Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir 의 모든 챕터: 챕터 71 - 챕터 80

110 챕터

Bab tujuh puluh satu

Bodyguard datang dengan membawa dua kantongi besar bingkisan dan menyerahkan kepada kurir tersebut."Ini untuk saya, Pak?" tanyanya kepada bodyguard itu dengan sopan sebelum mengambil bingkisan itu dengan agak takut."Sudah! Jangan banyak tanya. Ambil saja, sebelum Bos kami berubah pikiran," ucapnya dengan tegas membuat kurir itu gemetaran dan segera mengambilnya."Sekarang pergilah. Sampaikan kepada orang yang mengirim paket itu, ucapan terima kasih dari kami." Pak Efendi bicara dengan nada yang lembut."Maaf Pak. Saya hanya petugas kuri dari sebuah perusahaan pengiriman barang. Bagaimana mungkin saya bertemu lagi dengan orang yang mengirim paket itu lagi, jika orang yang bersangkutan tidak datang sendiri ke perusahaan kami, Pak," kilah petugas kurir tersebut dengan hati-hati saat bicara, karena takut menyinggungpak Efendi."Berapa gajimu bekerja di sana?""Gaji saya, Pak?" Orang itu merasa heran karena ditanyai soal gaji."Iya. Kamu tidak salah dengar, berapa gajimu bekerja di sana?"
last update최신 업데이트 : 2024-03-27
더 보기

Bab tujuh puluh dua

Selain itu, Polisi juga mengirim beberapa orang anggotanya yang menyamar menjalani berbagai macam propesi untuk mencari orang yang sudah dengan berani meneror keluarga Dokter Dana yang terkenal baik dan sangat dermawan.Keluarga tersebut sangat terpandang dan sangat disegani berbagai lapisan masyarakat. Apa lagi di kalangan masyarakat elite. Tak ada kawan dan lawan yang berani untuk mencari musuh dengan keluarga tersebut. Karena itu, kejadian ini akan diusutnya sampai tuntas. Karena menyangkut keselamatan keluarga yang sangat diseganinya.Bahkan, Pak Efendi berniat untuk mengungkap kasus ini sampai ke akar-akarnya. Dia akan memberikan pelajaran kepada orang yang sudah berani mengusik ketenangan anak dan menantunya."Sampai kalian lari ke lubang cacing pun aku akan mencari kalian," gumam Pak Efendi dalam hatinya.Sebuah sentuhan di pundaknya dan suara lembut dari Dokter Dana menghentikan amarahnya. "Ada apa ini, Pa?" Dokter Dana heran kerena dia melihat ada beberapa Polisi yang memakai
last update최신 업데이트 : 2024-03-27
더 보기

Bab tujuh puluh tiga

Pagi itu Silvia sudah bersiap untuk turun dan menyiapkan sarapan buat suami tercinta. Namun sebelum dia keluar dari kamarnya, dia dicegat oleh sang suami."Sayang? Kamu sudah cantik begini apa sudah tidak merasa mual lagi?" Sang suami memeluk istri tercintanya dari belakang dan mengelus perutnya."Alhamdulillah, Mas. Berkat vitamin dan susu hamil yang di kasih sama mama, aku sama sekali tidak merasakan mual dan muntah lagi." Silvia berbalik seraya memegang pipi suami tampannya dan melanjutkan kata-katanya lagi. "Jadi aku boleh turun kan? Aku mau menyiapkan sarapan buatmu, Mas," ujarnya lembut.Dokter Dana merasa terharu dengan kata-kata istrinya, sehingga dia mengijinkan istrinya untuk turun. "Baiklah, jika kamu memang sudah baikan, kamu boleh turun tapi bersamaku ya? Gak boleh turun sendiri,""Ok. Sekarang kita turun yuk?" ajak Silvia yang sudah tidak sabar ingin turun dan menghidangkan sarapan untuk suaminya."Ayok," jawab Dokter Dana yang langsung membopong istrinya menuruni anak ta
last update최신 업데이트 : 2024-03-27
더 보기

