"Kamu tidak apa-apa kan jika Abim punya pacar?""Cih." Nara berdecis geli, "jelas aku baik-baik saja dong. Ngapain aku harus kenapa-napa?""Oke, itu baru Nara." Lex mengacungkan jempol pada Nara, "tapi aku tidak setuju jika kamu bersikap baik pada Tamara. Perempuan itu perusak, dia bisa menghancurkan pertemanan kita, Nara." "Ya, jika hancur maka hancur saja, Lex." Nara berkata pelan, "aku memang punya feeling jika Tamara suatu saat akan mengadu domba antara kita. Tapi … terserah pada kalian, jika suatu saat dia mengadu domba kita, kalian punya pilihan ingin percaya padanya atau tidak. Kehancuran pertemanan ini bukan ada pada Tamara, tapi ada ditangan kita sendiri. Kita memilih terhasut padanya atau … tetep saling mempercayai. Jika hancur, berarti kita memang layak hancur."Mendengar perkataan Nara tersebut, Karina langsung menghentikan aktivitasnya. Dia postingan menatap Nara, sorotnya sendu dan raut mukanya cemas. Nara benar! Semua tergantung mereka, jika mereka saling mempercayai
Terakhir Diperbarui : 2024-03-27 Baca selengkapnya