All Chapters of Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir : Chapter 61 - Chapter 70

110 Chapters

Mendekati hari pernikahan dengan Dokter Dana, Apakah akan batal?

Rani syok. Dia tidak dapat menerima kenyataan bahwa semua orang sudah melihat tubuhnya dari layar yang ia siapkan untuk mempertontonkan tubuh Silvia.“Tidak. Ini tidak nyata. Ini pasti cuma mimpi buruk!” Dia pun menampar kedua pipinya sehingga dia mengaduh kesakitan.“Aww. Ini nyata?” Dia menoleh ke sekelilingnya. Di belakangnya sudah ada Silvia bersama Dokter Dana, Kanaya dan tiga orang Polisi.Silvia mengulangi kalimat yang sudah menghentikan langkah Pazel mengajak Rani untuk melarikan diri.“Kalian berdua tidak akan ke mana-mana. Karena kami sudah mempunyai bukti kejahatan kalian,” ucapnya dengan senyuman yang manis.Beberapa orang polisi datang untuk membantu penangkapan anak buah Rani. Sedangkan yang tiga orang tadi mengamankan Rani dan Pazel. Mereka tidak memberikan perlawanan yang berarti. Sehingga Polisi dapat menangkap mereka dengan mudah.Di kantor polisi, Pazel ditanyai tentang keterlibatannya atas rencana kejahatan Rani. Pazel bingung bukan kepalang. “Pak. Rencana apa yan
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

Setelah dua Minggu berpisah

“Siapa dia?” batin Silvia. Matanya berkerut memperhatikan langkah orang tersebut.“Halo, Cantik. Ini untukmu,” ucap laki-laki tampan yang ada di hadapannya.“Untuk saya?” tanya Silvia heran. Karena dia tidak mengenal laki-laki yang ada di hadapannya. Tapi dia tetap mengambilnya karena dia merasa segan untuk menolak pemberian seseorang. Dia berpikir mungkin saja orang itu adalah Bos perusahaan tempatnya bekerja. Karena dia memang belum pernah bertemu dengan pemilik perusahaan itu.Dia memberanikan diri untuk bertanya, “ Maaf, Pak. Apa saya mengenal Bapak?”“Kenalkan, saya Permadi, Presiden Direktur Perusahaan ini.” Dia menjulurkan tangannya untuk bersalaman.Silvia menjabat tangannya dengan sopan. “Saya Silvia, Pak. Saya baru bekerja satu minggu di perusahaan ini.”“Selamat bergabung di Perusahaan ini. Saya senang dengan kinerja kamu dalam seminggu ini. Maka dari itu saya secara pribadi mengucapkan selamat bergabung di Perusahaan ini.”“Terima kasih, Pak. Saya sangat bangga dan berter
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more

Dia adalah tunangan saya

“ Pak presiden Direktur,” ucap wanita cantik yang tadinya segarang singa, namun sekarang ciut seperti seekor kucing yang mengeong kepada tuannya.“Apa Anda mempunyai kewenangan untuk mengurangi gaji karyawan saya?”“Ma_maaf, Pak. Ta_tapi dua orang ini sudah berani memfitnah dan menyindir saya dengan kata-kata yang tidak sopan, Pak.” Pandangan matanya yang tadi nyalang kini berubah menjadi sayu.“Tidak mungkin dia akan melakukan hal itu, karena saya sangat paham dengan karakternya.”“ Pak. Dia itu orang baru, Pak. Dia baru seminggu bekerja di bagian kantor, tadinya dia hanya tukang bersih-bersih seperti temannya itu, Pak. Makanya dia merasa sangat sombong dan songong. Saya tidak berbohong, Pak.”“Dia tidak mungkin seperti itu. Karena dia adalah tunangan saya. Jika kamu masih berani berbuat kasar kepadanya maka saya tidak akan segan-segan untuk memecat kamu dan kamu juga tidak akan diterima di perusahaan mana pun.” Laki-laki itu mendominasi keadaan dengan kata-kata yang sangat meyakink
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

