Setelah mendapatkan sebuah cincin belah rotan yang pas dengan jari Nesia, Remy kembali menggenggam tangan istri kecilnya itu keluar dari toko berlian. Meskipun Nesia sebenarnya keberatan dengan pegangan tangan Remy itu, namun lagi-lagi Remy selalu dominan.Remy bukannya tak tahu dengan usaha melepaskan diri Nesia, tetapi pria itu memang sengaja mengeratkan pegangannya, membuat Nesia semakin cemberut.“Saya juga nggak bakal melarikan diri lagi, Om?” seru Nesia dengan suara tertahan.Spontan Remy menoleh dan menunduk untuk menatap Nesia sambil berjalan itu.“Eh, aku suami kamu, ya? Kenapa manggilnya om?” Remy bertanya dengan penekanan suara.“Sepertinya kesimpulan pelayan tadi masuk akal, kan? Apa salahnya saya panggil dengan sebutan om? Bukannya Anda meminta saya untuk tidak memanggil tuan?” Nesia tak mau kalah adu argumen.“Ya, tapi nggak harus om juga, kan? Kamu bisa panggil aku dengan sayang, dengan mas, dengan abang atau dengan sebutan honey mungkin?”Spontan Nesia mencibir.“Honey
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya