"Tidak apa-apa, Sayang. Bapak hanya luka ringan saja, tapi ternyata dia juga punya darah tinggi. Jadi dokter menyarankan untuk istirahat di rumah sakit sampai darah tingginya turun. Itu saja." Erick berusaha meredakan ketakutan sang istri. "Bener Ayah gak papa, Bang?" tanya Kae memastikan. Ia masih meletakkan ponselnya di samping telinga dan menoleh pada bayi Lily dalam gendongan babysitter yang sedikit rewel. "Lily dari tadi gelisah terus. Badannya panas. Biar aku bawa ke rumah sakit saja sekalian tengok Ayah.""Eh, Kae ...." Pria bule itu menegakkan tubuhnya, tapi sambungan telepon telah ditutup. Ia segera mematikan ponselnya dan menatap asisten sang mertua. "Maaf, Diki. Istri Saya mau ke rumah sakit. Aku harus mendampinginya di sana.""Oh, baik, Pak."Erick berdiri dan segera keluar dari ruangan. Ia bergegas ke rumah sakit dan masuk ruang perawatan Mukid, di mana Kae telah duduk di sana sambil meratapi sang ayah yang sedang sakit. Mukid diam membisu. Ia bingung menghadapi sang ana
Terakhir Diperbarui : 2024-05-12 Baca selengkapnya