Dalam perjalanan menuju rumah Arion, Damian menghubungi Indi dan entah apa yang akan dia tanyakan atau katakan kepada istrinya itu. Dengan malas, Indi menerima panggilan tersebut dengan menggeser tombol hijau di layar ponselnya. "Heung?" ucapnya dengan malas. "Kira-kira pulang jam berapa? Aku mau ajak kamu makan malam, malam ini. Mau, ya?" bujuk Damian kepada Indi agar mau ikut dengannya makan malam. Indi menghela napasnya. Ada rasa iba kepada suaminya yang terus menerus melakukan bujuk rayu agar Indi mau menerima permintaan maafnya. "Jam berapa?" tanyanya kemudian. "Jam delapan malam, Sayang." Dengan semangat, Damian menjawab pertanyaan Indi. Karena menurutnya bila Indi bertanya jam berapa makan malamnya, itu artinya dia menerima ajakannya. "Mau, yaa? Aku akan siapkan ruangan VIP untuk kita agar tidak ada yang bisa mengganggu kita. Aku ingin makan malam kita berjalan dengan lancar dan romantis." Indi tersenyum lirih mendengarnya. "Terserah. Aku masih meeting, mungkin jam enam
Baca selengkapnya