Damian menggelengkan kepalanya dengan tangan membalas pelukan Indi. Suara isak tangis yang keluar dari bibir Indi membuat Damian merasa bersalah karena sudah membuatnya sakit hati.“Aku tidak akan pernah meninggalkamu, Indi. Sampai kapan pun aku akan selalu di samping kamu apa pun yang terjadi,” ucap Damian menenangkan istrinya itu. Indi kemudian melepaskan pelukan itu. Mata penuh dengan genangan air mata itu menatap Damian yang tengah menatapnya sendu. “Setelah aku pikir-pikir, tidak ada lelaki yang mau menerima aku apa adanya. Hanya kamu meski aku tahu papa kamu tidak suka padaku. Tapi, setidaknya kamu akan selalu membelaku dan akan selalu mencintaiku meski papa kamu akan tetap memandangku rendah,” lirih Indi sembari terisak dengan pelan. Damian tersenyum lirih kemudian mengusapi sisian wajah sang istri. Lalu mengecup keningnya agar Indi merasakan damai kembali dalam hidupnya. “Tidak perlu menghiraukan apa kata orang lain di luar sana, Indi. Aku hanya ingin tua bersama kamu. Bia
Read more