawatir,” sahut Queen dengan tetap memasang senyum indah di bibirnya.“Satu hal lagi yang harus kau ketahui, Mama punya banyak mata-mata untuk mengawasimu.”Queen tentu sadar akan hal itu, memasuki keluarga dari golongan atas tentu ada banyak konsekuensi logis yang harus Queen terima, termasuk tidak bisa sebebas dan semerdeka dahulu lagi. Jangankan di luar, di apartemen pun Queen yakin jika Ageng memasang banyak CCTV di sana.“Aku tahu, untuk bisa mendapatkan yang kakap, aku juga harus bisa menunjukkan tindak tanduk yang berkelas. Tidak bisa dengan sikap grasak grusuk dan murahan.” Queen mengakhiri kalimatnya de
Read more
PREV
123456
...
42
DMCA.com Protection Status