“Davin sudah pulang?” Lucy nyelonong masuk meski belum dipersilahkan.Bahu Jingga tersenggol bahu Lucy. “Davin nggak ada di rumah, Tante,” jawab Jingga sembari menyingkir saat Chelsea ikut masuk.Lucy kemudian mendaratkan pantatnya di sofa. “Nggak ada? Ke mana? Seharusnya dia sudah pulang dari kantor.” Lalu tersenyum manis pada Chelsea. “Duduk di sini, Sayang.”“Iya, Tante,” balas Chelsea sambil tersenyum.Jingga menghela napas sepelan mungkin dan menutup pintu kembali. Ia menghampiri mertuanya, lalu berkata, “Hari ini Davin pergi ke Italia, Tante. Baru berangkat sekitar tiga jam yang lalu.”“Italia?” Chelsea langsung menyahut dengan tatapan terkejut seraya menatap Jingga. “Mau apa dia pergi ke sana? Kenapa Davin nggak bilang sama aku?”Tangan Jingga terkepal. “Memangnya kenapa Davin harus bilang sama kamu?” timpal Jingga, membuat Chelsea gelagapan.Jingga tidak tahu entah dari mana dirinya mendapat keberanian menimpali ucapan Chelsea sampai seberani itu. Hanya saja, ia merasa tidak s
Baca selengkapnya