Bab tujuh puluh empat

Begitu sampai di alamat yang di dapat dari orang suruhannya, Boby dan Silvia segera turun dari mobil dan berjalan ke sebuah bangunan tua yang berada di pinggir hutan yang jauh dari pemukiman penduduk.Bangunan itu berbentuk sebuah villa yang sangat indah dan besar. Namun terlihat sepi.Beberapa mobil datang dan beberapa orang turun yang langsung berjalan ke arah Silvia dengan cepat. "Maaf Buk. Kami telat," ucap mereka dengan agak sedikit membungkuk.Ternyata Meraka adalah orang suruhan Silvia dan Boby. Yang paling depan adalah orang yang bernama Rama. Dia adalah pimpinan mereka.Silvia tidak mau berbasa-basi, karena ada hal yang lebih penting yang harus mereka lakukan. Maka dari itu, Silvia langsung kepada pokok masalahnya."Sudahlah. Sekarang cepat kalian geledah rumah itu. Tangkap semua orang yang berada di sana." Silvia tidak main-main dengan perintahnya. Kali ini dia akan bertindak tegas, karena sudah menyangk
last update최신 업데이트 : 2024-03-27
더 보기

Bab tujuh puluh lima

Lalu terdengar lagi sahutan dari sebrang sana. "Makanya jangan minum terus kerjaan lu! Kerjaan belum beres, lu udah minum-minum.""Hehe, maaf Buk. Kami kira sudah beres. Sebab paketnya sudah berhasil masuk ke rumah itu, Buk.""Sekarang mereka pasti akan lebih waspada. Sebaiknya kamu lakukan rencana B dengan hati-hati.""Saya kira rencana kita yang pertama sudah berhasil, Buk. Sekarang saya lupa tentang rencana B karena terlalu banyak minum. O iya, Buk. Bagaimana kalau kita ketemu untuk membahas rencana selanjutnya.""Ok. Kamu temui saya satu jam lagi di kafe Permata. Jangan mencolok. Berlagak biasa saja. Ingat! Kali ini saya tidak mau ada kegagalan lagi.""Ok, Siap Buk."Lalu terdengar bunyi sambungan telepon terputus. Boby melihat ke arah Silvia dengan senyuman yang sumbringah."Kita berhasil Sil. Sekarang bagaimana?""Sebaiknya kita hubungi Polisi. Kita harus kerjasama d
last update최신 업데이트 : 2024-03-28
더 보기

Bab tujuh puluh enam

wanita itu memakai kaca mata hitam. Namun Silvia masih dapat mengenalinya dengan sangat baik. Matanya sempat membuka karena tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Apa aku salah lihat?"Oh tidak. Ternyata memang dia. Ternyata cinta dapat membutakan mata hati seseorang. Cinta dapat membuat seseorang menjadi lebih baik, pun sebaliknya." Silvia membatin sambil menatap wanita itu.Dada Silvia terasa sesak. Dia merasa tidak percaya kalau wanita itu akan tega berbuat hal yang sangat membahayakan untuk dirinya dan keluarganya. Dia mencoba untuk bersikap manis. Meski berpura-pura manis, tapi di dalam hatinya yang paling dalam masih ada rasa iba. Karena bagaimanapun juga wanita itu sudah pernah melakukan perbuatan baik kepadanya."Bu. Apa saya boleh tanya sedikit? Karena rencana kita ini sangat sensitif. Jadi saya harus tahu alasan Ibu melakukan ini semua," kata Silvia sembari duduk berhadapan dengannya.Wanita itu terlihat marah. Matanya membulat. Namun sesaat kemudian dia memaksakan senyumn
last update최신 업데이트 : 2024-04-03
더 보기

Bab tujuh puluh tujuh

Silvia dan Boby mentertawakan kebodohan wanita itu."Kanaya. Sebelumnya saya salah menilai tentang kamu.""Tunggu! Siapa kalian ini. Kenapa kalian mengenal saya!" Wanita itu terlihat pucat. Dia segera berdiri dari duduknya. Dia menatap tajam ke arah Silvia dan Boby.Silvia langsung membuka topeng wajahnya. Dia tersenyum manis ke arah wanita yang bernama Kanaya tersebut."Kamu!" Kanaya menekan suaranya. Badannya gemetar menahan marah, mukanya merah padam."Ya. Saya Silvia. Orang yang akan kamu bunuh, Kanaya. MMM, sebenarnya aku kasihan sama kamu. Mau tahu kenapa?""Mau, mau, mau," ucap Boby seperti logat Upin dan Ipin."Lu mau tahu Beb. Mm,baiklah, Kanaya, kamu mau tahu gak?" Kanaya sontak merasa sakit hati, dan membentak Silvia."Apa maumu Sialan!""Bukan mauku, tapi aku mau ngasih tahu kamu kalau kamu akan mendekam di penjara sebentar lagi," ucap S
last update최신 업데이트 : 2024-04-04
더 보기

