“Bik, nanti malam, saya titip Oliver, ya?” pinta Jingga pada Arum—ART Davin.“Lho? Nggak akan dibawa ke pesta, Bu?”"Nggak." Jingga menggeleng, ia menatap Oliver yang baru saja terlelap di pangkuannya. “Oliver pasti anteng kok, Bik. Susunya sudah saya siapin di kulkas. Kalau dia nangis, tinggal seduh saja. saya juga nggak akan lama.”Arum mengangguk. “Siap, Bu. Bu Jingga jangan khawatir, saya pasti menjaga Den Oliver dengan baik.”“Terima kasih, Bik.” Jingga mengecup kening Oliver. Kemudian membawa anak itu ke dalam kamar dan merebahkannya di tempat tidur.Sejujurnya Jingga masih belum berani membawa Oliver ke tempat ramai seperti pesta nanti malam.Ia khawatir akan banyak orang yang membicarakan dirinya dan Oliver. Sebab, ke manapun Jingga pergi, ia selalu menjadi pusat perhatian. Bukan karena kelebihan yang Jingga miliki, melainkan karena kondisi kakinya ya
Last Updated : 2024-02-01 Read more