bab enam puluh empat

"Anu, apa, Bu?" Tanyanya yang sudah tidak sabar menunggu jawaban ibunya."Begini saja, Nak. Nanti Ibu akan bicara sama ayah kandungmu dulu. Baru kamu bisa menemuinya.""Kenapa harus seperti itu, Bu? Apa orang yang akan Ibu kenalkan padaku benaran ayah kandungku, atau ini permainan sandiwara Ibu? Atau aku memang terlahir tanpa ayah?"Plak....Seketika muka Silvia memerah kena tamparan wanita yang sudah melahirkannya itu.Silvia memegang pipinya yang terasa perih. Air matanya menetes kepalanya yang tadi sempat miring sekarang diluruskan lagi.Dadanya terasa sesak. "Tega sekali Ibu menampar aku, Bu," ucapnya lirih"Maafkan Ibu, Nak? Ibu tidak sengaja melakukannya," ucapnya sambil tergugu. "Tampar lagi aja, Bu. Sampai Ibu puas! Tapi beritahu aku siapa ayah kandungku? Atau aku memang ter....," Ucapannya terhenti saat Desi membentaknya."Cukup Silvia!""Apa Ibu ingin merahasiakannya dari aku selamanya? Kalau begitu, jangan pernah beritahu aku siapa ayah kandungku, Bu."Dia pun berlari ke d
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

Bab enam puluh lima

"Mas Dana?" Suara Silvia terdengar pelan dan lembut. Dia memandang pria yang bernama Permadi itu dengan hangat."Kamu, Mas Dana kan," ucapnya seraya membelai muka Permadi dengan kedua tangannya.Kemudian dia menemukan sesuatu yang mengganjal di depan telinga Permadi. Silvia menarik benda yang mengganjal itu secara perlahan. Benda itu seperti kulit yang lembut. Walaupun dia agak merasa ngeri, tapi dia tetap menariknya hingga terungkaplah wajah Dokter Dana yang asli.Seketika Silvia memukul-mukul dada Dokter Dana dengan benda itu. Benda yang sudah membuatnya salah sangka. Benda yang sudah menyembunyikan wajah orang yang dirindukannya.Dokter Dana memeluk tubuh tunangannya dengan hangat. Dunia seperti milik mereka berdua, karena memang cuma mereka berdua yang ada di ruangan itu."Akhirnya penyamaran ku terbongkar juga ya," ucap Dokter Dana dengan tawa ringannya."Mas jahat. Teganya, Mas membohongi aku." Silvia pura-pura manyun."Aku hanya ingin bercanda dengan tunanganku yang cantik ini.
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

Bab enam puluh enam

"Apa Ibu serius? Aku senang banget, Ibu. Aku mau ayah kandungku yang jadi wali nikahku nanti Bu.""Ya, Sayang. Itu pasti akan terjadi.""Sekarang katakan, Bu siapa ayah kandungku, atau Ibu punya fotonya?""Dia adalah orang selama ini kamu anggap sebagai ayah kandungmu.""Hahaha.... Ibu bisa aja bercandanya.""Ibu serius, Nak."Silvia terpana tak bisa berkata apa-apa. Dia hanya berdiri dan berjalan ke arah kamarnya. Tapi ibunya segera memegang tangannya."Tunggu, Nak. Kamu duduklah dulu."Silvia kembali terduduk. Tapi dia hanya diam tanpa ekspresi.Desi mencoba meyakinkan anaknya kembali."Ibu serius, Nak. Ini masalah serius. Tidak mungkin Ibu berbohong."Kali ini Silvia benar-benar sudah emosi dengan ibunya. Dia pun bicara dengan nada yang tinggi, meski dia sudah berusaha menekan suaranya agar tidak terlihat marah "Jika memang ayah Herman adalah ayahku, kenapa tidak dari sebelum kita pindah kesini Ibu bicara seperti itu? Kenapa Ibu berpisah dengannya? Kenapa kita harus pergi?""Cerit
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Bab enem puluh tujuh

Setelah mendapatkan ijin dari kantornya, dia memberitahu ibunya."Jam berapa kita akan ke rumah ayah, Bu?" "Setelah selesai sarapan. Tapi kamu hubungi dulu ayahmu. Tanya dimana dia.""Baiklah, Bu. Apa obat yang Ibu minum semalam ada reaksinya, Bu?""Iya, Nak. Tadi malam Ibu tidak lagi merasa kesakitan. Tidur Ibu pun terasa nyenyak.""Alhamdulillah, Bu. Setelah seminggu pemakaian obat itu, kita cek ke rumah sakit, ya, Bu?""Iya, Nak."Silvia kembali fokus kepada ponselnya. Dia menghubungi nomor ayahnya."Halo ayah, assalammualaikum," ucapnya setelah ada jawaban dari seberang sana.""Ya, wa'alaikummussalam, Nak. Ada apa, Nak?""Rencana kami mau menemui ayah, apa ayah ada di rumah, Yah?""Ada, Nak. Kamu boleh datang kapan pun menemui ayah.""Iya, Yah. Terima kasih, Yah. Sebentar lagi kamu ke sana. Assalammualaikum, Ayah.""Wa'alaikummussalam, Nak.""Bagaim
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