Bab tujuh puluh delapan

"Papa...."Dokter Dana terkejut melihat papanya dan juga ayah Silvia beserta anak buah mereka ada di sana."Maaf Papa terlambat datang, Nak." Efendi Kusuma berjalan ke arah menantunya dan membelai kepalanya dengan lembut."Ternyata menantu Papa tidak selemah yang Papa kira. Kamu bergerak lebih cepat dan berhasil melindungi keluargamu, Nak. Papa benar-benar beruntung memiliki menantu sepertimu.""Terima kasih Pa, ini juga berkat do'a papa, ayah dan mas Dana juga semua keluarga kita Pa," ucap Silvia dengan ramah."Lalu di mana Perdana? Kenapa dia tidak datang? Aku pasti akan menghukum anak itu," ucap Efendi dengan marahnya."Mas Dana ada di sini kok, Pa?" Silvia cepat mengatakan kalau suaminya ada agar papa mertuanya tidak marah kepada suaminya. Namun suaminya segera memberi isyarat agar dia tidak memberitahu penyamarannya.Efendi melihat ke arah Kanaya yang sudah dibekuk Polisi dan meminta agar segera
last update최신 업데이트 : 2024-04-04
더 보기

Bab tujuh puluh sembilan

Dia sangat mengenali suara itu. Dia tidak merasa nyaman saat mendengar suara itu. Tapi karena dia sudah terlanjur menerima panggilannya, terpaksa dia harus bersikap baik dan seolah tidak ada masalah diantara mereka."Ada apa?""Maaf kalau aku mengganggumu, Silvia. Mmm, a-aku cuma mau mengucapkan terima kasih, karena kamu sudah mau membantuku, sehingga hukumanku diringankan. Dan sekarang, aku sudah bebas dari penjara. Terima kasih banyak atas bantuanmu, Dek....""Panggil nama saja. Aku lebih nyaman jika dipanggil dengan namaku. Dan soal bantuan, itu bukan dariku. Suamiku yang membantu memberikan jaminan. Jadi tidak perlu berterima kasih kepadaku. Kalau tidak ada lagi yang mau dibicarakan, mohon maaf, saya akan matikan sambungan, sbb saya mau istirahat.""Hahaha.... Sombong sekali kamu sekarang, ya. Kamu lupa? Kamu itu dulu cuma seorang Upik abu. Jangan seperti kacang yang lupa dengan kulitnya dong," ujar Lelaki yang ternyata ada
last update최신 업데이트 : 2024-04-04
더 보기

Bab delapan puluh

Kata-katanya terhenti saat Dokter Dana menutup mulut Silvia dengan bibirnya. Tapi sayang sekali, saat Silvia sedang melayang dalam cumbuan Dokter Dana, terdengar lagi suara ketukan pintu yang menghentikan aksi Dokter Dana."Biar aku yang buka, Sayang. Kamu makan dulu, ya? Nanti malah keburu dingin makanannya.""Gimana, Dana? Silvia sudah bangun?" ucap seseorang yang ternyata mamanya."Sudah, Ma. Baru saja bangun. Masuk, Ma.""Apa Mama tidak mengganggu kalian?""Tidak sama sekali kok, Ma." Dokter Dana memberi jalan untuk mamanya. Mamanya yang terlihat awet muda itu berjalan ke arah Silvia yang sedang menyuap nasinya.Dengan bahagia dan penuh kasih sayang mamanya menyapa Silvia."Gimana, Sayang? Enak tidak masakan Mama?""Mmm, ini enak banget, Ma. Mama yang masak, ya?""Iya, dong. Mama sengaja masak untuk menantu kesayangan Mama. Habisin ya, Sayang?""Iya,
last update최신 업데이트 : 2024-04-05
더 보기
이전
1
...
67891011
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status