All Chapters of Istri yang Kau Sia-siakan, Dilamar CEO Tampan: Chapter 151 - Chapter 160

194 Chapters

151_Maukah kau menikah denganku?

Ketika Diana dan Siska terus berdebat, Mutia dan Diaz merayakan hari kebebasannya di sebuah restauran mewah di tengah kota. Diaz sengaja membawa Mutia ke tempat ini ketika makan siang, raut bahagia mewarnai kedua insan tersebut. "Kamu sudah bebas sekarang, kapan aku akan datang menemui keluargamu untuk melamar?" tanya Diaz. "Melamar pada keluargaku? Mas, keluargaku yang tersisa hanya nenekku, yang sekarang sedang sakit di rumah sakit, sementara paman dan anak istrinya selama ini tidak ada dia menganggap aku sebagai keluarganya," jawab Mutia dengan senyum yang masih bertengger di bibirnya. "Ya, sudah. Kalau begitu aku akan langsung melamar pada nenekmu. Dan sekarang ... aku akan melamarmu terlebih dahulu," jawab Diaz dengan senyum maskulin, membuat dada Mutia berdebar seketika "Maksud kamu, Mas?" tanya wanita itu mengernyit heran. Diaz tersenyum smirk, dia merogoh saku jas yang dikenakannya dan mengambil kotak kecil berwarna merah marun dari sana, dibuka kotak kecil terseb
Read more

152_Jadi kamu itu cuma ngadi-ngadi pacaran sama Mutiara, heh?"

Pagi itu, di kantor suasana terlihat heboh, setiap tempat para pegawai dan karyawan bergerombol tengah menggosipkan sesuatu, padahal hari sudah jam setengah delapan pagi, tetapi banyak karyawan yang belum duduk di kursi kerjanya masing-masing. Karlina yang hari itu datang lebih pagi, hanya mengernyit heran, bagaimana tidak? tidak biasanya karyawan akan berbincang dengan heboh antara satu dengan yang lainnya, wanita itu iseng-iseng mendekati salah satu gerombolan yang berada di dekat tempat resepsionis. "Apa kataku, kalau Mutiara itu sebenarnya adalah kekasih pak Diaz, dia hanya iseng-iseng saja kerja di sini dulu," ujar salah satu karyawan wanita "Iya, mana kerjanya jadi asisten pribadi bos pula, mereka sudah punya hubungan dari lama sepertinya." "Kalian pernah gak sih melihat tatapan pak Diaz pada Mutiara? kayak dalaaaam gitu, aku aja yang memperhatikan mereka sampai meleleh." "Iya, aku tuh sampai heboh sendiri melihat video viral tadi malam." "Beneran viral, loh. Baru tay
Read more

153_Apapun caranya Diaz harus menjadi milikku

"Diaz!" "Astaga, Kak. Bisa nggak sih, masuk ruangan orang itu ketuk pintu dulu, salam dulu," tegur Diaz yang sempat terkejut dengan kedatangan kakaknya yang tiba-tiba. "Alah, kamu tuh kayak sama siapa saja! Eh, iya ... kamu kan sekarang sudah punya pacar, ya ... jadi aku harus sopan masuk ruangan kamu, enggak tahulah kamu di ruangan lagi ngapain, bisa jadi kan kami bawa pacar kamu ke sini, maaf deh kalau gitu ...." "Kakak ini, ngomong apaan sih? suka ngadi-ngadi kalau ngomong." "Jadi kamu itu cuma ngadi-ngadi pacaran sama Mutiara, heh?" "Apaan sih, kak? kelakuan kakak ini yang ngadi-ngadi. Kalau hubunganku dengan Mutia ya nggak lah." "Hm, sepertinya video kamu melamar mutiara itu viral sekarang, ya? dalam waktu tiga jam video itu diunggah, sudah ada jutaan like. Sepertinya yang punya akun ini bakalan panen raya sekarang." "Apa? benarkah?" Diaz langsung mengambil ponsel dan melihat akun media sosial miliknya, di sana ada sebuah akun yang men-tag namanya. ketika notifik
Read more

154_Lihat komen di bawahnya, Om.