Bab enam puluh delapan

"Oh, iya. Bu. Ba-Bapak baik-baik saja kok."Pak Herman tampak gugup. Dan gelagatnya itu diketahui oleh Bu Desi. Bu Desi yakin kalau dia sudah mengetahui maksud dari kedatangannya. Sedangkan Bu Iyes benar benar tidak tahu tentang apa yang akan dibicarakanya. Pada saat menjelang pertunangan Silvia dia memang menemuinya dan mengatakan kalau ia akan mengambil kembali anaknya. Itulah penyebab Bu Iyes menjadi pemurung saat acara pertunangan itu berlangsung."Jadi, kedatangan saya kesini, ingin meluruskan sesuatu." Dia menjeda ucapannya, kemudia melanjutkan lagi ucapannya yang tertunda." Sebenarnya begini.""Katakan saja Bu Desi. Jangan merasa sungkan. Apa lagi kalau mengenai Silvia. Dia juga putri kami. Kamu akan lakukan apapun untuk kebahagiaannya," ucap Bu Iyes dengan lembut.Mendengar itu membuat bibir Bu Iyes semakin berat untuk bicara. "Apakah jika aku bicara yang sebenarnya tidak akan melukai perasaan w
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

Bab enam puluh sembilan

Ijab kabul pun berlangsung dengan khidmat. Pak Herman merasa bahagia sekali karena dia menjadi wali nikah putri kandungnya.Sedangkan Bu Desi juga sudah tidak seperti biasanya yang sering mengeluh kesakitan. Sel kankernya sudah banyak berkurang.Beberapa bulan pun telah berlalu.Disebuah tempat, tepatnya didalam penjara, Pazel sedang merutuki nasibnya. Selama di dalam penjara, tidak sekali pun istrinya datang untuk menjenguknya.Hanya ibunya yang sering datang untuk memberi semangat kepadanya. Setiap kali dia menanyakan tentangmu tentang istrinya, ibunya hanya mengatakan kalau istrinya sedang membutuhkan banyak istirahat."Apa dia tidak bisa menjengukku, agak sekali saja, Bu?""Tidak, Nak. Kata Dokter dia harus banyak istirahat. Sekarang kamu jaga saja kesehatanmu. Toh tidak lama lagi kamu juga akan keluar, Nak.""Iya, Bu. Saat aku keluar nanti, bertepatan dengan perkiraan Rima melahirkan. Tolong sampaikan pada Rima ya, Bu? Sampaikan salam rinduku padanya dan calon bayi kami. Katakan
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

Bab tujuh puluh

Setelah Dokter Dana melepaskan pelukannya, Silvia menyerahkan benda berukuran kecil berwarna putih itu kepada Dokter Dana.Setelah melihat dua garis merah melintang di benda itu, seketika Dokter Dana membuka senyumnya lebar-lebar dan berucap Alhamdulillah. Dia melakukan sujud syukur kepada Allah Subhanahu wata'ala. Melihat kebahagiaan suaminya, Silvia sampai menitikkan air mata.Disaat dia menghapus air matanya yang menitik di sudut matanya, samar-samar dia mendengar deringan suara ponselnya yang tergeletak di tempat tidurnya.Dia mengambil ponsel dan melihat nama yang tertera di ponselnya. Keningnya berkerut melihat nama orang yang sedang menghubunginya. Ternyata mantan mertuanya yang bernama Rohana.Hatinya bertanya-tanya, ada apa gerangan mantan ibu mertuanya menghubungi dia, sebelumnya jika orang itu menghubunginya, sudah pasti ada kesalahannya.Tak mau terlalu lama tenggelam dalam penasarannya, dia pun menggeser layar pipih itu."Halo, Assalammualaikum Bu," ucap Silvia dengan so
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status