Keesokan harinya, selesai makan pagi. Ara mengerutkan kening ketika melihat banyak sekali panggilan masuk dari Thomas."Mau apa dia menghubungiku?" gumam Ara cemberut.Tidak ada hal-hal baik jika itu berkaitan dengan sepupu Lanara. Ara terlalu malas untuk meladeni kelakuan keponakan papa angkatnya tersebut. Dia memasukan nomor Thomas ke dalam daftar panggilan yang ditolak tanpa memblokir nomornya.Setelah itu Ara keluar rumah. Dia berniat untuk lari pagi seperti biasanya. Siapa sangka, Wei telah menunggu di depan rumahnya sendiri dengan pakaian olah raga. Siap untuk lari pagi juga."Kamu kesiangan," kata Wei sambil berjalan mendekatinya."Bukan urusanmu," kata Ara acuh tak acuh."Tentu saja itu urusanku, kamu itu istriku," kata Wei sambil mengacak puncak rambut Ara gemas."Wei, berhenti! Aku bukan anak kecil lagi!" kata Ara menepis tangan Wei kesal."O iya, aku lupa, sejak kemarin kamu telah menjadi wanita dewasa, milikku," kata Wei sambil mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum leb
Baca selengkapnya