Meja rias itu tampak berantakan, sebagian benda-benda yang biasanya tersusun rapi di atasnya kini sudah berhamburan di setiap sudut ruangan. Teriakan yang kuat itu membuat seisi rumah kuatir dengan apa yang terjadi, sehingga mereka berbondong-bondong mendatangi si pemilik kamar, namun alangkah terkejutnya mereka mana kala mendapati kamar tersebut sudah berantakan tidak karuan."Tania! apa yang terjadi?!""Papa! aku tidak terima, Pa! aku yang bertemu dengannya lebih dulu, aku sudah mencintai dia sejak semasa anak-anak, tetapi dia melamar orang lain. Aku tidak terima ini!" ujar gadis itu dengan mata nyalang."Kamu membicarakan Diaz? apa yang dia lakukan?" tanya seorang wanita paruh baya "Mama lihat ini!" teriak gadis itu sambil menyerahkan ponsel ditangannya. Bagaimana Tania tidak berang, ketika pagi-pagi sebelum berangkat kerja dia mendapat telepon dari temannya, teman itu mengabarkan bahwa dia melihat sebuah video di Instagram jika Diaz Alfarez yang Tania akui sebagai kekasihnya me
Read more

155_Kakek gak kasihan apa sama Om Diaz?

"Apa ini, Tania?" "Lihat saja, Om." Hadi Kusuma mengambil ponsel Tania dan melihat video yang sedang tayang di sana, setalah melihat Diaz ada di video tersebut lelaki itu membulatkan matanya, seolah-olah tidak percaya jika wajah anaknya yang selama ini fotonya saja tidak di-posting di sosmed, ini malah videonya malah seperti adegan drama korea. "Diaz? Diaz tengah melamar gadis itu?" gumam lelaki itu dengan mata yang masih terbelalak. "Bukan gadis, Om. tetapi istri orang," jawab Tania dengan wajah tak ramah. "Benar-benar gila anak ini!" "Lihat komen dibawahnya, Om. ini sangat miris," Tania langsung memperlihatkan komentar di bawahnya. Di sana ada komentar dari Evita dengan nama akun yang sudah disamarkan, setelah ada komentar dari Evita tersebut, yang tadinya netizen berkomentar baik dan mendoakan sepasang kekasih itu, situasi jadi berbalik, banyak yang mengutuk pasangan Diaz dan Mutia ini. 'Aduh, benar-benar bodoh lelaki ini. Padahal dia ganteng, direktur perusahaan be
Read more

156_Ada hubungan apa mereka?

Hadi Kusuma termenung di ruang kerja, lelaki itu memikirkan kabar yang baru saja di sampaikan Tania. rasanya kepala lelaki tua itu akan pecah memikirkan anak lelaki satu-satunya ini. Harusnya Diaz memberikan kebanggaan padanya, ini malah memalukan. Hadi menghela napas berat, dia menyadari jika menasehati orang yang sedang jatuh cinta itu percuma tidak akan didengar. Dan sepertinya di sini Diaz lah yang tengah tergila-gila dengan perempuan itu, mungkin saja perempuan itu memakai guna-guna dalam menjerat putranya, jadi ... yang harus disemprot itu bukan putranya, tetapi perempuan itu. Siang itu Mutia menemani atasannya menemui direktur supermarket dibawah naungan Adiguna grup, dimana Rio Dewanto menjadi direkturnya. Dulu dia ke sini untuk membicarakan kontrak Sanjaya sejahtera, tetapi sekarang dia membicarakan kontrak dengan pabrik roti di mana dia bekerja sekarang. Sultan berjalan sampai ke tingkat paling atas, diikuti oleh Mutia, ketika sudah sampai ruangan Rio, lelaki itu me
Read more

157_Sudah cerai tiga tahun yang lalu?

Karlina menoleh ke arah orang di sebelah Mutia, dia dari tadi hanya fokus ke Mutia saja, sehingga tidak memperhatikan siapa orang yang disebelahnya, ketika tatapan mereka bertemu, Karlina menjadi terkejut setengah mati. "Sultan?!" Sultan sama sekali tidak menyahut panggilan Karlina yang tampaknya sangat terkejut, lelaki itu hanya tersenyum masam ke arahnya. Sultan tentu saja sudah terkejut lebih dulu mana kala Karlina datang dan langsung memeluk Mutia, apalagi mendengar jika adiknya Karlina, Diaz sudah melamar Mutia. Beberapa detik tidak ada yang membuka suara diantara mereka, hingga Karlina yang gugup itu berusaha menenangkan diri dengan menghembuskan napas berat. "Kak Karlina kenal sama Pak sultan?" tanya Mutia yang heran melihat interaksi kedua orang itu. "Mutia, kembali lah dulu ke kantor!" perintah Sultan dengan begitu jelas. "Oh, oke. Kak Karlina, aku kembali ke kantor dulu, ya. Sampai jumpa lagi, Kak," pamit Mutia. Karlina hanya mengangguk, sikapnya yang heboh tad
Read more

158_Tuan besar ingin bertemu dengan Nona

Hubungan Sultan dan Karlina kembali lagi seperti sepuluh tahun yang lalu, jika memang jodoh, dipisahkan seperti apapun akhirnya akan bersatu juga. Mereka berusaha menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing, biar bagaimanapun cinta di antara mereka masih utuh seperti sedia kala, walaupun masing-masing pernah menikah, rasa cinta tetap ditujukan pada mantan kekasih yang tak direstui ayah pihak perempuan yang kaya raya dan berkuasa. Mereka juga berjanji akan menerima anak bawaan masing-masing, saat itu mereka berjanji di sebuah restauran dan akan mengajak anak masing-masing untuk diperkenalkan. Minggu pagi, Karlina sudah mengajak Farel untuk memakai baju bagus, tadi malam dia sudah menceritakan semuanya pada Farel jika dia sudah bertemu pria tepat untuk menjadi suaminya. Karlina tidak menceritakan jika pria itu adalah mantan kekasihnya, agar tidak terlihat buruk di mata anak lelaki nya. "Terserah Mama, selagi mama bahagia, Farel juga bahagia. Tapi mama harus selidiki agar mama
Read more

159_Tinggalkan anakku!

Sementara itu, Siang itu ketika Mutia ingin istirahat makan siang, dia hari ini kebetulan tidak membawa bekal, jadi Mutia berjalan ke luar lingkungan pabrik, di sana banyak pedagang kaki lima yang berjualan aneka makanan. Tetapi belum kakinya melangkah keluar gerbang, sebuah mobil sedan berhenti di depannya. Seorang lelaki paruh baya keluar dari sana. "Ah, kebetulan sekali. Non Mutia, saya sedang mencari anda," ujar lelaki yang Mutia kenali sebagai supir keluarga Diaz, lelaki ini pernah mengantarnya dan Diaz beberapa kali "Ada apa, Pak?" "Em, anu ... tuan besar ingin bertemu dengan non Mutia. Saya bermaksud menjemput Nona." "Tuan besar? Maksud bapak tuan Hadi Kusuma?" "Benar, Non. Ayo, ikutlah dengan saya. Maksud saya, tolonglah saya, Non. Jika saya tidak berhasil membawa nona menemuinya, saya akan dipecat, Non. Kalau saya dipecat, maka bagaimana nasib anak dan istri saya? apalagi anak saya ada yang sudah kuliah lagi banyak-banyaknya butuh biaya." Mutia tercenung mendnega
Read more

160_Ayah, jangan memaksa.

Mutia kembali meremas cek itu, kini di hadapan Hadi langsung, membuat lelaki itu membelalakkan matanya. "Maaf, Pak Hadi. uang dua ratus juta ini tidak sebanding dengan besarnya rasa cinta diantara kami berdua, lagipula saya sudah bercerai, status saya sudah bebas untuk membina hubungan baru. Saya tidak akan meninggalkan mas Diaz dengan iming-iming apapun, kecuali mas Diaz sendiri yang berinisiatif meninggalkan saya duluan. Maaf saya tidak bisa mengabulkan permintaan anda." Setelah berkata seperti itu Mutia kembali meletakkan cek senilai dua ratus juta itu yang telah menggumpal karena diremas. Wanita itu segera berdiri dan keluar dari ruangan itu. Melihat perempuan yang teguh seperti itu Hadi hanya tertawa sinis, uang yang diberikan pada perempuan itu hanya senilai dua ratus juta, sementara mungkin Diaz sudah memberikan lebih dari itu, bagaimana dia mau lepaskan tangkapan besar seperti itu? tidak bisa dengan uang, dia harus memikirkan cara lain. Hadi dengan marah langsung menggeb
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
20
DMCA.com Protection Status